Alena? (Revisi)

22.1K 957 3
                                    

Marco Point of View

Hari ini aku akan berjanjian dengan Bari dan yang lainnya, kita akan kembali kemasa bebas dulu, yaitu ke club. Rasanya kangen masa-masa SMA ku dulu.

"Marcoooooo" rupanya g-mom sudah pulang dan pastinya akan berisik sekali.

Saat ini aku tinggal dengan nenek dan kakekku, aku tidak mau tinggal dengan daddy dan istrinya.

"Marco, gmom punya kabar tentang alena lhooo" ujarnya

what the... f.

Kalo ini bukan nenek ku pasti akan kumaki-maki dia jika mengungkit nama wanita itu.

"I dont care g, seriously. Kan sudah ku bilang stop membicarakan dia gmom. Dan tetapi gmom terus saja membahasanya jika ada waktu-waktu kosong" ucapku dengan sangat malas.

"Owow cucu gmom marah sepertinya, yasudah kalau gak mau dengar. Padahal tadi gmom ketemu dia tuh di mall, makin cantik dan dewasa lagi"

Apa? Gmom ketemu lena?

"Whattt??? Serius? Ketemu dimana g?" Tanyaku penasaran dan lihat gmom malah membalasnya dengan cengiran lebar bukannya dengan sebuah jawaban.

"I asked u,g. Kenapa senyam senyum gitu sih?" Tanya ku mendesak.

"Hahahaha, itu ya yang namanya 'i dont care?' " goda gmom.

"Argh!!!! Udah lah aku mau pergi" aku pun segera melangkahkan kakiku keluar dari rumah gmom, dan gmom terus saja mengataiku.

*** back to Alena pov***

"Lennn, plis mau ya mau?" Bujuk Anggi dengan tampang memelasnya.

"Nggi, lo taukan gue gak demen tempat-tempat begituan? Gak mau ah" jawabku seadanya, ya tentu saja aku menolak ajakannya. Gila saja dia mengajakku ke club malam, tempat yang selalu ku hindari dari dulu.

"Plisss len, kali ini aja plisss. Gue tuh ngeri ceming disana, kan undangan temen gue bday ini tuh bawa pasangan, nah gue gada pasangannya jadi gue ngajak lo deh dari pada gue celingak cekinguk disana. Pleaseeeeee??!?" Aduh otakku mulai labil, disatu sisi aku memang tak ingin sama sekali kesana dan disisi lain aku tak tega ngeliat Anggi memelas begini apalagi dia selalu membantuku selama ini.

"Tapi rome gimana nggi?" Tanyaku.

"Tenang ajaa, gue udah nyiapin semuanya. Rome kita titipin dirumah tante Hani, gue udah bilang kok Rome bakal nginep disana karena pasti kita akan pulang malem banget dan besok kita jemput sekalian ngomongin mau nitipin Rome sama tante Hani loh pas lo kerja di tempat baru lo len" tawarannya bagus juga.

"Hmmm, okedeh gue ikut. Daripada lo jadi nyamuk disana hahaha"

"Sialan lo len, yuk kita coba baju" akupun menurut dengannya dan berjalan mengikutinya kekamarnya Anggi.

"Big noooo!!!!" Teriakku kencang, untung saja Rome lagi asik nonton TV dan tidak melihatku berpakaian seperti ini.

Lihatlah aku bagaikan jalang dipinggir jalan, menggunakan dress tanpa lengan dengan kerutan dibagian dadaku sehingga membuat payudara ku terlihat ingin keluar dan panjangnya hanya sampai bawah bokongjj, jika aku sedikit menungging pasti cd-ku terlihat.

"Lo dapet baju kayak gini dari mana sih nggi? Kok gue gapernah liat lo make?"

"Hehe itu gue beli iseng-iseng tadinya sih mau gue pake kalo ada acara-acara party beginian tapi dibadan gue sempit banget makanya lo aja yang pake kan badan lo lebih kecil tuh len"

"Noooo bisa dikatain apan gue kalo pake baju gini. Gamau-gamau gue pake yang normal-normla aja deh, longdress yang ketutup gitu"

"Helooo kita mau ke club ya bebiii, masa lo pake longdress ketutup kayak mau kondangan gak sekalian noh lo pake gamis"

"Iya kalo gak bikin lo malu sih gue mau aja pake nggi"

"No no, yaudah nih lo pake ini aja. Gapake gonta-ganti lagi, gue relain tuh baju baru gue lo pake!!" Aku pun langsung mencoba memakainya, dress berwana putih dengan ukuran pas dibadanku yang panjangnya hanya sebatas paha dan atasnya tanpa lengan hanya sengan tali yang diikat keleherku. Ya mendinganlah dari pada yang tadi setidaknya gunung kembarku tak terekspos seperti tadi.

Setelah selesai berpakaian dan bermakeup tipis dan rambut panjangku ku gerai, aku pun keluar dari kamar anggi untuk melihat Romeku dan ternyata si tampan sudah tertidur pulas didepan tv, ku lirik jam dinding diatas TV ternyata sudah jam 9 malam, pantas saja dia tertidur.

"Yuk lennn,eh eh gila lo cantik banget begini wow" puji Anggi yang membuatku senyam senyum tidak jelas.

"Apasih nggi, lo ah yang cantik. Eh btw, tante hani belum tidurkan? Nanti rome gimana?" Tanyaku.

"Belum kok barusan gue nelfon tante hani nyuruh dia jangan tidur dulu, yuk cepetan taxinya udah nunggu dibawah tuh" ajak Anggi dan aku pun langsung mengendong Rome.

Untung saja aku memakai kardigan dulu, kalau tidak, aku jamin aku akan masuk angin saat ini juga. Sekarang aku dan anggi berada dirumah tante Hani dan Rome pun sudah terbangun karna kepalanya terbentur pintu taxi saat ku gendong tadi, untung saja tidak benjol.

"Makasih ya tan, besok aku ambil kok romenya" ucap terimakasihku kepada tante Hani.

"Sama-sama sayang, tante malahan seneng banget loh rome disini jadi ada temennya deh tante, yaudah sana kamu berangkat gih nanti kemahakan tuh argo taxinya" ucap tante Hani seraya menunjuk taxi yang menunggu kami.

"Rome sayang, kamu sama oma hani ya, bunda mau nemenin tante anggi kerja dulu ya sayang"

"Siap bundaaa!!!" Untung anakku pengertian. Aku dan Anggi pun langsung masuk kedalam taxi.

———
Maaf banget gays, sebagian cerita aku hapus dengan berat hati😣

Tapi tenang, kalian masih bisa baca dan pindah lapak ke dreame aku yaa😘

Ohiya di Dreame cerita Past And Future juga udah aku revisi yaa lebih rapih😘

Yukkk tinggal download aplikasi dreame atau innovel di hape kalian dan seacrh cerita aku nanti aku kasih link ceritanya ya, jangan lupa follow aku yaaa🙏🏼🙏🏼🙏🏼

Dan FREE loh!!!!!

Link:

https://m.dreame.com/novel/yx6FHXJjMDe/cJCKQM0m2g==.htmlNote : kalau susah searchnya karena aku newbie di Dreame, dan copy linknya juga susah kalian bisa buka profile aku, ada tautan linknya di profile aku tinggal kalian klik. Okeee?Jangan lupa follow aku yaaaa semuanya, terimakasih banyak🙏🏼

Past and FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang