Part 7 keluaar! Lucky Seven!
Narrow's pov
Akhirnya, setelah 1 jam Aku mengikuti klub gila itu, Akhirnya Aku Keluar Dari penjara terkutuk itu. Seharusnya ibuku jangan memaksaku untuk mengikuti klub seni. Harusnya Aku mengikuti klub baseball saja.
Akhirnya aku melihat Vesper. Dia sedang duduk di dekat jendela. Aku menghampirinya, "hey! aku sudah selesai. Maaf bila membuatmu menunggu lama." "Tidak kok. Lagipula itu juga tidak begitu lama." "Tidak begitu lama? Hey! Klub ku berlangsung selama 1 jam dan kau tidak sebut itu lama?" "Ah, tidak kok. Ayo pulang!"
Selama perjalanan aku dan Vesper berjalan terus menerus hingga akhirnya, "Row, sepertinya Kita tersesat." "Eh?!" Aku berusaha untuk tenang. Karena, aku tahu jika kita berada di dalam suatu masalah, panik tidak akan bisa untuk menyelesaikan masalah.
"Vesper, menurutmu Kita ada dimana?" "Di suatu tempat yang aku rasa, aku sudah pernah kesini" "Benarkah? Kapan?" "Aku rasa, aku kesini sudah sangat lama sekali." "Oh, wajar saja, kau tidak begitu ingat." "Sebentar. Aku rasa, Aku mengingat sedikit tentang tempat ini"
Aku bingung apa yang Dia sendang pikirkan. Ini hanya tempat bermain biasa.
"Aku yakin dulu kau sering kesini Row. Pada saat musim panas, kau mengenakan dress berwarna putih Dan flat shoes dengan warna yang Sama. Oh, jangan lupakan tentang kejadian dimana sun hat putih milikmu terbang tertiup angin. Aku sangat ingat kejadian itu. Tidakkah kau mengingatnya Row?"
Eh? Aku mencoba untuk mengingatnya. "Vesper, apa cerita yang kau ceritakan tadi itu kenyataan?" "Oh, ayolah Row, apa menurutmu Aku ini berbohong?" "um, tidak" "Maka dari itu, percayalah padaku Row, percayalah. Believe in me." ucap Vesper selagi memegang bahuku dengan kedua tangannya.
Aku tidak menjawabnya. Aku hanya diam. Menatap iris coklatnya yang Indah. Ditambah langit sore yang Indah. Oh, jangan lupakan angin yang berhembus lumayan kencang. Mungkin itu pertanda bahwa sebentar lagi hujan akan turun.
Hingga Akhirnya Aku mendengar Suara
TING
"Apa itu milikmu Vesper?" "Iya. Aku mendapat sms dari Ziella. Dia meminta ku untuk kerumahnya nanti." "Oh. Ziella." "Iya. Ziella. Ada apa?" "Tidak ada apa-apa."
Ziella.Vesper. Sejak kapan mereka berteman? Setahuku Teman yang Vesper miliki hanyalah Aku, Jayne, Dan Teman klub basketnya. Ziella bukan anak basket. Tapi, bagaimana bisa dia dekat dengan Vesper? Dan Ziella adalah teman baikku. Harusnya Dia memberitahu ku bahwa Dia juga berteman dengan Vesper!
"Vesper, mungkin lebih baik kita pulang. Aku rasa sebentar lagi hujan." "Kau memiliki firasat yang sama Row, mungkin sebentar lagi hujan. Ayo pulang. Um, Row, apa kau mau Aku antar?" "Tidak usah Vesper. Aku akan meminta Carlos untuk menjemputku." "Carlos. Oh, Tapi apa tidak apa-apa Bila Aku menunggu mu hingga kau dijemput?" "tidak usah Vesper. Aku merasa tidak enak jika kau menemaniku hingga aku dijemput." "Tapi, aku khawatir padamu Row. Kau ini perempuan. Kau tidak boleh pergi Atau pulang sendirian. Jadi, kebih Baik Aku menunggumu." "Ves-" "Tidak Ada penolakan Narrow Aagart."
25 menit kemudian
Aku melihat Mobil yang aku kenal. Mobil berwarna hitam. Aku langsung menebak bahwa itu adalah mobilnya Carlos. Mobil itu pun berhenti dan Carlos pun keluar dari mobil itu. Pakainnya yang simple rambut yang tidak begitu rapih namun sangat cocok style Dia Hari ini.
T-Shirt putih dengan kerah, jeans hitam, dan sepatu kets yang selalu menemaninya kemana pun dia pergi.
"ohoho, rupanya kalian sedang berdua." Aku dan Vesper tidak menjawab.
"Ivi, Vesper. Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku?"
Aku end-in aja sampai sini
Mari Kita Cari tahu alasan dimana Vesper Dan Ivi Ga ngejawab Pertanyaannya Carlos.
Tunggu di part selanjutnyaAFx
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible
Teen FictionNarrow Aagart. Perempuan SMA tingkat akhir yang berbeda dengan murid-murid lainnya yang di sekolah. Ada satu murid lelaki yang bernasib sama dengannya. Kalian tahu apa? Mereka tidak terlihat ketika terkena air hujan. Berharap kalau hidupnya...