BAB 1

14 0 0
                                    

Bismillah, hai ini saya baru update loh. walaupun ini bukan yang pertama kalinya saya update disini. tapi saya tetap minta kritik dan sarannya. terima kasih


"AAAAAAAAAAA!!!!!" teriaknya saat membaca Email dari PT. Star Group (PT. Star Group adalah sebuah Perusahaan Penerbitan yang cukup terkenal didaerahnya)

Dengan suasana hati yang baik, aku berlari kecil menuju ruangan kerja pemilik perusahaan dimana tempatku bekerja setahun belakangan ini. Perusahaan yang dibangun dengan kerja keras oleh Papaku. Ya, Pemilik Perusahaan ini adalah papaku sendiri, Methwin Aryawinata.

Aku, Sherina Putri Winata, anak kedua dari dua bersaudara. Diumurku dua puluh dua tahun ini, aku berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di jurusan Administrasi Perkantoran. Setamatnya dari perkuliahan, aku bekerja diperusahaan papaku dengan jabatan cukup tinggi sebagai Manager Operasional.

Sambil melirik jam tangan, aku melihat para karyawan wanita maupun pria yang melihatku sejak dari lobby hingga sekarang saat sampai didepan lift. Hal yang selalu menjadi rutinitas mereka saat aku menampakkan diri. Disebelah kananku terdapat sekumpulan wanita yang sedang memandangaku dengan tatapan yang tajam. Menurutku itu hal biasa yang terpenting, hari ini adalah hari paling membahagiakan untukku dan mulai hari ini juga hidupku akan segera berubah.

Ting

Aku masuk kedalam lift dan menekan tombol dimana ruangan papaku berada. Beberapa saat kemudian, pintu lift pun terbuka dan aku melangkah cepat keluar.

"Pagi non Anna" Sapa Supir Papa saat keluar ruangan.

"Pagi Pak, Papa ada didalam?" tanyaku.

"Ada, non"

"Oke, terima kasih." langsung bergegas masuk keruangan.

Dari depan pintu aku sudah mendengar suara yang kukenal. Tanpa basa-basi , kudorong pintu ruangan direktur utama yang tertutup.

"Pap..." suaraku berhenti saat melihat orang yang berbeda.

"Mama, kenapa mama kesini? Perasaan tadi didepan pintu Anna dengar suara papa?" tanyaku

"Papa barusan masuk toilet, Kenapa kamu kesini?" Tanya mama setelah membereskan berkas-berkas dimeja papa.

"Anna kesini ada hal penting yang Anna bicara dengan Papa" Kataku takut

"Hal apa?" Jawab Papa saat keluar dari toilet.

Anna menghembuskan nafas dan memberanikan diri untuk berbicara, "Anna kesini untuk memberikan ini" ucapnya menundukkan kepala sambil memberikan amplop putih

"Surat pengunduran diri?" Papa membaca tulisan yang tertera disampul dengan kening berkerut. Dan Mama yang tadinya sibuk dengan berkas Papa kini menatapku terkejut.

Kini Papa menatapku seperti menyakan apa alasanku. "Anna hanya ingin hidup mandiri, Pa" Kataku takut sambil melirik Papa dari sudut mataku.

"Kenapa? Apa gaji kamu kurang cukup?" Tanya Papa yang tadinya dihadapanku sekarang menuju kursi kerjanya.

"Bu...bukan, itu Pa. gaji Anna lebih dari cukup"

"Lalu, apa?"

"Anna ingin seperti Kak Jason hidup mandiri"

"Cuman itu alasanmu" Tanya papa berkutit dengan berkas yang tadi dirapikan mama, sedangkan mama dari tadi terus menerus menatapku. Membuat posisiku semakin terjepit.

Sebenarnya ada hal lain karena Anna tidak ingin orang-orang hanya tertarik dengan hartanya. Untuk itu lah ia memutuskan untuk hidup mandiri dengan penghasilannya sendiri. Memulai karirnya dari bawah.

"Anna, kakak kamu itu pria sedangkan kamu wanita sayang. Papa dan Mama nggak mungkin membiarkan kamu tinggal diluar. Apalagi ini kota besar, kami mencemaskanmu" Akhirnya mama angkat bicara saat beberapa menit dia sejenak.

"Ayolah Pa Ma, Anna sudah dewasa. Anna tahu apa yang terbaik untuk Anna! " kataku memohon kepada mereka.

"Lagi pula Anna sudah mendapatkan pekerjaan yang Anna inginkan untuk memulai hidup Anna sendiri" Papa hanya menatapku, aku tahu tatapan itu tatapan yang mengatakan kalau ia tidak akan pernah setuju.

####


First Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang