part 7

210 20 2
                                    

Author POV

Akhirnya kejuaraan balap motor bergengsi itu dimenagkan oleh Jorge Lorenzo disertai konflik di kanan kiri yang beredar. Dan akan bertemu lagi dengan MotoGP tahun depan yaitu MotoGP 2016. Congratulations for Jorge Lorenzo and all rider motogp.

Joe POV

"Marc Márquez Álenta nama yang bagus untuk juara dunia motogp dua kali. Cukup dua kali" aku berucap pelan.

"Sialan lu ka! 2016 jurdun baru tau rasa lu ka!" kata Jasmine menggagetkanku.

"Sialan juga bahasa lu dek! Diajarin sama siapa?huh?" kataku mendengar perkataan Jasmine yang kasar.

Jujur aku baru pertama kali mendengar jasmine berkata kasar seperti itu. Sekesel keselnya dia aku tau pasti dia bisa kontrol emosinya. Apa sekesel itu Jasmine ke aku? Entahlah hanya Tuhan dan Jasmine yang tau.

"Aku ngikutin kaka tau!" kata Jasmine sambil memukul keras tanganku.

"Emang kaka pernah ngajarin? Perasaan engga deh?" aku mulai bingung.

"Kaka fikir aku gak tau kalo kaka ngomong sama temen temen kaka kaya gimana? Aku tau keles!" kata Jasmine. Ya Tuhan berarti Jasmine tau kalo aku sering ngomong kasar. Aku harap dia gak ngelapor sama mom kalo mom tau.

"Yang jeleknya jangan diikutin bego! Kamu laporin ke mom gak?" Aku mulai panik.

"Hahaha engga kok!" kata jasmine tapi dia tersenyum penuh kemenangan. Pasti ada sesuatu yang dia mau.

"Kenapa dek?" kataku panik.

"Haha engga kalo kaka gak mau aku lapor ke mom! Kaka harus...." kata Jasmine membuatku curiga.

"Yaelah tinggak ngomong aja," kataku percaya diri.

"Kaka harus teraktir aku makan sepuasnya!" kata Jasmine yang membuatku lega.

"Gitu doang?" kataku.

"Haha ya enggalah enteng banget dong kalo kaya gitu!" pasti minta nya bakal banyak.

"Jangan aneh aneh ya dek!" kataku.

"Beliin aku miniatur nya Marquez, gak boleh nolak! Kalo nolak aku laporin ke mom!" Wow dia sudah berani mengancam bung!

"Wow adek kaka udah berani ngancam yah!" Kataku sambil mengacak acak rambut Jasmine.

"Diem kek ka!" kata Jasmine.

***
Jasmine POV

Aku dan Joe berada di kawasan mall di London. Joe berjanji akan membelikan miniatur untuk ku. Joe memang takut sama mom gara-gara dia pernah dimarahin sama mom sampe nangis dan gak mau keluar kamar bahkan dia gak ngomong ke mom selama 3 hari. Gila kocak banget kaka gua.

"Joe look!" Kataku melihat miniatur motor bertuliskan no 93.

"Wanna buy? Leggo!" kata joe. Sifat sweet kaka ku keluar lagi hohoho.

"Oh thank you very very much my lov brotha!" aku langsung memeluk kakaku.

"Okay urwell my lil sista" kata Joe sambil mengacak ngacak rambutku.

Setelah membeli miniatur tadi kita pergi ke McD buat makan malem.

"R u hungry? Huh?" kata Joe.

"Of course yes!" kataku semangat.

"Haha i know that" kata Joe tertawa.

Ya tuhan ini lagi masa masanya kaka gua sweet. Coba aja kalo día tiap harí kaya gini. Huhuhu bahagianya.

***
"Kaka tolong bantuin pajangin dong!" kataku sambil mengambil miniaturnya dari tas.

"Of course. Keren juga miniaturnya," kata Joe.

"Iya lah ka orangnya juga gak kalah keren," kataku.

"Dek kaka udah punya pacar loh," kata Joe.

"Ohya? Ternyata ada juga yang mau pacaran sama kakaku yang ngeselinya minta ampun," kataku sambil tertawa kecil.

"Ish jangan gitu lu dek! Gini gini juga kaka kan ganteng," kata Joe.

"Iya iya abang emang ganteng," kataku mengalah.

"Sejak kapan kamu manggil ku abang dek?" kata Joe sambil tertawa kecil.

"Barusan hehe. Biar kaya Adell gitu manggilnya abang," kataku.

"Ga ah gak suka kalo dipanggil abang!" kata Joe.

"Yaudah panggil kaya biasa aja"

"Ka, pacar kaka namanya siapa?"

"Jessica"

"Kalo nanti nikah sama kaka kasih nama anaknya dari J juga ya ka"

"Haha masih jauh itu dek! Tapi amin deh"

"Ish harus iya jadinya kan nanti awalanya J semua. Joe-Jessica"

***

TBC

Maaf udah lama gak update.
Vomments

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

battleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang