"Heii sudah pagi cepat bangun!" terdengar suara itu ditelingaku, kubuka mataku perlahan dan mendapati Aya disebalah kasurku sedang berdiri menatapku, "cepat bangun mau sampai kapan tidur?!" Bentak aya dengan suara yang tidak terlalu nyaring. "Iyaiya aku sudah bangun" jawabku dengan nada lesu. Aku segera berdiri dan pergi kekamar mandi, yaa tidak mau berlama-lama 10 menit kemudian aku sudah selesai mandi, dan langsung mengenakan seragam sekolahku, tidak lupa kupoles lipstik tipis di bibirku. Segera ku turuni tangga menuju ruang makan, "pagi mah, pah" teriak ku dari tengah tangga, "Ana! Kenapa kamu baru selesai? Aya sudah berangkat dari tadi, kamu itu sudah besar nak sudah kelas 1 SMA, coba kamu contoh kembaranmu" celetus ibuku dengan suara yg meninggi, "iya mah, mulai besok Ana belajar bangun lebih pagi" belaku, "ah sudah tidak usah banyak janji kamu selalu saja berbicara seperti itu, makan cepat dan langsung berangkat sekolah" tambah ibuku lagi, "iya mah"
Tidak sampai 7 menit kulirik jam dinding disebelahku dan menujukan angka 06.45 langsung kuberlari menuju pintu rumah dan memasang sepatuku, aku baru sadar ini sudahh siangg!!, mengetahui bahwa aku terlambat aku mengayuh sepedaku dengan sekuat tenaga, ya untung saja sekolahku dekat dari rumah hanya membutuhkan waktu 5 menit jika menggunakan sepeda, sesampainya di sekolah, langsung kuparkirkan sepedaku dan berlari menuju kelas, kulihat kanan kiri suda tidak ada lagi murid yg terlihat "ahh sial sudah terlambat rupanya!" Teriak kudalam hati, setibanya didepan kelas kuketuk pintu kelasku seraya mengucapkan salam, "Ana! Ini sudah kesekian kalinya kamu terlambat, alasan apa lagi yang kamu beri sekarang?!" Aku hanya bisa diam dan tidak berani menatap mata guru galak itu. "Maaf bu, tadi saya itu, kesiangan bu" jawabku dengan suara yg sangat kecil. "Sudah tidak ada ampun lagi, saya akan menghukummu!,lari kelilingi lapangan 5 kali!" teriak guru itu, "What?!" Teriak kuspontan. "CEPAT!!" Tambah guru itu.
Aku pun pergi menuju lapangan sekolahku, rasa kesal memenuhi pikiranku, dibawah terik matahari pagi aku harus lari mengelilingi lapangan?, ah sial. Aku terus berlari dan berlari sampai putaran terakhir, aku duduk seraya beristirahat dipinggir lapangan, tiba-tiba aku merasakan sesutu yang dingin dikepalaku, "nih minum, capek ya? Uuu kasian deh" kudengar suara yang tidak asing lagi ditelingaku, "Loh levi?, ngapain disini bukannya masih jam pelajaran ya?" Tanyaku, "Aku ijin keluar tadi, kasian kan kamu sendiri gak ada yang nemenin" ejek levi, "ih apaan sih, baru gini juga gak ada apa-apanya" jawabku dengan kesal, "yakali aku udah baik-baik ijin beliin kamu minum, kok malah gitu, kubuang aja deh minumannya" celetus levi, "ehh jangan dehhh jangann, dosa buang-buang rezeki" teriak ku dgn suara nyaring, "ya udah ni minum, abisin ya"
Aku pun menghabiskan minuman pemberian levi itu. "Udah mau istirahat nih, kekantin aja yuk kutratir makan deh" ajak levi sambil
menggandeng tanganku dan berlari, ya tuhan seandainya Levi tau perasaanku yang sebenarnya,batinku. Aku bersahabat dengan Levi dari kelas 1 SMP dan saat pertama kali melihat wajah Levi, tanpa sadar aku langsung jatuh hati padanya. Selama tiga tahun kusembunyikan perasaan ini, cinta sepihak itu memang menyakitkan ya sangat menyakitkan..
"Hei mau makan apa? Lagi mikirin apa sih kok melamun?" Mendengar suara Levi aku langsung sadar dari lamunanku. "Ah enggak papa, aku mau mie aja deh minumnya milo ya banyak es batu" mintakku kepada Levi "siap boss" kata Levi.
Levi pun duduk didepanku sambil membawa makanan pesananku "ini boss, silahkan dimakan" cengir levi dengan senyuman manisnya. "Apaan sihh, ya udah sini makasi yaa" senyumku kepada levi, levi hanya membalas dengan senyuman juga.
"Ana, sekarang kamu lagi dekat sama siapa sih, kok makin cantik aja" gombal Levi dengan senyumannya "Gak sama siapa-siapa kok, udah deh gombal aja terus" celetusku kesal, "yaelah malah marah hahaha" tawa Levi.
Kringg..kringg..
Terdengar bunyi bel istirahat, semua orang lari menuju kantin penuh dan desak desakan. "Duhh sesak nihh, balik kelas yuk" kataku sambil mencari tempat yang renggang. "Ya udah ayuk, kita udah makan juga" kata Levi sambil memegang tanganku takut aku nyasar. Ditengah jalan menuju kelas kami berdua berpapasan dengan Aya, kembaranku.
"Eh udah kekantin duluan?" Tanya Aya padaku. "Sudah tadi sama Levi kelas kita jauhan sih, jadi kamu gak liat aku keluar dihukum tadi" jawabku dengan senyuman malu.
"Whaha kok bisa sih?? Ohiya deh udah aku ke kantin dulu ya" kata Aya sambil lari menyusul temannya yang sudah duluan. Entah kenapa saat aku melihat wajah Levi, dia malah terlihat sedih, tau kan muka orang sedih tuh gimana. Aku bingung dan lansung nanya kedia "eh kamu kenapa sih, kok mukanya gitu" tanyaku. "Gakpapa ah, emang mukaku gini" jawab Levi sambil memegang kepalanya seperti orang kebingungan.
"Yaa udah deh yuk jalan" ajakku sambil memegang tangannya.
Sesampainya di kelas kami bercanda berdua ngobrol macam-macam tidak terasa bel tanda kelas dimulai berbunyi. Masuklah lelaki bertubuh tinggi kekar sambil membawa lembaran.
"Selamat siang anak-anak nama saya Pak Joni, saya akan menggantikan guru kalian yang sedang sakit mohon bantuannya ya" teriak pak Joni sambil menyuruh semua murid untuk tenang. Kegiatan belajar mengajar pun berjalan seperti biasa.
"Oke untuk hari ini saya rasa cukup, jangan lupa pr kalian dikumpul besok ya!" Kata pak Joni. "Siap pakk" teriak semua murid dengan serempak. "Eh Ana, kamu ngerti gak? Aku gak ngerti nih" tanya Levi padaku. "Ya ngertilah gampang aja kok" jawabku dengan senyum bangga. "Ish sombong deh, bantuin aku ya, hari ini aku kerumahmu deh bantuin yaa kumohon" pinta Levi dengan mata berbinar-binar, sangat tidak tega aku menolaknya. "Iyaa sudah kerumah aja tapi kamu pulang dulu ganti baju" kata Levi sambil mengeluarkan senyuman mautnya.
Tidak terasa sudah waktunya pulang. Aku dan Aya menunggu jemputan dihalte sekolah. Dari kejauhan terdengar suara "Ehh anaaa hari ini yaa jangan kemana-mana dirumah ajaa" teriak Levi dari parkiran sepeda. Aku hanya tersenyum sambil mengacungkan jempol. Dan jemputan kami berdua pun sudah datang, kami segera menaiki mobil dan lansung pulang. Sesampainya dirumah aku langsung membersihkan kamar, dan merapikan semua yang berantakan dikamarku, aku langsung mengganti pakaianku, aku memakai baju polos abu-abu yang sedikit besar, dan celana yang tidak terlalu pendek, kuurai
rambut panjangku. Aku melakukan semua ini karena orang yang
Kusukalah yang akan datang kerumahku.Hello sampai sini dulu yaa
Semoga kalian suka💕
YOU ARE READING
Dont leave
Teen FictionAku tidak akan menyerah begitu saja, aku cinta dia. Aku harus berjuang, aku tidak mau dia merebutnya dariku.