Life 0 : Prolog

185 10 4
                                    

"Ace ! Kesini nak !"

"Iya Bu !"

Hai, namaku Ace Cloud. Saat ini usiaku sudah menginjak 17 tahun. Aku hanyalah pemuda biasa yang kesehariannya hanya membantu Ibuku bekerja di kebun. Hehe.. Aku memang anak yang berbakti ya. Saat ini Aku sedang berjalan menuju gubuk kecil di tengah kebun kami dimana Ibuku sedang menungguku disana. Sepertinya Ibuku sedang menyiapkan makan siang untuk kami.

"Kenapa kamu lama sekali Ace ? Nanti makanannya keburu dingin."

"Maaf Bu. Tadi Ace cuci tangan dan kaki dulu sebelum kesini makanya agak lama."

Aku hanya menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal sambil tersenyum masam. Ibu hanya tersenyum kemudian mengisyaratkan Aku untuk duduk dan makan siang. Biar kuperkenalkan Ibuku pada kalian. Ibuku bernama Liliana Cloud. Dia memiliki paras yang masih sangat cantik meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Dan kalau soal Ayah, sebenarnya Aku juga tidak tau siapa Ayahku. Ibuku bilang, Ayahku pergi bekerja keluar desa 2 minggu setelah Aku lahir. Pada awalnya Aku pikir Ayahku pergi meninggalkan kami dan sudah tidak perduli pada kami, tetapi pandanganku berubah setelah Aku tau jika Ayahku selama ini selalu mengirim uang yang banyak pada Ibuku.

"Ace..."

Tiba-tiba Ibu memanggilku dengan suaranya yang merdu. Aku menghentikan aktifitas makanku dan memandang wajah Ibuku dengan tatapan bingung. Ibu tertawa geli melihat wajahku.

"Emm ? Ada ada Bu ?"

Aku bertanya pada Ibuku dengan raut wajah bingung. Kemudian Ibu berdehem sedikit dan menatapku.

"Ace.. Apa kamu tidak ingin melihat dunia di luar sana ?"

"Mnn ? Sekarang kan Aku sudah diluar Ibu.."

"Hihii.. Maksud Ibu dunia diluar desa Ace."

Dunia diluar desa ? Hmm... Sepertinya boleh juga, lagipula Aku juga ingin tau seperti apa dunia ini. Terlebih Aku ingin belajar sihir. Tapi, jika Aku pergi siapa yang akan menjaga Ibu ? Apa Ibu akan baik-baik saja ? Sejujurnya Aku khawatir pada Ibu. Bagaimana kalau saat Aku pergi Ibu jatih sakit dan tidak ada yang merawatnya ?

"Tenang saja Ace.. Ibu akan baik-baik saja."

Seolah-olah Ibu menyadari raut kekhawatiran di wajahku. Ibu menghampiriku dan duduk disampingku, lalu Ibu menggenggam tanganku dengan lembut.

"Dengar Ace.. Sudah saatnya kamu menjalani hidupmu sendiri. Carilah teman diluar sana. Juga, kalau bisa, carilah Ayahmu..katakan padanya kalau Ibu merindukannya.."

Aku menundukan kepalaku setelah mendengar perkataan Ibu. Haruskah Aku pergi ? Meninggalkan Ibu sendirian ? Tapi.. Ibu juga mengharapkan Aku untuk mencari Ayah.. Umm..kurasa Aku harus ambil keputusan sekarang.

"Mmm... Ibu.."

"Ya ?"

"Aku akan pergi.. Sesuai dengan yang Ibu inginkan.. Aku akan pergi berkeliling dunia dan mencari Ayah."

Kutatap mata Ibuku dengan tekad yang sudah bulat. Aku tidak ingin mengecewakan Ibu. Setidaknya jika diperjalanan nanti Aku bertemu Ayah, Aku bisa memintanya untuk pulang ke rumah dan menjaga Ibu. Tiba-tiba Ibu memelukku dengan erat.

"Ibu bangga padamu Ace.."

Aku membalas pelukan Ibu sama eratnya. Cukup lama kami berpelukan, setelah itu kami tertawa bersama dan kembali melanjutkan makan siang kami yang sempat tertunda.

*****


"Yakk.. Sudah selesai.."

Setelah beberapa menit, akhirnya Aku sudah selesai menyiapkan segala perlengkapan yang Aku butuhkan selama perjalanan. Aku juga memakai kalung kristal yang diberikan Ibu padaku kemarin yang Ibu sebut sebagai jimat keberuntungan, buat jaga-jaga katanya...hehehe.. Setelah itu Aku segera menghampiri Ibu yang tengah menungguku di depan pintu.

"Sudah siap Ace ?"

"Sudah Bu.."

Aku tersenyum lebar pada Ibu. Lalu kemudian Ibu mengatakan padaku apa-apa saja hal-hal yang tidak boleh dilakukan seperti meminum minuman beralkohol, boros, mencuri, dan sebagainya. Dan setelah itu, Ibu memelukku untuk yang terakhir kali sebelum Aku pergi.

"Jaga dirimu Ace.. Jangan lupa untuk pulang kemari.."

"Baik Bu !"

Aku mencium punggung tangan Ibuku dan memeluknya singkat baru setelah itu Aku beranjak pergi meninggalkan rumah dan juga Ibu untuk memulai perjalananku. Sepanjang perjalanan menuju pintu gerbang desa, sesekaliii Aku menoleh ke belakang, tepatnya kearah rumahku. Apa Aku sudah merindukan Ibu ? Ahh.. Sial.. Ternyata pergi meninggakan rumah lebih sulit dari yang kubayangkan.

"Hahh.. Tidak boleh.. Aku harus kuat.. Aku tidak boleh jadi anak yang manja.. Ya ya.. Aku harus kuat !!"

Yaa.. Aku harus kuat. Aku tidak boleh lemah. Akan Aku buktikan pada Ibu kalau Aku bisa dan Aku pasti akan menemukan Ayah.

Selang beberapa menit kemudian Aku akhirnya sampai di gerbang utama desa.
Sejuknya angin hutan menerpa wajahku.. Ahh.. Benar-benar segar.. Aku memantapkan hatiku dan mulai melangkah keluar dari desa,menuju dunia asing yang belum pernah ku ketahui sebelumnya. Dengan ini, perjalananku sebagai Ace Cloud akan segera dimulai..

Three WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang