#Author POV
Sudah dua bulan Ashilla melakukan terapi berjalan dan terapi bicara, kini ia sudah mulai bisa kembali berjalan dan sedikit bersuara meski belum bisa bicara, akibat pita suara Ashilla yg rusak, getaran suara Ashilla begitu lemah, jadi Ashilla dengan senyum manisnya berkata jika ia tidak apa-apa jika tidak dapat berbicara, ia sudah sangat bahagia dan merasa lengkap karena di terima lehadirannya dalam keluarga Jullian.
Saat pertama kali Ashilla dibawa kerumah Jullian, Nadya begitu senang, ia langsung jatuh hati pada Ashilla dan mengklaim Ashilla sebagai adik paling cantiknya mengalahkan Jullian yg notabenenya memiliki wajah yg cantik.
Jullian juga terkesima saat melihat bocah lima tahunan itu di dandani, Ashilla memiliki rambut hitam lebat ikal sebahu, mata bulat dengan sepasang irish hijau gelap yang terbingkai oleh bulu mata yg begitu lentik, hidung mancung, bibir tipis kecil, dan kulit kuning langsat."Ash... kamu udah bangun?!" Kaget Jullian saat menemukan Ashilla berada di dapur dan sedang memperhatikan maid yang sedang memotong sayuran.
Ash adalah panggilan Jullian pada Ashilla, dan hari ini genap dua minggu Ashilla tinggal di kediaman Arlet.
"Ngg" Ashilla menoleh kearah Jullian dan mengembangkan senyumannya
"Pagi cantik, bagaimana kabarmu hem?" Tanya Jullian pada Ash lalu mengecup puncak kepala Ash penuh kasih
"Ngg.. a..gi..."(Pagi) ucap Ash berusaha menjawab ucapan Jullian lalu mengecup pipi Jullian
"A..sh.. a..ik, ka..ka..k?(Ash baik, kakak?) Lanjut Ash
Jullian tersenyum, ia benar-bemar menerapkan terapi sederhana untuk Ash -mengajaknya bicara dan memberikan kasih sayang- dokter bilang kerusakan pita suara Ash sebenarnya tidaklah terlalu buruk, dan masih dapat diperbaiki, jadi besar harapan Ashilla untuk dapat berbicara lancar."Kakak juga baik, kok kamu udah bangun?" Tanya Jullian yang mengambil posisi duduk di sebelah Ash yg duduk di kursi meja bar
"Em... au yat i..bi... a..cak"(em... mau lihat bibik masak)
"Oh gitu, Ash suka masakan bi Asri ya?""Iya... acak..n i..bi Ai.. e..ak.., Ash.. u..ga au.. ica... acak ang... eak"(iya masakan bi Asri enak, Ash juga mau bisa masak yang enak) antusias Ash dengan mata yg berbinar-binar
Jullian hanya tersenyum mendengar ucapan dari Ash.Mereka pun menikmati sarapan pagi mereka
'Tring' ponsel Jullian berdenting, ia menggeser icon kunci di ponsel pintar miliknya, dan mentouch icon bbm dan melihat notif bahwa Adrian Travor telah menjadi kontaknya.
Jullian tersenyum dan langsung memulai chatJullianaArlet
'Ad... kau sudah pulang?, maaf aku tak bisa datang dalam pernikahanmu' :'(Adrian Travor
'Aku sudah pulanh dua minggu lalu, iy ga apa-apa, Kenzo,Cassandra, Kimberly, dan Kemal juga sudah menyampaikan salam darimu, kudengar dari Kenzo kau mengangkt seorang putra ya?, btw makasih kalungnya bagus banget, apa itu hand madae' :)JullanaArlet
'Ah iya, itu kalung platina handmade, aku menddesign dan membantu proses pembuatannya sendiri, sebuah kalung couple.
Oh iya aku mengangkat seorang putra,namanya Ruby, dan kami sekeluarga juga mengangkat seorang adik perempuan, namanya Ashilla. ^_^Adrian Travor
'Aku jadi ingin bertemu dengan mereka..., apa sepulang sekolah kau sibuk?, aku ingin sharing tentang kehamilanku padamu :)JullianaArlet
'Hmm... aku pulang sekul jam 13:00, ok...
aku k tmpat mu...
Kalian ringgal d rumah kemarin atau?...' ^_~Adrian Travor
'Masih sama, mama Axel dan Angel ga ngebolehin kita pindah rumah, yah... soalnya papa sama mama Axel seringnya tinggalnya di Bandung... dan jarang juga ada di Indo'