Nick's POV
Aku membuka mataku, lalu merenggangkan badanku. Aku menengok ke nakas dan melihat bahwa jam sudah menunjukkan pukul 7:00AM.
Aku segera bangun dari posisi tidurku, lalu membuka tirai dari pintu kaca kamarku, membiarkan cahaya memasuki kamarku.
Aku menatap kamar Shawn dari kamarku, dan tiba-tiba teringat tentang Maddie dan kepindahan kami.
Jujur saja, ini sangat mendadak. Dan sebenarnya aku tidak mau pindah, walaupun hanya untuk sementara. Tapi bagaimanapun juga, aku mana bisa menolak?
Aku yakin, Maddie juga sama sepertiku.
Mengingat Dad adalah seorang pemimpin di kantornya, aku bisa menjamin bahwa kami tidak akan sebentar di New York.
Aku menghela nafas pelan sebelum berbalik dan menatap connecting door kamarku dan kamar Maddie.
Sudah jelas, pasti dia belum bangun.
Tirai connecting doorku hampir tidak pernah ditutup. Berbeda dengan Maddie, ia selalu meutup tirainya.
Well, tidak juga. Karna saat ini tirainya terbuka sedikit.
Aku mengintip dan melihat ke kamarnya, hanya untuk menemukan kegelapan kamarnya karna pemilik kamar itu masih terlelap.
Aku berjalan ke kamar mandi dan segera mencuci wajah dan menggosok gigiku. Setelah itu, aku keluar dari kamar dan masuk ke kamar Maddie yang ternyata pintunya tidak dikunci.
Aku menatap Maddie sebentar sebelum akhirnya berjalan ke pintu kaca dan membuka tirainya lebar lebar, membiarkan cahaya matahari masuk dan langsung mengenai wajahnya.
Maddie menggeliat dan menutup wajahnya dengan selimut.
Senyum miring tercetak di bibirku saat aku mengetahui cara yang pas untuk membangunkan Maddie.
Aku menarik selimutnya dan naik ke kasurnya, lalu menggelitikinya. Menggelitikinya adalah cara paling ampuh. Maddie memberontak sampai akhirnya menyerah juga.
"Okay! Okay I'm awake!!"
Aku tertawa melihat wajah kusutnya dan rambut singanya.
"Can you please stop doing that?" tanyanya sambil mengusap kedua matanya.
"Nah, Jika kau terus bangun kesiangan" jawabku sambil bangun dari kasurnya.
"Ayo sarapan atau aku menggelitiki mu lagi" lanjutku.
"Yeah yeah" jawabnya tak sepenuh hati.
Akhirnya Maddie berdiri dan hendak berjalan keluar kamar dengan malas. Bahkan dia belum mencuci muka dan menggosok gigi.
"You forget something!" kataku membuatnya berhenti.
"What?" tanyanya malas.
"Cuci wajahmu, dan sikat gigi dulu sana. Aku kebawah duluan" kataku meninggalkannya.
Aku bisa melihat dia berjalan ke kamar mandi dengan malasnya.
Maddie's POV
Setelah menuruti perkataan Nick, aku keluar dari kamar dan menuruni tangga, menuju ke ruang makan.
"Good morning" sapaku pada keluargaku yang sudah duduk di meja makan.
"Good morning sweetheart" sapa Mom dan Dad bersamaan. Dilanjutkan dengan kedua kakakku.
Aku mengambil roti ke piring dan mulai memakannya. Selesai makan, aku membantu Maid membereskan meja dan pergi ke ruang keluarga untuk menonton TV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfiction[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...