Chapter 13

16.7K 1.4K 93
                                    

THE GIFT
Sherry Kim

Happy Reading...!


Sunyi.
Itulah yang dirasakan keluarga Jung Senior pada jamuan makan malam hari ini.

Tidak seperti makan malam biasanya yang dihiasi suara celotehan kembar tiga atau teriakan saat mereka bermain, malam ini tidak ada nyanyian tiga beruang Jung di ruang makan, yang ada hanya suara dentingan sendok garpu menyapa piring masing masing.

Acara makan malam yang biasanya menyenangkan terasa sesunyi ruang rapat. Ketiga putra Yunho makan begitu khidmat dan selesai lebih cepat dari anggota keluarga Jung Senior lain.

Yang membuat keluarga Jung lain khawatir tentang kesehatan bocah gembal hiperaktif itu, mereka hanya menyapa Nenek serta Sancon mengabaikan Yunho dan turun dari kursi untuk berlari secepat kaki kecil mereka bisa sampai ke lantai atas, menuju kamar mereka.

"Ya Tuhan, apakah mereka sakit? Hubungi dokter segera, Yunho." Mrs. Jung memperhatikan ketiga cucu kecilnya menaiki tangga dan menghilang di lantai atas.

"Tidak." Jawaban asal Yunho menarik perhatian yang lain. "Mereka marah padaku." ia menambahkan.

"Putramu?" Mata Bambi Changmin mendelik kearah Kakaknya. Ia tidak salah dengar bukan?

Demi seluruh anggota keluarganya. Yunho adalah orang terakhir yang akan di benci atau didiamkan oleh Triplets. "Kalau boleh tahu kakaku sayang, kesalahan apa yang kau perbuat sampai ketiga putra tampanmu itu marah dan mendiamkan kita seperti itu?"

Keterdiaman Yunho menarik perhatian Mrs. Jung. "Jelaskan!" Dan Yunho tahu itu bukan permintaan, melainkan perintah karena ibunya mendelik lebar kearahnya.

"Aku berniat membatalkan acara besok karena sibuk." Jawabnya berbohong. Tetapi Yunho tidak berbohong karena kemungkinan acara yang sudah mereka rencanakan akan batal. Tidak mungkin ia akan berkata jujur jika mereka marah karena Yunho membuat ibu mereka menangis, bukan?

Jaejoong tidak berada di Bakery Home sore ini ketika Yunho bersama ketiga putranya kesana. Hankyung juga tidak ada disana hingga ketiga putra Yunho semakin marah karena Yunho belum juga meminta maaf sampai sekarang.

"Semua karena Appa." Ujar putra pertamanya saat tidak menemukan Jaejoong disana sore ini.

" Appa membuat Papa marah, sampai Papa tidak akan menemui kami lagi."

"Kami membenci apa."

Ya Tuhan. Yunho masih mengingat jelas tatapan benci ketiga putranya saat menatapnya sepanjang sore sampai tadi sebelum mereka turun dari kursi meja makan.

Kursi berderit ketika Yunho bangkit untuk berjalan menyusul kembar tiga. Yoori menatap putra bungsunya dengan pandangan bertanya yang hanya di jawab kedikan bahu tak tahu oleh Changmin.

"Ada sesuatu yang disembunyikan Yunho?" Changmin melirik Ibunya waspada. Mungkinkah ibunya tahu?

"Aku yang melahirkan Yunho dan melihat bagaimana anak itu tumbuh, aku yakin Kakakmu menyembunyikan sesuatu."

Takut takut Changmin bertanya. "Apa?"

Bulu mata Yoori menyipit bersama dengan mata wanita paruh baya itu. "Kalau aku tahu aku tidak akan bertanya kepadamu. Dan cepat habiskan makananmu karena aku ingin kau mengantarku ke Bank." Wajah memelas Changmin membuat Lee Yoori kembali berkata. "Kalau kau menolak Changmin..."

"Siapa bilang aku menolak mengantar wanita cantik seperti Anda, Miss." Lee Yoori memutar bola mata jenggah atas rayuan putra bungsunya itu. "Bagus kalau kau tidak menolak."

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang