1.5

196 4 0
                                    

Bab 2

The New House

Claire’s house…

“Kau kira aku tau? Aku sama sekali tak tau tentang hal ini”Ethan menggeram rendah. Sam hanya bisa mendecak, salahnya juga yang tak tau apa - apa tentang rumah baru Claire. Dan dia baru tau hari ini kalau Claire, bertetangga tengan keluarga Mr Lans Bramantyo, ayah Mikha.

“Berdo’a lah semoga saja Claire tahan godaan”Sam mencoba mencairkan suasana “Sayangnya…”Ethan menaruh beberapa box yang baru di agkatnya ke depan gerbang “Ia gadis yang sulit di tebak”lanjut Ethan, mulai lagi mengangkat box itu hingga sampai ke depan rumah. Sam berlari kecil menyusul langkah Ethan dan membukakan pintu untuk adiknya. “Yah. Aku ingat saat ia tiba – tiba menangis tahun lalu di pekan raya”Ethan berhasil membuka pintu rumah itu dan melangkah masuk. Ia memperhatikan keadaan rumah yang masih kosong tanpa perabotan dan udaranya lembab, meski lantai dan dindingnya terbuat dari kayu.

“Jangan ingatkan aku tentang hal itu, Sam. Dia menangis karna aku”Ethan menaruh tumpukan box itu ke sudut ruangan lalu melihat ke sekeliling sebentar sebelum kembali ke luar untuk mengambil box - box lagi. Sam tersenyum getir menyusul langkah adiknya. Kali ini Sam ikut mengangkut beberapa box bersama Ethan dan para kurir. “Aku bukan mengingatkanmu, hanya mengingatkan diriku sendiri”ucap Sam yang berjalan mendahului Ethan ke dalam rumah. Ia lalu meletakkan box itu dekat dengan box yang di bawa Ethan tadi. “Sama saja..”desah Ethan, Sam terkikik geli.

Ethan lalu menghela nafas panjang, ia duduk di anak tangga kayu menuju ke lantai atas “Apa ini karmaku ya kak? Dulu, ada seorang gadis yang benar benar mencintaiku namun aku mencampakannya. Bahkan dengan sengaja menyakiti hatinya sampai dia menangis. Namun sekarang?”Ethan tak dapat melanjutkan kata katanya lagi. Sudah jelas. Ia dan Sam tau apa maksud kata katanya.

“Bisa ya, bisa juga tidak”jawab Sam “Apa maksudmu?”Ethan melirik pada kakaknya itu “Yah, karma bila ia merasa tersakiti. Dan tidak bila takdir memang mengharuskannya bahagia tidak bersamamu”Samuel berusaha bersikap bijak, meski ada sudut hatinya yang menolak. Sam menginginkan gadis itu. Ya, dia menginginkannya. Namun tetap ada perasaan mengalah dan rasa bersalah yang menghantui dirinya. Membuatnya harus terlihat tetap bisa mengendalikan suasana sekalipun ia yang hancur. Ethan menggeleng pelan “Ku rasa keduanya sama”ia menghembuskan nafas panjang “Aku tak bisa bersamanya”lanjut Ethan. Sam mengangkat sebelah alisnya lalu menepuk bahu Ethan “Itu tergantung usahamu”ia lalu beranjak pergi meninggalkan Ethan yang termenung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Incredible of Music @TheOvertunesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang