"Kamu dipecat!" kata lelaki itu dengan tatapan tajam yang menusuk kepada karyawan wanitanya. Wanita itu menunduk ketakutan sambil sesekali menatap sang bos dengan tatapan memohon.
"T-tapi pak ini cuma ma--" jawab karyawan wanita itu sambil menatap bos dan berusaha menjelaskannya
"Serahkan surat pengunduran diri kamu besok!" potong cepat lelaki itu dengan menekankan satu-satu kata yang keluar dari mulutnya.
"Jangan pak, saya janji gak bakal ngulangin la--" lawan Rina, karyawannya kali ini dengan menyatukan tangannya di depan dada meminta permohonan.
"SAYA GAK MAU DIBANTAH!!!" bentak Farrel sambil menggebrak mejanya dengan kuat sehingga kertas kertas yang bertumpuk di mejanya jatuh berantakan.
Tidak profesional dan memiliki banyak kekurangan dalam melaksanakan kinerja kerjanya menjadi salah satu alasan Farrel memecat karyawan wanitanya ini. Gebrakan meja itu terdengar sampai keluar ruangan, karyawannya yang lain sudah menimbulkan suasana hening untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam.
"Baik pak." pasrah wanita itu kemudian berjalan keluar ruangan sambil menundukan wajahnya.
Ketika ia keluar ruangan, beragam bisikan dan tatapan pun terdengar, ada yang menatapny dengan tatapan iba, tatapan kasihan, tatapan mengejek pun ia dapati, bahkan ia sudah mendengar karyawan lain menghinanya dengan berbagai kata.
'Kasian banget mba Rina'
'Rasaiin! Seenggaknya berkurang cabe di kantor kita!'
'Mampus lo dipecat!'
'Kamu gak boleh ngomong gitu!'
Rina yang mendengar cemoohan dari teman-temannya hanya bisa menundukkan kepalanya berjalan menuju meja kerjanya dan berniat untuk membereskan barang-barangnya. Sebenarnya Rina bukan orang yang pantang menyerah, ia bisa saja melawan bosnya dengan alasan-alasan yang ia andalkan, tapi mengingat bosnya yang satu ini, ia tidak mau mengambil resiko menjadi pengemis jalanan. Karena ia tahu, bisa saja bosnya itu mengarahkan perusahaan lain untuk menjelekkan namanya dengan embel embel 'tidak profesional' dan kalau itu terjadi, sudah di pastikan ia tidak akan di terima di perusahaan manapun.
Farrel memijat pelipisnya dengan kedua jarinya, ia bingung dengan karyawan-karyawannya yang masih saja melanggar peraturan yang ia tetapkan. 'Profesional' suatu kata yang harus diketahui seluruh karyawan di perusahaannya. Apa selama ini dia kurang tegas sehingga karyawannya berani melanggar satu makna kata tersebut?
Ia melihat kearah meja yang sudah berantakan akibat gebrakan yang ia lakukan. Banyak sekali kertas yang berantakan akibat hembusan angin dari gebrakan yang kuat itu, sampai jatuh ke lantai dan berserakan. Ia pun mengambil gagang telpon yang terletak di sebelah kiri mejanya.
"Hallo.."
"...."
"Panggilkan OB keruangan saya!"
"..."
"Ya."
Setelah itu ia mengembalikan gagang itu ketempatnya. Tak lama kemudian salah satu OB yang bekerja di perusahannya datang dengan sapu dan skop sampah di tangan kanannya. Farrel pun langsung memberikan kode kepada OB untuk segera membersihkan dan membereskan ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause Changing Someone
Roman pour Adolescents"If nothing ever changed, there'd be no butterflies" -unknown Farrel yang memilki watak keras, dingin dan mempunyai wajah yang membuat para wanita terpesona ternyata mempunyai sisi lain di dalam dirinya. Carmitha, cewek cantik yang mempunyai tiga ka...