Chapter-47

4.9K 234 0
                                    

hallo readers

.

.

Gritte dan mila masi tertahan dirumah prilly karena tak tega akan keadaan mama ully yang etrus mengigo menganggap gritte adalah prilly. Mila dan gritte tak hentinya menangis melihat keadaan mama ully.

"prilly sayang, sini nak mama kangen,, mama suapin ya, sudah lama mama ga suapin putri mama yang cantik ini.." ucap mama ully terhadap gritte, gritte hnya bisa menuruti kemauan mama ully, air mata tak bisa tertahan lagi.

"aaaak sayang,,,," pinta mama ully yang meminta gritte membuka mulutnya untuk menerima makanan yang mama ully suap.

Gritte dengan tangisnya hanya bisa menerima suapan dari mama ully. mama ully yang melihat gritte menangis seketika terlihat begitu panik.

"sayangnya mama kenapa nak,, masakan mama ga enak,, sini biar mama buang, mama masakin yang lain ya,, putri mama harus makan yang banyak ya syaang.. biar sehat.." panik mama ully dengan mengusap air mata gritte yang dianggap prilly.

"tante,, tante jangan seperti ini tan,, kita harus relakan prilly,, tante harus kuat tan.." ucap gritte dengan memeluk mama ully.

"apa yang kamu bilang sayang,, kamu anak maama jangan panggil tante,, ini mama nak,," besi keras mama ully yang menganggap gritte adalah prilly.

"tan ,, ini gritte tan,, gritte sahabat prilly,, tante harus kuat tan,, jangan seperti ini.. prilly disana pastiii sedih tan.. pleaseee tante harus kuat.." ucap gritte yang berusaha menyadarkan mama ully. mama ully seketika sadar akan khayalannya

"prilly,, prilly ..prilly sayang,, putri mama,, mama kangen nak,, jangan tinggalin mama,, mama ga bisa nak,, mama butuh prilly.." teriak histeris mama ully yang sanggup membius seisi rumah menangis melihat mama ully.

Papa rizal kini memeluk mama ully keras, karena mama ully begitu meronta-ronta. Rizky tak tahan lagi dengan keadaan mamanya. Rizky memilih pergi. Gritte dan mila hanya bisa menangis melihat mama ully. sesampai didepan pintu rizky berpapasan dengan al dan randy., tapi rizky tak memperdulikan mereka, mata rizky memerah menahan tangis,, al dan randy yang melihat begitu kaku. Rizky melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, al dan randy yang melihat tak ingin terjadi sesuatu dengan rizky sehingga memutuskan untuk mengikuti rizky pergi.

Dimakam,, ya rizky kini tengah tersungkur di makam prilly,, rizky terus menangis serta memeluk nisan prilly.

"dek,, jangan buat semua seperti ini,, kenapa lo tega,, kenapa lo tega ninggalin kita semua.. lo jahat dek,, lo jahat,," ucap rizky yang tengah menangis keras dimakam prilly. Al dan randy yang melihat dari kejauhan begitu tak kuasa melihat rizky, mereka memutuskan untuk mendekati rizky.

"kak,, lo harus sabar, biarkan prilly tenang disaana kak.." ucap randy yang kini berada disamping rizky.

"kenapa dia pergi secepat ini ran,, gw ge nyesel sebagai kakaknya yang selalu mementingkan kepentingan gw,, tapi gw sangat menyayanginya gw sayang sama adek gw ran.." ucap kaka rizky denga tangisannya

"iya kak gw tau,, kakak sangat menyayangi prilly, tapi takdir telah berkata kak,, allah lebih memilih prilly pergi ninggalin kita terlebih dahulu,, jadi kita harus ikhlas kak,, kakak gak mau kan prilly disana sedih melihat kaka seperti ini,," randy berusaha menenangkan rizky

"gw nyesel ran,, gw nyesel.." rizky terlihat kacau

"kak,, tak perlu menyesal dengan yang sudah terjadi, gw pun begitu masi tak percaya prilly Pergi, tapi kita bisa apa kak,, ini semua demi kebahagiaan prilly, didunia dia begitu tersiksa dengan yang dia derita, kaka harus ikhkas.." Ucap al dengan memgang bahu rizky

"makasii al, ran,, selagi prilly hidup kalian selalu ada buat prilly.. makasi.." ucap rizky berterimakasi

"sama-sama kak,, itu sudah kewajiban kita buat jaga prilly.." ucap randy.

.

Disisi lain ali tengah terlihat gusar,, berjalan kesana kemari yang membuat mama resy bingung.

"sayang kamu kenapa dari tadi mondar-mandir, kenapa nak,," tanya mama resy

"mah,, boleh ya ali sekarang ketemu prilly, kan ali udah sembuh mah.." tanya ali serius

" tapi sayang,, kamu harus pulih dulu,, prilly juga masi butuh istirahat.." elak mama resy

"tapi mah,, sampai kapan, sampai semua terlambat gitu mah,, pleasee mah, ali kangen sama prilly, ali harus tau prilly sakit apa.. please izinin ali.." kekeh ali yang masi dalam keinginannya untuk ketemu prilly

"seandainya kamu tau nak,, prilly telah pergi ninggalin kita selamanya,, dan seandainya kamu tau mata yang ada pada dirimu itu adalah mata prily,, apa kamu akan bisa menerima semua, mama ingin jujur, tapi mama tak ingin melihat kamu terpuruk..." lamunan mama resy, yang membuat ali semakin yakin jika terjadi sesuatu dengan prilly, pasalnya dari kemarin semua melaarangnya untuk ketemu prilly.

"prilly sayang,, gw kangen sama lo,," batin ali

jangan lupa votenya yak... :-*



penyesalanku karena egokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang