1 - Malam bersalju -

112 5 1
                                    

Seorang gadis berjalan menembus derasnya salju yang turun dari langit malam, Murasaki Kurome. Gadis ini berencana untuk pergi ke perbatasan utara, ia bersama adiknya ingin pergi menemui pamannya yang tinggal di kota pelabuhan. Setelah kematian orang tuanya, tidak ada satu pun keluarganya yang datang. Murasaki Akame, si adik telah terlihat letih dan pucat. Udara mengembun pelan dari mulutnya karena kedinginan.

Dan tiba tiba Akame pun tumbang, ia terengah engah dan memegang dadanya yang terasa nyeri, Kurome segera menopang adiknya yang terlihat sangat pucat, bibirnya pecah pecah, matanya memerah.

"Akame! Mau istirahat?" Tanya Kurome, ia menatap simpatik wajah adiknya tersebut, adiknya tersenyum hambar dan menggeleng.

"Kita harus sampai diperbatasan sebelum fajar kan? Sebaiknya kita menghemat waktu" ucap Akame, tapi ekspresi Kurome semakin memancarkan rasa sedih bercampur khawatir. Ia segera menopang adiknya menuju salah satu pohon besar dan menyenderkannya disitu.

"Onee-chan tidak apa apa, aku baik baik saja kok" ucap Akame sambil berusaha berdiri, tapi lagi lagi ia tumbang. Ia tidak ingin menjadi beban bagi kakaknya. Kurome tersenyum, ia memegang pundak Akame dan mengusapnya.

Onee-chan = Panggilan untuk kakak perempuan

"Tidak usah dipikirkan, kau istirahat saja. Aku akan membangunkanmu jika salju sudah reda" ucap Kurome sambil melepaskan syal cokelatnya dan melilitkan itu pada leher adiknya.

"Ya, Maaf ya kalau selalu merepotkan..." ucap Akame sambil menunduk sedih, tapi lagi lagi kakaknya tersenyum. "Iya... tidurlah, besok kita akan melanjutkan perjalanan yang membosankan ini lagi ya" balas Kurome, ia mengeratkan sarung tangannya. Akame hanya tersenyum geli.

Tanpa mereka sadari, dari kejauhan ada seseorang yang mengamati mereka dengan senyum menyeringai. Kalau dihitung hitung mereka ada ber-7. Terparahnya lagi mereka semua adalah laki laki yang terlihat mencurigakan.

"Oh? Aku kenal mereka..." ucap salah satu laki laki disitu, semua yang ada disitu pun mengalihakan pandangan mereka dari kedua gadis yang tengah terlelap tersebut.

"Siapa?"

"Mereka... kalau tidak salah berasal dari keluarga Murasaki. Akame, matanya berwarna merah dan Kurome berwarna ungu. Kalau tidak salah juga, keluarga mereka baru saja terkena peristiwa pembunuhan itu kan? Hanya itu yang kutahu" ucapnya sambil menyengir, mereka bertujuh kembali melihat kedua gadis itu dengan tatapan tajam.

"Aduh... aduh, ada nona kecil yang tidak tahu rumor didekat kota mereka?" Ucap seorang laki laki diantara mereka.

Srrrrrrrrrrrrrrrhk Srrrrrhk

Kurome langsung terjaga, sedangkan Akame sudah tertidur pulas dengan bersender di pundak kakaknya. Kurome mengedarkan pandangannya untuk melihat sumber suara. Tapi nihil, ia tidak menemukan apa apa Kurome pun merasa sedikit tenang. Mungkin saja itu adalah kelinci atau kucing liar kan?

Srrrrrrrrhk Srrrrhk

Tapi lagi lagi suara itu terdengar kembali, Kurome merasa sedikit tegang dan takut. Bukannya suara tadi lebih cocok dengan semak semak yang sedang bergerak rusuh? Tapi siapa yang akan membuntuti mereka disaat badai salju seperti ini? Akame membuka matanya perlahan karena merasakan Kurome bergerak tiba tiba.

"Onee-chan? Ada apa?" Tanya Akame yang sedang mengusap matanya agar terlihat segar, Kurome langsung menunjukkan jari agar diam. Akame hanya mengikuti instruksi kakaknya agar tetap diam, Kurome lagi lagi menatap semak semak yang terlihat bergerak gerak itu tajam, pasti ada seseorang disitu.

"Hehh? Pendengaran mu tajam juga ya..." sebuah suara terdengar dari belakang Kurome dan Akame, sontak mereka berdua pun menengok. Betapa terkejutnya Kurome dan Akame melihat seorang laki laki sedang berkacak pinggang dengan senyum sombongnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Am I A Vampire?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang