Maddie's POV
Setelah kami bernyanyi, semua tamu bertepuk tangan. Kami berempat tersenyum melihat satu sama lain, lalu tertawa kecil.
Setelah itu, Shawn, Jacob dan Nick turun dari panggung dan menyuruhku tetap di atas panggung. Tak lama kemudian, mereka datang dengan box masing-masing di tangan mereka.
Mereka berjejer bertiga di sampingku dengan kado di tangannya.
Orang tua kami, dan teman teman yang sebenarnya tidak semuanya ku kenal itu berteriak menyuruh aku membuka kado itu.
Yang pertama, aku berjalan ke arah Jacob. Lalu dia memberikan kado itu padaku. Aku mengambilnya dan membukanya perlahan.
Aku menutup mulutku saat melihat Blue Beats Headphone by dr. Dre terpampang manis di depanku.
He knew I want this so much. And he gave it to me. What a nice brother, right?
Aku segera memeluk Jacob dengan kado itu di tanganku.
"Thank you Jacob"
"You're welcome" katanya. Aku tersenyum dan mencium pipinya.
Aku meletakkan kado dari Jacob di meja yang memang sengaja diletakkan dipanggung.
Selanjutnya, Nick.
Aku berjalan kearahnya, dia tersenyum dan memberikan kado itu. Aku membukanya.
Aku bertepuk tangan senang saat melihat penny board yang menarik perhatianku saat aku pergi ke Mall dengan Nick 2 bulan yang lalu. Ia membelikannya untukku.
Aku memeluk Nick dan mencium pipinya dengan wajah berseri gembira.
"Thank you! Thank you! Thankyou Nicholas!"
"You're welcome Maddie Veronica Whitesides" balasnya tersenyum dan aku memeluknya kembali.
Kado dari Nick aku letakkan di meja yang tadi.
Selanjutnya, tentu saja Shawn.
Aku berjalan kearahnya dan memberikan smirk ku. Dia tersenyum dan memberikanku kadonya.
Aku mengambilnya, kadonya tidak terlalu besar, bahkan bisa dibilang kecil. Tapi entah kenapa beratnya tidak sesuai dengan ukurannya. Rasanya, kado ini lumayan berat untuk ukuran kecil.
Karena penasaran, aku segera membukanya.
Hanya sebuah kotak yang terlihat bukan dari plastik. Besi? Alumunium? Entah apapun itu, yang pasti itu sebabnya benda ini berat. Entah apa yang ada di dalam kotak ini.
Aku melirik Shawn yang mengagguk, dengan arti menyuruhku mengambil kotak itu dari dalam bungkus kadonya.
Aku mengambilnya dan baru menyadari apa yang Shawn berikan padaku.
Kotak musik.
Aku melihat ukiran-ukirannya yang ada di setiap sisi. Salah satunya adalah ukiran 'Shaddie' di salah satu sisinya.
Seriously, this is so freakin beautiful.
Lalu Jacob, Nick, dan yang lain bersorak menyuruhku membuka kotak musik itu.
Aku langsung membukanya perlahan. Aku memperhatikan isinya dengan seksama.
Dua orang anak, yang satu laki laki dan yang satu perempuan. Mereka duduk di bangku taman dan ada pohon di sebelahnya. Ada 2 sepeda juga di sebelah bangku itu. Mereka berdua terlihat memegang ice-cream.
Sama seperti kotak musik biasa, isinya berputar dan ada musiknya.
Semua itu berputar dan musiknya adalah Everything Has Changed?
What's that mean?
Wait.
I understand!
Itu menggambarkan aku dan Shawn. Di tempat kesukaan ditaman dan dengan ice cream.
Aku memeluknya dengan sangat erat. Karena terharu, aku merasakan mataku mulai memanas dan setetes air mataku pun jatuh.
"Why are you crying? You don't like it?" tanyanya padaku.
"I love it, Shawn! I'm just, too happy! Thank you, I love you so much!" balasku gembira.
"You're welcome" balasnya dan kami berpelukan kembali.
Aku meletakkan kado itu di meja tadi.
"Wanna take some photo?" tanya MC itu. Aku menangguk cepat untuk balasannya.
Pertama Aku bertiga dengan Nick dan Jacob. Lalu Aku dan Shawn dengan banyak gaya yang aneh-aneh. Ketiga kami berempat. Keempat kami berlima dengan Aaliyah digendongan Nick. Aku juga berfoto dengan orang tuaku.
Well, aku akan memajang di kamarku nanti.
Hari ini harus dikenang.
Harus.
...Akhirnya acara selesai. Aku akhirnya masuk ke dalam rumah. Sementara tamu sudah pulang 30 menit yang lalu.
Orang tua Shawn masih di sini mengobrol dengan orangtuaku. Sementara Aaliyah sudah pulang, dia tadi kelelahan jadi dia pulang untuk beristirahat.
Omong-omong, kado dari Mom dan Dad juga sangat membuatku senang.
Mom memberikanku Laptop dan Dad, dia hanya bilang bahwa dia tidak tahu mau memberikanku apa, jadi katanya aku boleh meminta apapun.
Well, aku saja tidak tahu apa yang aku mau.
Nick juga dapat kado yang sangat banyak. Ia dapat jam tangan, hoodie, beanie, ada juga yang memberikan foto Nick yang sudah disusun banyak lalu diberi frame yang bagus.
Well, kembali ke cerita. Sekarang aku sedang di kamarku, bersama Shawn, Nick dan Jacob.
Kami bercanda berempat disini sejak tadi setelah aku dan Nick mengganti pakaian kami.
"Ah iya! Aku masih heran, bagaimana kalian bisa menghias kamarku secepat kilat?" tanyaku.
"Well, kami kan menghiasnya tidak bertiga saja, banyak maid, jadi semuanya cepat dan tepat" jelas Jacob.
Aku segeramenanya-nanyakan semua yang ingin kutanyakan, sampai orang tua Shawn datang ke kamarku dan mengajak Shawn pulang. Setelah ia pulang, aku, Nick dan Jacob memutuskan beristirahat dan mereka kembali ke kamar mereka.
Aku merebahkan tubuhku di kasur. Walaupun hari ini melelahkan, tapi aku senang.
Ulang tahun yang tak akan pernah ku lupakan.
Tak akan pernah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting U To Be Mine [S.M]
Fanfiction[WARNING!!!] I wrote this story when I was just a kid, there are so many cringe parts that will make you want to puke. Read at your own risk. DONE editing, but still cringe. I'M WARNING YOU. Bagaimana perasaanmu jika persahabatan yang telah kau jal...