Satu tahun pun berlalu.
Keadaan di toko tahu tempe Davies sangat baik. Lita, Amel dan Reza bergantian menjaga toko selama Davies harus bekerja di restoran milik Eugene.
Bibi Linda pun juga sering membantu mereka di sore hari saat Bibi sudah selesai mencuci baju dan menyetrika. Selain itu, Davies berhasil membuat berbagai masakan baru di GAE dengan bahan dasar tahu dan tempe dari tokonya.
Eugene sama sekali tidak keberatan akan hal tersebut. Menurutnya tempe dan tahu memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Jadi Eugene mempersilakan saja bagi Davies untuk berkarya sebebasnya.
-----
"Sore Dok, saya kesini untuk konsultasi."
Suara lembut yang sangat dikenal Leo itu terdengar di telinganya dengan jelas. Suaranya jernih, dan Leo memang sudah menunggunya sepanjang hari ini.
"Eugene!" Serunya.
Eugene memamerkan rentetan gigi putihnya yang baru selesai whitening treatment yang berjejer rapih. Rambutnya sudah mulai tumbuh sampai melewati bahu. Oh ya, setahun yang lalu, saat Eugene memutuskan untuk di operasi dia harus memotong rambutnya karena posisi tumornya berada di bagian atas sebelah kanan kepalanya. Jadi, Eugene meminta agar rambutnya dihabisi saja, daripada hanya setengah-setengah.
"Aku baru dari dokter gigi, Le! Coba lihat gigiku! Rapih bukan? Putih, kan?"
"Gigimu akan langsung kuning lagi kalau kau memasak," balas Leo sambil melihat status pasien-pasiennya. "Kau mau kemana habis ini?"
"Harusnya aku yang bertanya begitu padamu. Kau mau kemana setelah jam praktikmu selesai?" Tanya Eugene.
"Aku pulang hari ini ke rumah Eugene. Jadi tenanglah," balasnya.
"Aku ingin ke Fons. Aku sudah janji pada David untuk ke sana hari ini. Aku juga ingin bertemu dengan Kris. Mereka berdua pasti kesepian harus sendirian lagi di natal tahun ini."
Leo terkekeh pelan, menutup status pasien yang sedang di lihatnya. "Ayolah, mereka berdua sudah terbiasa seperti itu. Itu karena mereka berdua terlalu sibuk dengan diri mereka dan pekerjaan mereka. Kau tahu sendiri kalau David selalu sibuk dengan jadwal reality shownya, jadwal sitkomnya, dan baru-baru ini dia dikontrak untuk memerankan drama komedi romantis."
"Kau benar. Mana sempat dia mencari perempuan untuk dinikahinya? Sementara Kris sepertinya hanya tertarik pada laptopnya, dan bisnisnya yang mengalir itu," lanjut Eugene.
Tiba-tiba saja, Eltha masuk seenaknya saja ke dalam ruangan Leo. "Hei, aku menyuruhmu untuk ke ruanganku, Eugene. Doktermu itu aku bukan Leo!"
Eugene terkekeh, "Iya maaf ya. Aku ingin bertemu suamiku, Tha. Jadi aku pikir mungkin aku akan konsul besok saja."
"Besok aku mau cuti."
"Kau bisa menyerahkan hasil pemeriksaaannya Eugene padaku," kata Leo menyanggupi.
"Tidak akan pernah!" Balasnya dingin.
Setahun yang lalu, bukan Leo yang mengoperasi Eugene, melainkan Eltha yang seharusnya menjadi asisten 1 Leo saat operasi Eugene berlangsung. Entah bagaimana, terjadi pendarahan di saat memotong tumornya, sehingga Leo panik dan berhenti di tengah operasi. Dengan cepat, Eltha yang mengambil alih operasi Eugene.
Sejak saat itu Eltha memutuskan satu pihak kalau dia akan menjadi dokter yang bertanggung jawab atas penyakit Eugene. Mulai dari kontrol hingga konsultasi hanya boleh dilakukan olehnya. Dan Leo tidak punya hak untuk berkata apapun bila berhubungan dengan penyakit tumornya Eugene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Surgeon and The Cooking Girl
Ficção GeralA clever oncologist, who never had any interest in marriage finally choose his Director's only daughter to be his wife. Without love, while the girl is only a pale young woman whose in love with the oncologist. Leo yang sudah membuang jauh-jauh kata...