Tragedi 19 Februari

189 19 22
                                    

''SEMOGA KITO SEKELAS LAGI YE, BEDO'A LA BALEK INI.'' ucap Ferita yang membuat telinga ku hampir pecah mendengarnya. Ya, namaku Shelly Aulia Ramadhanti. Dan Ferita itu adalah sahabat karib ku yang ku anggap sebagai saudara sendiri. Kami telah lama menghabiskan waktu bersama dari sejak kami masih alay sampai sekarang pun kami masih alay dan lebih alay nyatanya hakhak. kami telah mengenal satu sama lain sejak kami baru duduk di bangku SMP, dan Alhamdulillah nya kami sampai sekarang tetap sekelas. Tahukah kalian? Selain uas, ada satu yang juga tak kala menakutkan di sekolah ku, yaitu Tes Kelas Unggulan. Sungguh, aku sangat takut pada tes itu, entah mengapa aku takut berpisah dari teman-teman kelas ku. Aku takut hal-hal yang telah kami lakukan sebelumnya akan hilang di kelas berikutnya. Lantunan do'a pun aku bacakan terus menerus, Hingga pada Desember 2014 Test itu pun di adakan.

Dan pada awal tahun ajaran baru test itu di umumkan.

BOOM!!!!!

Tak kuasa ku melihatnya, ternyata ALLAH sangat sayang pada ku, dan sahabat-sahabat ku. "ALHAMDULILLAH LUAR BIASA ALLAHU AKBAR" Ujarku dalam hati. ALLAH mengabulkan do'a kami, ternyata kami tetap sekelas. Yaa, walaupun anggota sebelumnya ada sedikit yang keluar, tapi itu tak menghambatku untuk tetap semangat belajar.

PANDU CLASS namanya.
Nama yang terukir indah untuk kelas ku Delapan Dua kali ini.

Oke. Pemilihan ketua kelas udah, Sekretaris udah, Bendahara udah.
Sip. Lengkap.

Waktu terus berjalan.
Singkat cerita, Februari 2015.

"OYY BUDAK JOGGING PEH" ajak Ferita.
"YOKKKK" ungkapku.
"KAPAN?"
"19 FEBRUARI 2015, DI KAMBANG IWAK!!! OKE?"
"Sep, kami yang cowo galak-galak bee tapi kalian agek duluan be ke KI nyo, kami nyusul pake sepeda." Tutur Naufal teman kami sekelas.
"Okeyyyy, Jam 6 yapp."

"Ting nongg.. ting nongg... ting nongg.."
Tak henti-henti nya dering telfon ku berbunyi, ternyata itu adalah obrolan para cewe-cewe yang sedang membicarakan Jogging besok di obrolan bbm.
"Besok, yang cewe kumpul dirumah Shelly jam setengah 6 key?"
"Okeee."
"Rumah aku? Okela okee."

KEESOKAN HARINYA.
Semua ciwik-ciwik cantik telah berkumpul dirumah ku, oke namanya Nila, Aeb, Aulia, Ayu, Didil, Ferita, Reni, Fretty, Ecak, Fretty, Allin, Aldin, Adel.
Jam 6 kami menuju Kambang Iwak menggunakan mobil termewah milik kami "angkot kuning" HAHAHA.

Sesampainya di Kambang Iwak, ternyata ekspetasi aku benar, bukan Jogging yang kami lakukan. Tetapi, SELFIE dolo HAHAHAHA. Lalu kami bertemu dengan para cowo-cowo yang gantegnya over bohong, gadeng. Oh ya, Cowo-cowo itu adalah RO, Imam, Naufal, si kembar Dzaki Dzakwan, Sakti, Alban, Mifta, Tegar.

Setelah bertemu mereka, kami pun melanjutkan aktivitas kami yaitu bermain sepeda. Sepeda yang sudah jarang ditemukan, yaa sepeda yang sopirnya 2-4 orang itu lohhh.

"WOY WOY WOYY TUNGGU OYY" ungkap Ecak dengan sedih.

Kami pun memainkan sepeda itu dengan penuh kegembiraan, seakan dunia ini tak ada lagi keburukannya.

Memang pada nyatanya, berkumpul dengan para sahabat itu bagaikan melihat pelangi. Yang semakin dilihat, semakin indah pula cahaya yang dikeluarkannya.

Disisi lain, kami melihat anak cowo sibuk bermain bola dengan...
Ehh dengan siapa noh?
Kek nya belum pernah liat dehh..
Preman?
Ehh siapa sii?
Aku pun penasaran dan mencoba mendekat ke sana.
"Mam, mereka siapo?" Tanya ku pada Imam.
"Mereka tuh budak sini Shell, nantang maen bola."
"Oh oke, lanjutin ye. Semangat!"

Setelah tak lama pertandingan berlangsung, masing-masing dari kami membeli kan minum untuk mereka yang sepertinya telah haus bermain.
"Glekk.. glek..glekk.. makasih yoo"
Ungkap salah satu dari para cowo.
Mereka pun melanjutkan permainan mereka, dan kami pun sibuk dengan handphone kami untuk berfoto-foto.

Tak lama kemudian dari kejauhan..
"BIASO BE OYY, KITO NIH MAEN"
"PAYOK KAU TUH DAK USAH NYOLOT"

WHAT? KOK JADI KEK GINI?!
"lah? Mereka kenapa?" Ungkapku dalam hati.
Kami pun mencoba mendekati mereka, Ternyata kegaduhan terjadi antara anak-anak cowo dan para orang yang ga jelas itu.
"WOY KAU TUH DAK USAH CAK KEIYOAN LAH E"
"NAK NGAPO KAU?"
"NANTANG KAU? BEGOCO BE KITO."

Aku bingung. Ini ada apa sih sebenarnya? Apakah ini mimpi? Yaa ALLAH lindungi hamba dan teman-teman hamba, tuturku.

"GUBRAKK.."

Tiba-tiba salah satu dari para preman junior itu mendorong salah satu anggota kami.

"WOY, AKU KATEK SALAH SAMO KAUUUU!!!!" Jerit Naufal.

Naufal pun mengeluarkan jurus nya, karate wah wah wah.

Lalu, mereka saling memukul satu sama lain.

"YANG CEWE TUH JAUH LAH, BIAR KAMI BEE NGURUSIN INI."

Kami pun menjauh dan melihat apa yang mereka lakukan, kami ikutin mereka dibelakang dann hasilnya...

"BRAK.. BRAKK.."
lagi-lagi para preman junior itu memukuli teman kami, aku pun mencoba mendekat dan melindungi mereka..

"AWWWWW..."
Aku terjatuh, ternyata aku juga tersenggol dari pukulan-pukulan mereka.

Tiba-tiba ada om om, seraya berkata
"Dekk berentilaa, kalian smp mano?"
"Smpn10, di sekip wak"
"Oom tau smp itu. Woyy kalian *matanya mengarah ke preman junior itu* berenti gangguin anak smp ini."
"Dekk, mereka tuh preman sini, dak usah diagok'in, balek bee kalian."

Dari arah belakang.

"WAK WAK TOLONG WAKK!!!!" Teriak Reni, cemas.

Usut punya usut ternyata oom tadi adalah BAPAKNYA KETUA OSIS DISEKOLAH KAMI!!! WAHH. Terima kasih sekali omm.

Ternyata semua orang telah melihati kami dari tadi, aww jadi maloe.

Oom itu juga menghantarkan kami mencari angkot, dann ada sebagian juga naik sepeda.

Di angkot..
Kok kek ada yang beda?
Whatt? Sumpekkk banget yaa ALLAH.
15 orang lebih dalam satu angkot?
Tapi tak apalah, itu juga ga masalah bagiku.

Di keheningan,
"Mang, mamang ni mirip Rizky Nazar" kata Dzakwan mengatakan pada kenek angkot itu.
"Rizky Nazar? HAHAHAHA" kami pun tertawa lepas mendengar Dzakwan berkata seperti itu.

Banyak candaan yang kami bicarakan sehabis di timpuk ujian tadi. Semua itu memang rencana ALLAH yang indah. Karena sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.

Satu demi satu turun dari angkot, dan semuanya pun semakin sepi. Ntah apa yang akan kami bicarakan di sekolah nanti. Tetapi, ini adalah pengalaman kami yang paling berharga.

Kami menamakan diri kami adalah "Comic 8" karena kami penuh dengan canda tawa yang luar biasa. Mau itu sulit, semua akan mudah kalau kita ikhlas dan hadapin dengan senyuman.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan berlalu. Sudah beberapa kali kami Jogging ke Kambang Iwak dan Alhamdulillah tak ada lagi masalah yang terjadi seperti waktu itu. Begitu juga ketika Jogging di Ampera, ditengah kabut asap kami berani kan diri untuk jogging disana hehehe. Gapapa lah, makannya juga di traktir oleh Ro jiahh.

Oh ya, anggota Comic 8 juga ditambah dengan Rafi Dwiyan Putra, yang kaya akan ilmu agama. Hingga sekarang, kami tetap bersama. Yaa walaupun ada yang sibuk dengan urusannya masing-masing, tetapi kami tetap satu, yaitu Comic8.

Hanya saja, kami sekarang sedang dalam masa-masa dimana ujian dan TO makin merajalela, jadi kami sudah jarang pergi bersama. Tapi, setelah ujian, do'akan saja kami bisa berkumpul kembali, do'akan kami akan sekelas di semester depan, dan do'akan juga SMA nanti kami bisa satu sekolah, hehe AAMIIN AAMIIN AAMIIN.

"Dari comic 8 kita selamatkan persahabatan Indonesia."

Tragedi 19 FebruariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang