"junilla,lo dipanggil ama ma'am cris tuh.ditunggu diruang guru" teriak Landry si ketua kelas.
"emangnya gue ngapain coba?"tanyaku heran."oh mampus,gue gak ngumpul pr bahasa inggris kemarin.mati,mati,mati"
~~~~~
"junilla!"panggilnya setengah teriak.aku hanya tertunduk pasrah bersiap akan menerima serangan yang mematikan.ok,setidaknya mampu membuatku tak bisa bergerak.ngg....mungkin sedikit berlebihan.baiklah,yang pasti aku tak kuat mendengarnya batinku
"kamu tau apa yang kamu terima apabila tidak mengerjakan tugas saya?"aku hanya mengangguk,dan masih dalam keadaan yang tak berubah seperti awal "kerjakan hukumanmu.lantai 2 jangan lupa"
aku berjalan santai menaiki tangga menuju lantai 2.aku memulai tugas ku dari ujung,tepatnya kelas X-1.
"Rajin ni ye,bersih bersih ya,bi"seseorang dengan suara besarnya dan aku menoleh,shit ternyata pria itu-erick-"lo kenapa?kena hukum?"
"Ya begitulah"ujarku sambil memutar bola mataku "kelas lo disini?"
"Yap,seperti kamu liat.kelasku disini"jawabnya datar
~~~~~~~
Hari ini sekolah pulangnya agak cepat karna ada rapat guru.jadi semua siswa langsung berteriak histeris dan langsung membuat strategi buat nongkrong-nongkrong sekaligus cuci mata di mall.Aku berjalan kearah parkiran dan kutengok mobil bang apil,hilang tak berjejak."shit,bang apil kenapa aku ditinggal sih.masa aku harus naik angkot.kalo mau ngajak pacar jalan ya ajak-ajak dong" gerutuku kesal layakny orang gila ngomong sendiri.
Dihalte sekolah,Tiba-tiba seseorang menghampiri aku.erick.ia mengajakku pulang tapi kutolak mentah-mentah."Ogah"
"Oh,come on jun.disini gak aman.mau nanti ada copet nyamperin?" ancamnya
"Omongan itu doa tau.udah ah,gue nunggu nyokap aja!"
"Yakin gak mau pulang ama gue?" tanyanya sambil mengangkat sebelah alis"tuh kan ada preman gang samping.cepetan naik!"paksanya sambil menunjuk preman gang yang lagi nongkrong.
"Ya-ya udah deh"jawabku pasrah.kunaiki motor ninja merah miliknya dan ia memberikan helm yang semula dipakainya dan memasangkannya padaku
ditengah perjalanan"Lo anak baru?" sekedar basa-basii.ia hanya mengangguk dan melirikku lewat spion."pindahan dari mana?"
"Gue dulunya homeschool."jelasnya.setidaknya itu bisa membuktikan keanehannya dari anak cowok yang lain.bedanya erick itu:
pertama,selama aku kenal dia,ehmm maksudnya erick dia tu gak bisa lepas sama jaket ataupun sweeternya
kedua,sepatu yang berwarna.jelas-jelas sekolah ini gak membolehkan siswanya memakai sepatu berwarna selain hari jum'at.walaupun sebagian siswa melanggarnya dengan mamakainya diam-diam.namun tidak dengan erick,ia terang-terangan memakai sepatu itu dan parahnya lagi didepan pak anto,guru penjas yang selalu membawa tongkat kayunya kemana-mana.namun,layaknya hantu dia seperti tidak terlihat oleh pak anto.mungkin ada persyaratan tak diketahui sebelumnya.yah mungkin saja siapa yang tau?
ketiga,dia itu.....sudahlah jangan dilanjutkan.
erick memang berbeda dengan yang lainnya.dia cakep bangettt ya ampun.gadeng aku gak kayak ketiga sahabat aku.omong-omong joyan,lunetta dan andine mana ya?setelah pulangan tadi gak liat batang idung tuh anak.
seketika lamunanku goyah dengan deheman erick.
"rumah lo dimana?"
"arah ke SKT,rick.lurus aja,nanti ada kok rumah warna coklat"ia hanya mengangguk paham seraya berhenti karna lampu merah.tinggal beberapa kali belok kekiri,tibalah kami didepan pagar rumahku
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Brandal's
Teen Fictionsebelum cahaya menembus ruang rindu,sebersit harapan telah pudar.tak akan bisa merubah setitik pun yang telah tercipta.dibalik tembok usang,seseorang diriku ditemani rintikan dan hembusan angin sangatlah mesra. temukan putih dalam hitam,temukan ujun...