Karena Laputa melayang, semestinya tidak mungkin ada gempa. Kreig mengira ada serangan raksasa atau Cyclop bermata satu yang katanya menyerang Tanzania tadi pagi, sedangkan Fistiana berani bertaruh enam golden dan seperangkat alat pembuat ramuan bahagia milik Kevin kalau suara meriam itu berasal dari Sr. Cecilia yang bersin. Alhasil Kevin marah karena peralatan miliknya jadi taruhan. William, anak yang umurnya paling kecil di pegasus bertengkar dengan Eris karena mengejek dugaannya, yaitu gempa ini disebabkan oleh A-man (pahlawan favorit televisi anak Laputa) yang lewat.
Perlahan Nico dan teman-teman setingkatnya pun satu persatu keluar karena penasaran. Patung di depan gerbang tidak bergerak sama sekali. Lampu di luar mati sehingga suasana seisi Burglatch menjadi gelap gulita layaknya kuburan.
Nico, Kevin, dan Eris berjalan pelan-pelan bersampingan dengan hati takut. Mereka bertanya-tanya dalam hati, sebenarnya apa yang sedang terjadi? Jika mode darurat memang aktif, lalu mengapa saat ini lampu di luar markas mati?
Mereka terus berjalan menuju lapangan tengah tanpa bicara. Kegelapan di sekitar mereka menguar ancaman bahaya yang tidak kelihatan. Mereka semakin heran begitu masuk lapangan dan tidak menemukan seorang pun di sana. Seingat Nico tadi, hampir semua petugas dan senior turun, tetapi sekarang hanya ada siluet sinar rembulan dan angin dingin yang mengisi lapangan tengah. Mereka bertiga semakin merinding ketakutan begitu semenit kemudian terdengar suara teriakan keras dari aula makan.
"Nico!" bisik Eris takut. Dia menunjuk "Ada siluet cahaya warna-warni dari sana."
"Kurasa lebih baik kita kembali," ujar Kevin dengan cemas.
"Ayo," ajak Nico tidak peduli.
Mereka berlari menuruni tangga gerak menuju aula makan. Semakin dekat, mereka mendengar semakin banyak teriakan. Beberapa orang berlari menjauh yang membuat hati Nico semakin penasaran.
Salah seorang yang kabur berteriak, "Jangan masuk aula makan!" tetapi malah membuat Nico ingin tahu dan berlari semakin kencang.
Begitu sampai, Nico tercengang. Dia melihat pemandangan paling mengerikan yang pernah ia lihat selama hidupnya; puluhan orang mengamuk di sepanjang aula. Majestik semua tingkat melemparkan kekuatan mistis mereka ke mana-mana layaknya kerasukan. Mata mereka memerah dan raut wajahnya garang kesetanan.
David birmingham yang naik tingkat empat saat ditarik kekuatannya, adalah satu-satunya orang Dragon yang kerasukan. Dia mengeluarkan sihir ledakan berbentuk phoenix yang sangat besar terbang berputar sepanjang aula hingga menghancurkan langit-langit. Gianni bersama Raflesia memuntahkan puluhan kodok beracun dari tongkatnya dan meracuni temannya sendiri-Cylen Masin beserta belasan senior di sebelahnya dengan kulit bentul-bentul yang mengeluarkan cairan putih berbau busuk. Ada seorang Alchemis mentransmutasikan alat penyembur api hingga membakar seluruh dinding barat. Semua junior majestik yang baru tahun ini masuk, mengamuk dan mengirim berbagai kekuatan aneh yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Semua lampu pecah dan aula semestinya gelap, tetapi rapalan siluet-siluet mistis menerangi aula bagaikan kilat.
Semua Senior dan satpam dikerahkan. Mereka terlihat masuk dari utara, saling menepis dan mengirimkan kekuatan mistis. Petugas path membelokkan sinar-sinar mistis agar tidak mengenainya dan melesat mengenai dinding sepanjang aula hingga bolong-bolong. Penyihir-penyihir merapal dinding mistis tembus pandang dan mengurung semua orang yang kerasukan masuk ke dalamnya. Alchemis senior yang berada di lini paling belakang saling menghentakkan tangan ke tanah dan muncul lingkaran-lingkaran transmutasi di sekitarnya yang bersinar ke udara. Lingkaran itu mengeluarkan berbagai mahluk mistis serta rangkaian alat perang rumit yang menyerang ratusan orang kerasukan di aula makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laputa and Castle in the Sky ( Fantasy, Romance, Bahasa Indonesia )
FantasyNicholas terlahir di akhir perang dunia kedua. Dia bertualang menuju tempat Mistis bernama Laputa, benua yang melayang di angkasa. Dia tidak pernah tahu ternyata dunia yang selama ini dikenalnya penuh dengan rahasia alam menakjubkan. Nico menya...