Love You

803 26 2
                                    

Jooyoung mengendap perlahan menuju ke arah Hyorin yang tengah duduk melamun di bangku yang berada di danau sendirian. Pandangan Hyorin nampak kosong karena baru saja merasakan putus cinta. Dia memandang langit dan menutup matanya membiarkan hembusan angin menerpa wajahnya. Jooyoung hanya terdiam memandang Hyorin yang sepertinya ingin sendirian. Tapi tentu saja ia tidak akan membiarkan orang yang dicintainya bersedih kan. Jooyoung terus mengendap perlahan dibelakang Hyorin dan....

"Hei!!!"

Kedua mata Hyorin membulat terkejut dan tubuhnya tersentak kaget, Ia buru-buru berdiri dan melihat siapa yang mengejutkannya. Ia mendapati wajah Jooyoung yang terngah tersenyum tanpa dosa, sontak Hyorin memandang Jooyoung dengan tajam.

"Kau.. yaaak Kim Jooyoung kau mau membuatku jantungan!" teriaknya memukul lengan tangan Jooyoung dengan keras.

"Ahahaha maaf maaf" ucapnya masih tertawa. Jooyoung pun ikut duduk dibangku itu disusul Hyorin yang memasang wajah cemberut dan kesal.

"Kenapa kau menyuruhku datang kemari?" tanya Hyorin tanpa memandang wajah Jooyoung.

"Hanya ingin membuang masa lalu dan memulai dengan yang baru" Jooyoung menjawab dengan santai dan menggenggam tangan Hyorin yang menganggur.

Hyorin mengernyit bingung dan memandang tangannya yang digenggam Rein. Jooyoung dan kekasihnya baru putus 7 bulan yang lalu, sedangkan dirinya juga baru putus dengan kekasihnya 1 minggu yang lalu. "Memulai yang baru, sudah menemukan yang baru" ucapnya

" Begitulah " jawab Jooyoung apa adanya.

"Nugu ?" tanya Hyorin dengan bingung. Mungkinkah ia melewatkan sesuatu.

"Kau" Jooyoung memandang Hyorin yang sepertinya terlihat terkejut.

"Haa!! Aku" tunjukkan pada dirinya sendiri dan Jooyoung hanya mengangguk. "M..Mwo? Bagaimana bisa?" ia masih tidak percaya jika laki-laki disampingnya ternyata mencintainya.

"Cinta tidak perlu alasan bukan, jika cinta memiliki alasan berarti aku hanya mencintaimu karena alasan itu" Jooyoung menjawab dengan santai. Ia berdiri dengan tangan Hyorin masih digenggamannya. Dan menarik lembut Hyorin mendekati danau. Disana sudah ada dua lampion dan dua carik kertas.

"Ini apa?" tanyanya saat Jooyoung menyerahkan secarik kertas panjang itu padanya.

"Tulis namanya dan nanti terbangkan bersama lampion ini, sehingga nanti kau bisa melupakannya" jelas Jooyoung. "Dan aku juga akan melakukannya," tambahnya. "Nah tulislah" Jooyoung menyerahkan pena padanya.

Hyorin hanya memandang pena tersebut dan dengan ragu meraih pena tersebut dari Jooyoung. "Kau yakin akan berhasil" ia memandang Jooyoung dengan tidak yakin.

"Cobalah" katanya memandang Hyorin dengan lembut.

Hyorin mengangguk dan mengambil pena tersebut. Ditulislah nama mantan kekasihnya di kertas tersebut dan dipasang di lampion yang belum dinyalakan. Begitupula Jooyoung yang menuliskan nama mantan kekasihnya. Dinyalakan lilin di lampion tersebut dan diterbangkan lampion yang telah tertulis nama mantan mereka masing-masing.

Hyorin memandang lampion itu dan memejamkan matanya. Ia tersentak dan membuka matanya saat mendapat pelukan dari belakang oleh Jooyoung. Pria itu mengeratkan pelukannya dan ikut memandang langit.

"Jooyoung-ah" panggil Hyorin dengan lirih. Ia cukup terkejut dengan perubahan dari Jooyoung yang sangat lembut kepadanya, karena biasanya pria itu selalu stay cool.

"Nikmati saja" Jooyoung menjawab dengan masih memeluk tubuh Hyorin dari belakang. Hyorin hanya terdiam dan menikmati kehangatan dari tubuh Jooyoung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Man In Love ( Vers Hyorin sistar dan Jooyoung )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang