Prolog

507 24 0
                                    

"Apa kaaaaaaaa'........?!!!"
tanyaku sambil menjerit,aq tak percaya dengan yang dia bilang barusan,"apa ini...???"pasti aq sedang bermimpi,yakinkan aq tuhan...ini hanya mimpi.....bangunkan aq segera...aq tak ingin terjebak dalam mimpi buruk ini...

"Kaaaaaa'......"ucapku lirih.

Sekali lagi kupandangi wajahnya yg masih terus menunduk.Aku tersadar lagi,ini bukan mimpi,ini nyata.tapi....aku juga tak mungkin salah dengar."kaaaa'...."sekali lagi aku memanggilnya,suaraku semakin lirih dan lemah....

Dia masih terus menunduk.Seolah tk mampu lagi memandangiku."Nin......maafin aku..."suaranya terdengah begitu lemah,tanpa ada kekuatan dalam suara itu,bahkan terdengar sedikit serak.

Aku masih terus memandanginya,dalam diam.Perlahan dia menggenggam tanganku,eraat,semakin erat...
Kulihat ada bulir" air mulai menggantung di ujung matanya.Menyiratkan kepedihan yang sangat.Mungkin seperti yang juga sedang kurasakan.

Dia mulai menangis sambil memanggilku lirih"Nin....."aku tak mampu menjawab.Lidahku terlalu kelu,seolah kerongkonganku mengunci suaraku.Batinku menjerit,ingin aku memberontak,tp seolah tubuhku juga ikut mengunci gerakanku.

Kubiarkan dia terus menangis di pelukanku,aku juga masih terdiam.Dia yg biasa tegar di depanku,yg tak pernah menangis,selalu menyemangatiku,menguatkanku saat aku mulai terpuruk,sekarang menangis tak berdaya di pelukanku.

Biasanya aku cengeng,tapi entah kenapa,aku merasa harus "kuat" untuk saat ini.Kucoba tarik nafas dalam2 lalu kuhembuskan perlahan.
Dia butuh dukunganmu saat ini nin...,otakku mulai meneriakkan kata2 itu.Kubuka mulutku,kupaksakan membuka kunci yang menghalangi suaraku."ka' udah jangan nangis..."kataku pelan.

Kuhapus dg lembut air mata yg masih membasahi wajahnya."Semua pasti akan baik2 saja,kita akan mampu melaluinya....".
Dalam hati sesungguhnya aku menangis,hingga seolah aku tak mampu lagi merasakan bumi tempatku berpijak.Aku begitu shock mendengar kabar itu.

Ya,satu jam yg lalu...dia mengajakku bertemu,dia kekasihku,7th sudah kita melewati segalanya bersama,waktu yg begitu mampu mengubahku menjadi aku yg semakin tak bisa tanpa hadirnya.
Dan hari ini,dia memberiku kabar yg seolah bagai sengatan listrik untukku.Bagaimana tidak,dia memberitahuku akan menikah satu bulan lagi.Sungguh terlalu cepat,sangat terlalu cepat.Seandainya dia bisa memberitahuku lebih awal,mungkin aku akan bisa mempersiapkan diri dg kabar ini.Tapi,semua terjadi begitu cepat,baru satu minggu yg lalu orang itu datang melamarnya,dan acara pernikahan satu bulan lagi,dia bingung bagaimana harus memberitahuku,dia takut melukaiku,karna pasti aku akan sangat terluka.Dan kenyataannya,iya...aku terluka...sangat terluka....

Dia memperlihatkan padaku sebuah foto."Aaaaaaaach.....".Batinku sekali lagi menjerit.Aku tak kuasa memandanginya,kupalingkan mukaku.

"Nin....ini fto dia,aku tak ingin bersamanya,aku hanya menginginkanmu disisiku,kamulah alasan kenapa aku bisa menangis,aku telah melukaimu,melukai hati orang yg sangat aku cintai,aku mencintaimu nin.....,maafkan aku telah melukaimu,maafkan aku nin...,semua ini sungguh diluar kemaunku".

Digenggamnya lagi tanganku begitu erat,seolah dia takut aku akan pergi.Entah kekuatan apa,selagi hatiku dalam keadaan begitu hancur,justru aku bisa tegar,aku tidak menangis,tidak sedikitpun.

Sebenarnya....hal ini telah aku takutkan begitu lama,selalu membuatku menangis ketika hal itu terlintas dalam benakku."Aaaaah...seperti menunggu sebuah kehancuran saja".

Kita sangat tau bahwa cinta kita tak akan bisa membuat kita bersatu.Tapi perasaan itu mengalir begitu saja,tanpa mampu kita lawan,seolah kita tak peduli dg hal2 yg nanti akan terjadi.Yaaaa,seperti saat ini.kehancuran yg telah menanti begitu lama.

Andai cinta bisa memilih.....

you my only hope (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang