Cavely

Prolog

Title : Cavely.

Author : U-Know Who.

Pair : YJ.

Genre : Romance, Drama, Lil bit Humor, Gaje.

Cast : TVXQ member and other.

Lenght : Prolog.

Warning : Gender Bender, Gender Switch, DLDR, No Bash, No Wars.

©Misscel.

Check it...

Sayup-sayup Yunho mendengar suara tangisan bayi. Ia tidak tahu bahwa tetangganya memiliki seorang bayi dan menangis sepagian ini. Yunho tidak ingin ambil pusing, baru saja ia ingin kembali memejamkan matanya bell apartemennya berbunyi. Yunho mendengus, berpikir siapa sepagian ini yang sudah bertamu ke tempatnya.

Dengan sangat malas Yunho menyeret kakinya untuk berdiri. Sedikit menguap dan menggeliat ia kemudian melangkah menuju keluar kamar. Ketika ia membuka pintu, Yunho menautkan keningnya tidak ada siapa-siapa, hanya suara tangisan bayi yang ia dengar sangat jelas dan nyaring. Baru saja langkah kakinya ingin masuk ke dalam, tiba-tiba pandangan terarah ke arah lantai.

Betapa terkejutnya Yunho saat melihat seorang bayi di dalam keranjang rotan dan tengah menangis. Ia terlonjak kaget dan mundur beberapa langkah. Mulutnya membuka lebar dengan mata mendelik yang tidak percaya tentang apa yang ia lihat. Yunho mengerjap-ngerjapkan matanya berharap bahwa apa yang ia lihat hanya dalam mimpi saja. Tetapi saat ia mencubit tangannya, ia tahu ini bukan mimpi belaka.

Ketakutan dan kegalauan pun mulai muncul. Ingin sekali ia mengabaikan bayi yang masih menangis di dalam keranjang itu tetapi ia ragu, merasa sangat tidak berprikemanusiaan andai mengabaikan bayi malang yang tak berdosa. Namun, jika ia membawa masuk bayi itu, ia takut dituduh macam-macam. Terutama penculikan. Tidak-tidak, Yunho tidak ingin tersandung kasus manapun.

Bayi itu terus menangis, membuat Yunho frustasi dengan pikirannya yang tadi. Pada akhirnya sisi kemanusiaannya mendominasi. Ia mengambil keranjang rotan dan membawanya masuk. Tangisan itu terus menerus tidak bisa berhenti. Ia bingung, bagaimana caranya menghentikan tangisan bayi. Menggendong bayi saja ia belum pernah seumur-umur. Yunho menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sedikit bergumam kemudian menggendong dengan hati-hati bayi yang untuk pertama kali ia lihat wajahnya.

"Sshhh jangan menangis, Cantik. Jangan menangis, Sayang," ujarnya sembari menimang-menimang bayi mungil yang memang sangat cantik.

Berangsur-angsur sang bayi pun terdiam, sesegukan masih terdengar dari bibir mungilnya. Yunho tersenyum senang melihat hasil usahanya. Ia pun ingin meletakkan sang bayi ke dalam keranjang bayi.

Keningnya tertaut bingung melihat sepucuk surat yang ada di sana. Ia pun segera mengambil surat itu, membukanya dengan sebelah tangan, membaca dengan cepat-cepat isi surat yang menurut Yunho sangat konyol.

'Aku tidak sanggup merawat anak ini, aku mohon kau untuk merawatnya.'

Ya Tuhan, bagaimana seorang ibu tega menuliskan hal ini dan menitipkan anaknya dengan sembarang. Ia merasa geram dengan sikap seorang ibu yang tidak bertanggung jawab.

Ditelusurinya wajah cantik bayi yang ia kira berjenis kelamin perempuan. Perasaan sayang yang tiba-tiba saja muncul itu menjalari hati Yunho. Senyuman manis terukir di bibir hatinya dan berucap, "Cavely, Cavely-ku yang cantik."

Sebuah nama ia berikan pada si bayi, tidak tanggung-tanggung ia juga menyelipkan kata klaim nyata di sana.

.
.
.

TBC or Remove ?

.
.
.