SATU

196K 6.4K 158
                                    

***
AlenaPov

Shit! sumpah gue mager banget, tebak gue sekarang lagi apa?
.
.
Selamat, anda benar! Gue sekarang lagi guling-gulingan di kasur. Ckck.

Tiba-tiba gue ngedengar suara lagu seorang laki-laki yang sangat familiar.

What do you mean..oo.oo..what do you mean..

Gue nyari ke bawah bantal gak ada, nyari kolong kasur juga gak ada, truss di mana? Ada yang lihat? Dimana? Katakan swipper jangan mencuri! Swipper jangan mencuri!

Lalu gue ikuti suara lagu itu eh ternyata dari dalam walk in closet.

Gue memencet tombol password lalu terbuka lah pintu itu.

Gue berjalan dan mengambil totebag berbentuk kepala kucing dan mengambil iphone x gue lalu keluar dan menutupnya kembali.

'Kambing beranak'

Nama yang tertera di layar datar hp gue membuat gue tertawa geli. Ah iya perkenalkan.

Rasya Andina Husein: Sahabat gue dari kecil, tinggal di USA, cantik, putih, anak dari om Husein dan tante Andin.

"Halo?" Ucap nya dari seberang.

"Hmm." Gumam gue mager.

"Lo lagi ngapain?" Tanyanya.

"Boker." Ucap gue datar sambil kembali menggulung badan gue di dalam selimut.

"Ew." Umpat nya sambil cekikikan.

"Apa telfon-telfon cecan?" Tanya gue bingung.

"Cecan pala lu. Mau balapan gak? Ada yang nantangin lo nih." Ucap nya membuat gue menyeringai.

Gue berjalan kearah meja dan  mengambil kunci mobil Lambhorgini Avetandor Black dari tempat penyimpanan semua kunci, banyak mobil yang gue dapatkan dari hasil balapan itu karena menang dan semuanya mewah cuy haha.
***

Gue sudah sampai di arena balap yang terkenal di USA tempat gue sering balapan. Di sini bahkan tempat latihan fast and fariou. Dan gue sangat terkenal di sini, bagaimana tidak? Gue pemimpin arena balap ini, keren bukan? kalau kalian tanya kenapa gue bisa menjadi pemimpin jawabanya adalah gue adalah pemenang setiap balapan. Hehe.

"Hey len?" Sapa jordi tersenyum menatap gue.

"Hey." Balas gue dingin.

"Ni orang gak ada kapok-kapok nya ya gue cuekin." Batin gue.

Dia menghela nafas berat lalu berlalu dari hadapan gue.

"Alena!" Pekik seseorang yang gue yakini itu adalah Rasya.

"What?" Jawab gue santai setelah dia berdiri di hadapan gue dengan ngos-ngosan.

"Itu cowok yang nyari lo buat tanding, lo mau terima atau enggak?" Tanya Rasya sambil menunjuk ke arah cowok yang tengah bersandar di pintu mobil nya.

Gue menaikkan sebelah alis gue lalu menatap pria yang tengah menatap gue remeh.

"Setan ni orang! Sok rendahin gue lagi, kita liat siapa pemenangnya." Batin gue lalu tersenyum sinis.

Dia berjalan menghampiri gue dengan gaya angkuhnya.

"Jadi ini yang namanya Queen of racing? Gak salah tuh?" Ledeknya angkuh lalu memperhatikan gue dari bawah sampai ke atas.

"Lo ketua balapan di indonesia kan?" Tanya gue datar.

"Gue seterkenal itu rupanya. Jadi gimana? Deal?" Ucapnya lalu mengulur kan tangan nya.

"Hadiah nya apa?" Tanya gue datar.

Sok jual mahal dikit bisa kali ya? Hahaha.

Dia melirik ke arah mobil nya yang gue yakinin itu yang bakalan jadi taruhan nya.

"Mobil yang gue pakai sekarang." Balasnya angkuh.

"Yakin? Gue liat mobil lo baru." Balas gue santai.

"Pasti lah itu limited edition." Ucapnya menatap gue sengik.

Alahh bahkan kalau gue mau, gue cuman minta.

Gue punya kakak cowok yang tinggal di london. Dia sering keluar negeri untuk mengecek mobil keluaran terbarunya di beberapa Showroom di luar negeri.

BackToStory!

"Deal." Balas gue kemudian menjabat tangan nya.

Lalu kami berjalan menuju mobil masing-masing meninggalkan Rasya yang masih cengo.

"1.." Ucap seorang wanita berpakaian minim membawa bendera hitam putih.

Gue memajukan mobil gue sedikit lalu membuka bungkus permen karet rasa strawberry dan mengunyahnya santai.

"2.." Gue memajukan sedikit lagi mobil gue.

"3.." Gue mengemudi dengan kecepatan tinggi dan melihat ke arah spion menatap mobil yang masih berada di belakang mobil gue.

Dan dalam hitungan menit dia langsung berada di depan mobil gue yang gue yakinin dia sudah memakai nos nya.

Tinggal beberapa meter lagi mencapai garis finish gue masih mengunyah permen karet dengan santai sedangkan dia mungkin sudah merasa bangga.

Lalu setelah gue rasa sudah cukup dekat gue memakai nos mobil gue dan...

Yes! Gue menang!

Gue turun dari mobil masih dengan mengunyah permen karet dengan santai dan menatap pria itu turun dari mobilnya dengan segala sumpah sarapahnya untuk gue.

"Well, ternyata gue salah pilih lawan, congrats and sorry sikap gue tadi." Ucap nya sambil memberikan kunci mobilnya ke gue.

Gue mengambil kunci itu lalu memberikan nya ke Arham.

"Modifikasi mobil ini dan perbaiki nos nya." Ucap gue tersenyum kecil sambil menyerahkan kunci mobil itu.

Arham mengangguk lalu kemudian menaiki mobil yang baru saja gue miliki.

"Oh ya gue Aditya Willy." Ucapnya mengulurkan tangan.

"Alena Franda Ghoman." Balas gue menjabat tangan nya.

My Nerd Is CEO

[1] My Nerd is CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang