Chap 15

73.4K 5.5K 855
                                    

haiii semuanyaaaa, terima kasih buat vote dan komen kalian di part kemaren yaa...

sebelumnya mau ngasih tau kalo part ini mungkin agak ngebosenin, tapi di akhir part ini ada kejutan... yeeaayyy, siapa yang suka kejutan?

oke bacanya pelan-pelan aja ya

enjoyyy!!!

Jangan lupa baca ceritaku yang lain: Satu Cinta, Pernikahan Palsu dan Cinta untuk Bonita 

 


Bunda Rina sampai di Midtown Manhattan Apartement, tempat apartementnya Rangga berada. Ia baru sampai di Manhattan Regional Airport pagi tadi dan pasti Rangga-lah yang menjemput sang Bunda disana.

Dengan sedikit mengeluh karena penerbangan yang begitu lama, membuat Bunda Rina pegal karena kelamaan duduk ditambah transit di beberapa negara yang membuat Bunda Rina yang jarang berpergian jauh merasa sangat lelah. Rangga lalu menyiapkan air hangat di bath up kamar mandi sambil mendengarkan keluh kesah Bundanya.

Setelah semua yang Bundanya perlukan, mulai dari makanan sampai kamar tempat Bundanya beristirahat sudah siap, Rangag bersiap untuk berangkat ke kantor. Membiarkan Bundanya memiliki waktu untuk sendiri dan beristirahat.

"Bun, itu kalo mau makan adanya Mac and Cheese, nanti tinggal dipanasin aja Bun, terus kalo mau mandi itu aku udah siapin air angetnya abis itu kalo mau tidur pake kamar Rangga dulu aja ya," ucap Rangga memberitau apa saja yang sudah ia siapkan untuk Bunda yang ia sayangi itu.

Bunda Rina mengangguk masih sambil memijat betisnya yang pegal walaupun ia menggunakan sendal karet selama diperjalanan.

"Kalo gitu, Rangga ngantor ya, Bun," ucap Rangga sambil mencium tangan Bundanya.

"Oke, hati-hati, ya" jawab Bunda.

Setelah Rangga meninggalkan apartement ini, Bunda mulai merapikan koper-koper kecil yang ia bawa. Ada 1 koper yang ia sengaja kosongkan, untuk membawa oleh-oleh untuk anak-anak dan cucu-cucunya di Jakarta sana.

♚♚♚

Rangga sangat menyukai pizza, siapa yang tak menyukai makanan itu?

Kebanyakaan orang sangat menyukai pizza dengan berbagai macam rasa, rela mengeluarkan duit untu mencoba di beberapa restoran yang memiliki menu pizza di dalamnya. Berbeda dengan Rangga, ia suka pizza, tapi hanya pizza buatan Bundanya.

Hanya pizza sederhana dengan toping, mozarela yang sudah meleleh ditambah daging asap tipis, sosis dan terkadang ada juga jagung yang sudah ikut tenggelam dalam lelehan mozarela tersebut. Hanya pizza seperti itulah yang Rangga suka.

Dan berhubung Bunda Rina sedang ada di tempatnya, maka Bunda Rina-pun berinisiatif untuk membuat pizza tersebut dan akan diantar ke kantor untuk makan siang anaknya itu.

Bunda Rina baru selesai belanja bahan-bahan yang tak ia temukan untuk membuat pasta kesukaan anaknya itu, saat ada seorang gadis yang memanggilnya.

"Excuse me, Auntie," sapa gadis itu sopan. "Are you Rangga's Mom?" tanyanya.

Bunda Rina mengangguk. "Yes, I am" jawabnya dengan tersenyum. "And.. who are you, little girl?" tanya Bunda Rina.

Gadis itu masih memamerkan senyumnya, "I'm Kayla, his friend" ucapnya. "Selamat datang di Manhattan, tante," ucap Kayla, kali ini ia berbicara dalam bahasa Indonesia karena tau Rangga adalah orang asli Indonesia.

TRS [1] : Night Accident ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang