Pertemuan menyebalkan

3.1K 26 2
                                    

Dengan cepat ku pacu kuda bermesin ini secepat cepatnya, aku nggak mau tau, mau dia presiden kek anggota DPR kek yang penting diriku sampai ke sekolah dengan tepat waktu. aku gak mau dimarahain sama ibu lebah yang omelannya itu bikin panas kuping, ku abaikan kepalaku yang berkerudung tanpa helm yang berkibar-kibar karena di terpa angin sepoi-sepoi. Aku mengendarai kayak orang kesetanan padahal jelas-jelas didepan ada lampu merah dan aku langgar itu. Kemudian aku mendengar orang ngoceh gak jelas. Aku perlambat laju kendaraan ini. 'Mati gue' aku menyesali perbuatanku yang bodoh karena memperlambat laju kendaraan. Polisinya ganteng sist, meskipun diapakai helm tapi tak mengurangi kesan tampan yangtercetak di wajahnya.

"Adek!" Aku terkesiap saat pak polisi ganteng itu mengibas-ngibaskan tangan besarnya ke depan wajahku.

"Eh, ada apa ya pak?" aku merutuki kebodohanku, mengapa malah perkataan itu yang keluar dari mulutku.

"Kamu tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, seharusnya kamu tidak perlu kebut-kebutan di jalan. Dasar anak jaman sekarang, mana tidak memakai helm lagi," gayanya seperti meremehkanku, ucapannya membuat diriku tersingung, enak saja dia berkata begitu. Kalau bukan karena terpaksa mana mungkin aku melakukannya.

"Mana sim-mu?" Pak polisinya yang bodoh apa aku sih? Mana mungkin anak SMA sepertiku memiliki SIM, usiaku saja baru menginjak 16 tahun.

"Saya tidak memilikinya, pak"

"Motor kamu saya tilang" A.P.A. dia, polisi tampan ini mau menilang motor kesayanganku, tidak bisa itu tidak akan terjadi, tak ada yang boleh menyentuhnya kecuali aku seorang.

"Gak bisa gitu dong, pak. Gara-gara bapak saya terlambat ke sekolah," elakku tak terima dengan perlakuan sang polisi ini."itu salah kamu, kalau kamu tadi menaati rambu lalu lintas mana mungkin saya menilangmu, padahal tadi saya ingin berbaik hati tidak menilangmu, tapi karena perlakuanmu tidak sopan kepada saya maka motor kamu saya tilang"

"pak tapi nanti saya pulang bagaimana, ayah dan ibu saya ada di Amerika" itu urusanmu katanya membuat mataku membulat seketika,

"minggu depan kamu harus kealamat ini, disana akan diadakan sidang" woauh bukan cuma motorku yang kena tilang tapi juga banyak motor dan mobil yang kena tilang. Aku curi-curi pandang pengen liat namanya. Oh ternyata namanya Randy toh, hihihi sambil cekikikan aku melihat name tag yang ada didada bidangnya itu, kayaknya badannya ada 6 kotakan deh soalnya badannya itu kekar banget.

"kenapa kamu senyum-senyum seperti itu, kamu masih waras kan?"pertanyaanya membuatku melotot kepadanya, enak saja dia bilang kepadaku seperti itu dan dia hanya membalas dengan muka datar sedatar datarnya mana aku gak bawa uang lagi, gegara ketinggalan di meja, yaudah deh terpaksa aku harus berjalan kaki ke rumah mana jaraknya jauh banget lagi. Aku berjalan dengan sedikit menghentak-hentakkan kaki ke trotoar jalan, menandakan diriku sedang kesal setengah mati. Ya aku memilih bolos daripada terlambat, mana mungkin aku pergi sekolah dengan jam yang telah menunjukkan pukul 8 pagi, dan mana mungkin juga aku harus sampai kesekolah dengan keringat dibadanku. Ih menjijikan banget kalo kek begitu. Bisa bisa gelar miss harum semerbak bakal di cabut dan diganti miss bau badan, iyuh gak banget ya. Gara-gara polisi nyebelin tu aku gak jadi sekolah deh, yah biarlah itung-itung libur sendiri nenangin pikiran. Awas ya Pak elo bakal dapat pembalasan dari ku.

I Love You, Pak PolisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang