Setelah kejadian bodoh yang menimpaku aku tidak bertemu dia lagi. Tepatnya menjauh sih. Aku akui dia gila,apa jangan jangan dia memang gila? semoga saja iya.
Jadwalku hari ini sangat padat,aku harus menyelesaikan tugas di sekolahku dan nanti malam aku harus memamerkan pakaian pakaian yang dibuat oleh designer terkenal. Setiap orang harus berlomba lomba untuk mendapatkan baju yang nanti malam akan kupakai dan orang yang menawarkan harga paling mahal dialah yang akan mendapatkan baju itu. Ya profesi modelku telah kembali,sebelum rahasiaku terbongkar aku berhenti sejenak menjadi model karena aku ingin fokus sekolah tapi sekarang tidak jadi yasudah.
"Hei kenapa muka lo pucat benget,abis ngapain?" Tanya Sara teman dekatku. Ya sekarang aku sudah mempunya teman dekat,dan dari banyaknya manusia disekolahku aku memilih Sara sebagai temanku. Sikapnya yang sederhana membuatku yakin bahwa dia tulus berteman denganku dan tidak pernah meminta yang aneh aneh kepadaku. Tidak temanku yang dulu,kebanyakan dari mereka sangat munafik dan mereka membujuku untuk membelikan mereka baju yang mahal. Tentu saja aku tidak mau,itu namanya pemerasan.
"Capek gue,mana profesi model gue udah kembali,ntar malem nih gue fashion show. Nonton ya sa." Ujarku.
"Dateng ya lo! awas kalo ngga,gue santet sumpah" Ujarku lagi sambil tertawa. "Iye iye,berisik lo. mending lo pulang,muka lo kaya mayat pucet apa jangan jangan lo albino. Ehh gadee" Ucap Sara mengejekku dan langsung pergi meninggalkanku sendirian.
Oke sekarang aku pulang sama siapa? tidak mungkinkan aku menelpon Jason untuk menjemputku. Tidak,tidak mungkin aku menelponnya. Tapi aku hanya berdiam diri disini tidak melakukan apa apa. Valery bodoh.
"Ya emang lo bodoh" Seru seseorang dari belakangku. Saat kulihat ternyata Jason. Sial kenapa dia bisa tahu.
"Ya gue emang tau apa yang lu pikirin" Ucapnya.
"Bacot,diem lo!"Ujarku sebal.
"Ngapain lo disini?" Tanyaku sinis. Aku benar benar muak dengannya.
"Jemput lo lah,lo gainget lo ada acara fashion show?" Oh shit,aku lupa. Padahal belum beberapa menit aku berbicara denga Sara tapi sudah melupakan hal itu. Bodoh.
"Ya emang lo bodoh." Ucap Jason yang langsung membuat ku kesal setengah mati. Bisakah dia musnah.
"Yaudah ayo,keburu telat gue" Kataku cepat dan langsung menuju mobil. Selama diperjalanan tidak ada yang membuka suara hanya terdengar deru mesin dan hembusan nafas kami. Aku benar benar bosan tapi mau gimana lagi aku sangat anti dengan Jason.
Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh,akhirnya aku sampai di tempat tujuan. Aku langsung turun dari mobil tanpa menunggu Jason. Aku masuk ke gedung fashion show dan didalam hanya ada beberapa crew dan teman teman modelku.
"MAIAAA!!" Teriakan seseorang sontak membuatku kaget dan mencari sumber suara itu. Dia Gigi Hadid.
"Astagaa,bisa ga si lo gateriak teriak!" Ucapku sebal dan menatap tajam kearahnya dan dia hanya tersenyum minta maaf kepadaku.
"Ya maaf,gue seneng banget. Kirain temen gue yang paling berpengaruh di dunia model ini gabakal dateng. Maaf babe" Ucap Gigi dengan senyum yang sangat lebar.
"Yaudah ayo,ke ruang makeup. Muka lo serem banget kalo ga di dandanin" Ujar Gigi dan langsung menarik tanganku ke ruang make up.
"Sialan lo"
---
"Gue udah cantik belom?" Tanya Barbara teman modelku.
"Belom" Jawabku datar.
"Ih Maii,serius astaga. Tau ah" Ujarnya kesal lalu meninggalkanku sendirian.
"Udah cantik belom gue Maii?" Tanya Gigi kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
{Bully}(ON HOLD)
Teen FictionLebih baik di bully daripada aku harus menunjukan diriku yang sebenarnya.