"Kalian kenapa sih nyeret gue?" Sambil melepaskan tangannya yang sedari tadi terus diseret oleh teman-teman satu gengnya.
"Ntar lo bakalan tau sendiri" Dinda menjawab pertanyaan Anya dengan senyum yang penuh dengan arti.
Okelah lebih baik diam saja. Anya sudah lelah sedari tadi hanya mendapat tanggapan yang bikin penasaran mulu, lebih baik dia ikuti alur permainan temannya toh mereka juga tidak akan mencelakainya. Ingat mereka teman satu geng Anya. Jadi tidak mungkin mereka menyakiti Anya.
Saat Anya tiba di TKP. Teman-teman satu kelasnya sudah bergerumbul di sana.
"Ini ada apa sih kok rame-rame gini" Anya tampak bingung melihat keadaan kelas yang sudah ramai dengan lautan manusia.
"Ok it's time......"teriak Selly dengan suara cemprengnya.
Dari arah gerumbulan tadi munculah sesosok makhluk astral. Eh seonggok manusia. Rendi. Ya, dia teman satu kelas Anya. Rendi yang membawa satu bucket bunga mawar merah berjalan mengampiri Anya. Anya yang sedari tadi bingung mulai mencium gealagat yang tidak beres di sini.
"Anya, sorry sebelumnya gue harus nyeret lo kesini. Gue...."sebelum Rendi melanjutkan omongannya. Teman-teman satu kelas mereka sudah mulai ribut meneriaki mereka.
"Ecieee cepetan ngomong kek"
"Woiiiiiii buruan nyet"
"Anjay kenapa gue jadi deg-deg an"
"Eh monyet..yang ditembak bukan lo" Agus memandang jijik ke arah Amin yang berjenis kelamin laki-laki seratus persen laki-laki kalau dilihat di Aktanya sih namun bercita-cita sebagai bidan.
Teman satu geng Anya pun juga ikutan menyoraki Anya dan Rendi.
"Husss diem dulu. Biar Rendi ngomong sama Anya dulu." Intruksi dari Selly yang ikut ambil bagian dari rencana gila ini.
"Gue mau ngomong sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue ?" Lalu Rendi berjongkok dan memberikan satu bucket mawar merah itu ke Anya.
Duarrrrr....sudah Anya duga.
Rendi cowok tercakep di kelas Anya nembak Anya. Oke dia cakep anggota OSIS pula, anak band, anak basket, perfect pokoknya, tapi sikapnya yang lebay itulo yang bikin Anya enek liatnya.
Boleh dikatakan Rendi itu bukan kriteria Anya. Okelah dia cakep tapi dia lebay. Anya gak bisa mentolerir lebaynya itu. Dan kalaupun Anya nolak. Ahhh Anya gak setega itu buat nolak Rendi di depan anak-anak, gila apa sama aja Anya mempermalukan Rendi seantero sekolah. Anya tidak sejahat itu. Tapi dia juga gak bisa menerima Rendi si raja lebay ini .
Oh Tuhan...help me !!!!
Guys kalian jahat.....
KAMU SEDANG MEMBACA
ABU-ABU PUTIH
Teen Fiction--CERITA DALAM MASA REVISI-- "Intinya gue suka cowok yang cakep, tampang kayak badboy, cuek, dia gak harus pinter yang penting dia gak pernah malu-maluin"cerocos Anya Tapi bagaimana jadinya kalau Anya harus bertemu 2 cowok yang absurd ini. Sama-sam...