"Lo mau begini sampe kapan?"
"Apasih, Put." Naura tak menghiraukan Putri bicara dan tetap memperhatikan seseorang yang sedang asik di taman sekolah.
"Apa-apa aja lo daritadi. Sampe kapan lo mau ngikutin Valdo kemana-mana kayak penguntit?"
Naura berdecak. "Ck, udahlah nggak usah ngurusin gue, gue tau kali sama apa yang gue lakuin."
"Lo emang tau apa yang lo lakuin, Ra, tapi pikirin juga dong keadaan lo sendiri. Lo nggak sadar? Setiap jam istirahat lo ngikutin Valdo terus sampe bel masuk bunyi. Nggak makan, nggak ngerjain tugas. Mau nilai sama kesehatan lo makin turun?" celoteh Putri.
"Cerewet banget sih, Put. Lo bukan emak gue. Udah deh, santai aja. Gue yang jalanin aja santai," ucap Naura sambil berjalan meninggalkan taman sekolah menuju kantin, karena tadi Valdo juga beranjak ke kantin.
Putri yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.
Putri tau betul tabiat teman sebangkunya itu. Tidak akan makan dan minum saat istirahat, melainkan hanya mengikuti-atau bisa dibilang menguntit- Valdo. Si cowok yang kemana-mana selalu membawa kamera tanpa peduli dengan lingkungan sekitar.
Tidak ada bedanya dengan Naura. Si cewek yang kemana-mana selalu mengikuti Valdo, tanpa peduli dengan lingkungan sekitar.
=====
setiap part nggak bakalan panjang dan jumlah part mungkin nggak sampai 10.
Mungkin.itupun kalau ada yang baca
cuma asal nulis. Judulnya absurd bgt ya:")
-IGN-
[10/12/15]
KAMU SEDANG MEMBACA
Nauracamera
Short StoryValdo menyukai fotografi. Bisa dibilang, fotografi adalah hidupnya, dunia nya. Kamera tidak pernah terlepas dari genggamannya, saat berada di sekolah sekalipun. Naura menyukai Valdo. Dapat dikatakan bahwa Valdo juga sebagian dari hidupnya, dunia nya...