Chapter 1 : Perkenalan

40 5 14
                                    

. . .

Di pagi yang sejuk ini, kunaiki sepeda kesayanganku dan mengendarainya ke sekolah.

Sambil menikmati pemandangan sekitar, kulewati jalan dengan senyuman dan sapaan kepada para penduduk sekitar yang berpapasan denganku. Hingga akhirnya aku tiba di sekolah.

Katsumoto High School namanya.

Sekolah yang cukup bagus menurutku. Lebih bagus dari sekolah SMPku dulu di Tokyo.

Aku pindah kesini tepat setelah lulus SMP, karena pekerjaan ayahku. Suasana disini lebih nyaman menurutku, tidak seperti Tokyo yang bising dan penuh dengan polusi. Disini aku hanya bisa mendengar suara kereta dan kicauan burung. Udaranya juga bersih.

Setelah memarkir sepedaku, aku berjalan menuju loker dan mengganti sepatuku. Sekolah ini cukup luas dan besar, terdiri dari 2 gedung dengan masing-masing 4 lantai.

Gedung A yaitu tempat kelas 1 di lantai 1 dan kelas 2 dilantai 2-3, setengah dari lantai 2 adalah beberapa ruangan klub dan ruang guru.

Gedung B adalah tempat kelas 3 di lantai 1-2, sebagian dari lantai 1 adalah gudang yang sudah tak terpakai dan kantin. Separuh dari lantai 2 adalah ruangan OSIS dan ruangan biologi. dan lantai 3 beberapa kelas kosong dan ruangan klub lainnya.

Akupun langsung memasuki kelasku yang berada di paling ujung, kelas 1-A. Baru saja aku duduk, bel masuk sudah berbunyi. Sepertinya aku agak kesiangan hari ini. Biasanya aku sampai di kelas 20 menit sebelum bel. Aku memang tipe orang yang suka lebih cepat dari jadwal.

Pelajaran pun dimulai. Pelajaran pertama adalah sains, salah satu favoritku. Aku memperhatikan guru yang sedang menjelaskan sambil menulis catatan. Dunia sekitarku terasa berbeda ketika aku belajar, aku selalu fokus dan tidak pernah memikirkan hal lain.

Ya, mungkin karna kebiasaan. Belajar selain kewajiban adalah hobiku. Aku selalu ingin tahu tentang dunia, apa yang ada di dalamnya, apa yang terjadi di dalamnya.

Tapi... karna itulah, aku tidak mempunyai banyak teman. Daripada jalan-jalan dan keliaran sehabis sekolah, aku lebih memilih untuk ke toko buku atau membaca buku di rumah. Teman saja tidak banyak, apalagi pacar?

Aku tidak pernah benar-benar merasakan cinta, selain cinta pada sejarah dan keluarga. Terkadang aku mencoba membaca novel romantis atau menonton drama romance di TV.

Tapi aku tidak mengerti. Karna aku tidak tahu rasanya mencintai seseorang, dan belum pernah merasakannya... sama sekali.

...       

Waktu istirahat sudah tiba. Baru saja keluar kelas, terdengar suara seseorang yang memanggilku.

"Oooi!.. Shige!!" Aku menengok ke arah suara itu. Ternyata itu adalah Rei. Temanku waktu SD yang ternyata  bersekolah disini. Kebetulan, ya? Untunglah ada Rei. Aku tidak terlalu kesepian karena belum bisa berbaur dengan teman sekelasku.

"Shige! Ayo ke kantin!! Keburu yakisobanya habis!" Ajak Rei sambil menghentak-hentakkan kakinya. Ia memang anak yang selalu bersemangat dan agak berandalan.

Baru saja mau menjawab, dia sudah kabur duluan. Biarlah.

Sejak hari pertama di sekolah, aku dan Rei biasa makan siang di taman belakang sekolah. Lumayan sepi dan penuh dengan pepohonan.

Setelah makan, kadang aku berbaring di rumput dan menatap langit... salah satu hobiku yang lain. Agak aneh ya?

Sama dengan belajar, begini saja sudah membuatku lupa dunia. Hanya menikmati diriku sendiri dan suara angin, atau kicauan burung di sekitarku...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang