Bab 4

50 1 0
                                    

Kristal POV

Pagi ini aku sangat bersemangat menuju tempat kerjaku.Dalam hati aku tidak berhenti berdoa mengharap segala sesuatunya berjalan lancar.

Pada pukul 10 nanti,aku akan bertemu dengan klien penting.Surat penawaran harga kendaraan sudah kubuat dan di tanda tangani Mr.B kemarin sore.Tinggal menyiapkan brosur dan price list harga pasar normal sebagai perbandingan.

Dengan semangat 45 kupacu si kuning meninggalkan rumah kontrakanku menuju kantor.Jalanan sudah ramai dengan anak sekolah.Kulirik jam,masih pukul 6.45.Berarti masih ada 45 menit sebelum jam kantor mulai.

Aku berhenti di warung soto daging langgananku.Sebelum berangkat perang,amunisi harus di isi dulu.Walaupun setiap hari makan pagi ku jenis makanan berat,tp berat badanku selalu stabil di angka 47 kg.Lumayan kurus,tapi aku bangga dengan tubuhku yang berlekuk hanya di bagian2 tertentu.

Jangan ngiri!!walau makanku banyak,tapi aku tetap langsing dan seksi.Mungkin memang jenis bentuk tubuh ku yang seperti itu.Jadi bila di tanya tentang hobby ku,aku dengan bangga akan menjawab "makan".Dan aku tidak pernah memilih jenis-jenis makanan.Bagiku di dunia tidak ada makanan yang tidak enak  yang ada hanya "enak" dan "enak sekali" ..

Ketika aku tiba di kantor,masih ada sisa waktu 15 menit sebelum jam kerja di mulai.Kubenahi make up tipis ku di toilet.Aku tidak suka menggunakan make up yang terlalu tebal.Cukup memoles bedak tipis dan lipstick warna natural saja.

Aku sedang membenahi mejaku ketika ponselku berbunyi.Ku lihat nomor yang tidak dikenal.
"Halo,selamat pagi.."
Mendengar suara panik di seberang,yang ku kenali sebagai Bu Yem,asisten rumah tangga ibu ku mengabarkan bahwa ibu ku masuk rumah sakit.
"Apa? masih di ruang IGD? dan belum sadar?oh..600 lebih ya..oke aku segera kesitu buk yem.Tolong kabari juga Mbak Krisna.."
Ku tutup sambungan telepon.Kaki ku terasa lemas.

Ku kirim sms ijin ke Mr.B yang berada di luar kota.Aku harus ke rumah sakit sekarang.
Aku lega setelah mendapat telepon persetujuan dari Mr.B.Pertemuan dengan klien hari ini tetap tidak bisa di tunda,dan terpaksa kualihkan tugasku kepada asisten termanisku Ivo.Dan berharap semua dapat berjalan dengan baik sesuai harapanku.

Saat perjalanan menuju rumah sakit,kuterima telepon dari kakakku yang mengabarkan kalau dia tidak bisa pulang hari ini dan baru bisa pulang esok hari.
Kami tinggal di kota yang terpisah jarak 200 km.

Sejak setahun kemarin,aku memutuskan tinggal terpisah dengan ibu ku.Aku memilih mengontrak rumah sendiri walau masih satu kota dengan beliau.Karena aku tidak setuju ketika ibu ku memutuskan menikah lagi.

Ayahku meninggal karena kecelakaan saat aku kelas 3 SMA.Sejak itu ibu menjual perkebunan yang semula di kelola ayah,karena beliau memang buta di bidang itu.Dan hasil penjualannya di gunakan untuk memulai usaha rumah makan dan katering.

Walau sempat pasang surut akhirnya usaha ibu berkembang dengan baik hingga kini.Dan saat keadaan ekonomi kami membaik,bahkan sangat baik menurutku,laki-laki itu datang di kehidupan ibu.Bukannya aku dan kakakku tidak ingin ibu bahagia,tapi kami mencium gelagatnya yang tidak baik.

Dia lebih muda beberapa tahun dari ibu.Tapi bukan itu masalahnya,dia merupakan orang yang malas,suka berfoya-foya menghamburkan uang.Dan uang siapa lagi yang akan di gunakan jika dia tidak bekerja.Ya pasti uang ibu ku lah.Bahkan beberapa kali dia menggoda Kakakku.

Tapi ibu sudah di butakan oleh cintanya pada pria itu.Berbagai kenyataan negatif tentang kekasihnya itu,tidak pernah membuat ibu sadar.Hingga puncaknya beliau bersedia di nikahi olehnya.Hal itu membuat kakakku menerima tawaran kerja yang jauh dari kota kami.Dan aku memutuskan meninggalkan rumah.

Aku berjalan cepat menuju ruang IGD.Ku lihat Bu Yem duduk di kursi tunggu.
"Buk Yem,apa yang terjadi?"
Aku tak dapat menahan diriku,kulihat bu yem menangis
"Ibu tadi pagi pingsan mbak,pas Pak Min juga sudah datang,jadi kami bawa kesini.Tadi dokter bilang gula darah ibu 600 lebih,sekarang ibu masih belum sadar dan masih di tangani dokter"
Peganganku di bahu Buk Yem mengerat,ada rasa marah yang tiba2 meluap begitu saja
"Kemana suaminya buk? kenapa Buk Yem dan Pak Min yang membawa kesini"
Ada sedikit keraguan atau mungkin sedikit ketakutan di mata wanita paruh baya di depaku.
"Hmmmm..Pak Anjar tidak ada di rumah mbak.Terakhir saya lihat dia ribut dengan ibu 4 hari lalu"
"Shittt..." hanya umpatan yang keluar dari mulutku.

******
Maaf..agak membosankan ya?
saya ingin mengemukakan konflik yang terjadi di keluarga Kristal..
Mohon vote dan komennya ya....agar part selanjutnya bisa lebih baik.
Yang di mulmed itu Ryan Guzman dan di sini dia jadi Jhounief ya..

All about LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang