Berawal dari Tatap

3 1 0
                                    

Seorang remaja yang bernama Aldino memasuki cafe dengan perasaan yang bercampur. Hatinya merasa tidak terima. Tidak menerima dengan apa yang tadi ia lihat.

Bagaimana bisa ia menerina kekasihnya yang berselingkuh dibelakangnya untuk kedua kalinya? Itu hal yang sungguh tak patut untuk diterima.

Mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan dahulu adalah perilaku yang sangat buruk. Seharusnya jika kau benar seorang manusia, kau harus bisa belajar dari kesalahan. Bahkan hewan pun jika mereka salah dan dimarahi oleh majikan, mereka tak akan mengulanginya lagi. Jika kau manusia dan kau mengulangi kesalahan, lalu lebih baik mana antara kau dan hewan peliharaan?

Ia duduk dimeja bertuliskan; Number One. Ia menyembunyikan wajahnya dilipatan tangannya setelah memesan minuman pada pelayan.

Jangan katakan seorang pria tak seharusnya bersedih. Ia juga memiliki perasaan. Saat pria sedang sedih, biarkan mereka bersedih untuk beberapa saat. Luka membutuhkan waktu untuk sembuh bukan?

"Berawal dari tatap..."

Suara indah seorang gadis memenuhi cafe. Pikiran Aldino buyar seketika. Aldino mengangkat kepalanya menatap kearah suara berasal, dia menatap sang gadis yang sedang bernyanyi itu.

Gadis itu menggunakan topeng indah yang menutupi kening sampai hidungnya, rambut coklat yang terlihat sangat lembut.

"Indah senyummu memikat,
Memikat hatiku yang hampa lara..."

Gadis tersenyum manis sambil terus memainkan pianonya.

Gadis itu memejamkan matanya, namun senyum diwajahnya masih terukir jelas.

"Senyum membawa tawa,
Tawa membawa cerita,
Cerita kasih indah tentang kita..."

Gadis itu membuka matanya, pada saat itu juga mata Aldino bertemu dengan mata hanzel gadis itu. Hanya beberapa detik, karena gadis itu langsung mengalihkan pandangannya.

"Terkadang ku ragu...
Kadang tak percaya...
Tapi ku yakin kau milikku...

Kau membuatku Bahagia...
Disaat hati ini terluka...
Kau membuatku Tertawa...
Ouwoo ohh...
Disaat hati ini terbawa...
Terbawa oleh cintamu,
Untukku... uuu...
Untuk kita..."

Aldino terus memandang gadis itu yang sedang bernyanyi itu, dia tenggelam dalam suara indah milik gadis itu. Ia merasa membeku karena senyum gadis itu.

Ternyata tidak hanya Aldino, semua pengunjung pun tenggelam karena seorang gadis itu.

"Terbawa oleh cintamu,
Untukku...
Untuk kita...
Uuuuuh..."

Saat gadis itu menyanyikan bait terakhir lagunya, semua orang yang berada dicafe ini bertepuk tangan. Membuat gadis itu berdiri dan berterimakasih, tak lupa dengan senyum manis yang terukir diwajahnya.

"Indah." Gumam Aldino tanpa sadar.

• • •

Ini kelima kalinya Aldino memutuskan untuk datang kembali ke cafe BearKiss hanya untuk melihat Melody bernyanyi. Akhirnya Aldino mengetahui nama gadis itu. Ya, Melody.

Sama seperti namanya, suaranya seperti melodi yang mengalun indah dipikiran Aldino. Saat pertama ia mendengar suara Melody, Aldino sudah jatuh ke dalam alunan indah suara Melody.

Dan untuk kali ini ia datang ke cafe ini bukan hanya ingin melihat sang gadis itu bernyanyi.

Aldino memasuki cafe yang akhir-akhir ini sering ia kunjungi untuk melihat dan mendengarkan suara gadis itu. Dia duduk dimeja bertuliskan; number one, seperti biasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berawal Dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang