(Hey hey, kembali lagi nih, sekarang mau posting lanjutannya yak? selamat membaca)
"Assalamualaikum.. Qi, slamat tengah malam :), ana gak bisa tidur nih, cape banget, penat juga, lagi ada masalah sama pegawai di toko, belum lagi kerjaan kantor numpuk banget, ini aja baru bisa rebahan. Qi? Udah sholat dan maem belum?. Qi? Dulu kalo penat begini biasanya kita sering call-an yak? :(, tapi kenapa sekarang udah jarang call-an? Mungkin karena kita yang udah dihimpun waktu dengan kesibukan kita :(. Oh ya? gimana dinas luar kotanya? Seru dong jadi Polisi :D. Qi.. ana bener-bener kangen banget sama anta, kalo semisal anta gak keberatan, dan belum tidur atau gak lagi sibuk, ayo dong call-an, bentar aja :(. Ya? tapi kalo udah hanyut sama mimpi malam yaaa.. it's okay, maybe, next time we can hear our voice as old :*, night Habibi.".
*Anta (Bhs arab)=Kamu Laki-laki
Betapa tak terkejut Haqi mendengar voice note itu, ternyata bintang dan bulan adalah pengirim pesan kilat yang tak diragukan lagi kecepatannya, dan ternyata Sang Maha Kuasa adalah Maha Pendengar doa setiap hambanya yang disampaikan dengan tulus. Tak perlu membuang waktu untuk membalas voice note dari Maudy, tanpa berpikir Haqi pun segera menekan symbol telepon di aplikasi BBM -nya.. tak sampai 10 detik nada tunggu berbunyi, daaannnn....
"Assalamualaikum.. halo?", suara Maudy di seberang sana, HQ tersenyum bahagia. Merekapun berbincang-bincang ditengah malam yang mungkin embun malam juga turut andil dalam mengahapus kerinduan mereka sekalipun hanya lewat suara.
***
(Maudy P.O.V)
"Boss, pak produser tiba-tiba telepon, katanya mau sekarang aja syuting filmnya..", kata Selly, asisstennya. Di telepon.
"Apa? Sekarang? Dia kata 3 hari lagi? Gimana sih Sel? Ditunda gak bisa yak?!". Protes Maudy yang sedang menguyah makan paginya.
"Iya Boss, barusan kata Pak produser kelamaan kalo nunggu 3 hari lagi, soalnya menurut prakiraan cuaca bakal hujan, jadi ntar bakal ngeganggu syuting kita, gitu...", jelas Selly. Maudy menepuk jidadnya.
"Aduh, gimana sih Pak produsernya? Gua kan belum ada persiapan, trus gua gimana dong??", tanya Maudy bingung.
"Yaudah cepetan aja ke kantor Pak produser"
"Setengah jam lagi bisa gak? Soalnya hari ini gua udah ada janji sama Atasan, mau nyerahin laporan dulu, gimana?",
"Yaudahlah, gak apa, pentingin aja kerjaan lo, oh ya, lo lagi gak ada jadwal ngampus kan Boss?", tanya Selly lagi.
"Gak kok, yaudah yak, gua mau siap-siap, oh ya naskahnya udah lo siapin kan?"
"Udah kok Boss"
"yaudah kalo gitu, Byee.."
KLIK
Telepon ditutup. Maudy cepat-cepat mengahabiskan sarapan paginya. Jadwal hari ini memang benar-benar padat. Novelnya yang berjudul 'THE FAMILY FLAKE' mendapat tawaran untuk diputar di layar lebar oleh seorang produser ternama. Sebelumnya Maudy memang sudah mengadakan perjanjian dengan produser tersebut, namun ternyata pagi ini mendadak jadwal dimajukan.
Maudy tidak pernah mengeluh sedikitpun, ia sangat senang sekali dengan kesibukan di masa mudanya saat ini, apalagi kesibukannya hanya bergelut didunia tulis menulis. Ia berjalan cepat menuju ruang tamu, dan sesekali ia mengintip ke arah cermin yang sengaja ia letakkan di ruang tengah agar ia bisa menyempatkan memperbaiki penampilan saat ia sedang tergesa-gesa. Rok hitam panjang yang menjuntai kebawah, seragam kantor yang berwarna pink bermotif batik yang dibagian lehernya terdapat pita kecil berwarna hijau, kepalanya yang tertutup dengan hijab warna pink yang senada dengan bajunya memancarkan keindahan di wajah Maudy. Wajah manisnya yang terselimuti dengan make up natural sesekali nampak saat ia sedang tersenyum, gigi gingsul di sebelah kiri berkombinasi dengan kedua lesung pipit di pipi kanan kirinya menambah kesan manis yang tiada habis di wajahnya.
Sepatu pantoefl hells setinggi 5 cm menambah tinggi badannya sehingga terlihat lebih anggun. Maudy siap menjalankan aktifitas pagi ini. Ia berjalan keluar rumah, nampak mobilnya sudah disiapkan oleh adik semata wayangnya yang kini tengah duduk di bangku kelas 3 SMA.
"Thanks ya de, kamu tar sekolah pake motor matic aja, jangan ngebut! Jangan nakal, jangan pacaran mulu, awas kau!!", ancamnya sambil mengacak-acak rambut adiknya.
"Yah kaka nih, kan udah cakep, malah diacak-acak lagi, iya-iya bawel banget, udah sono berangkat, udah pamit ibu belum?", tanya adiknya.
"Belum, ibu masih mandi, nanti sampaiin yak salam kaka, kaka berangkat dulu, Assalamualaikum..", kata Maudy. Sang adik mencium tangannya.
"Iya ka, Waalaikumsalam, sukses yak kaka :)". Maudy segera masuk kedalam mobil dan menyalakan mesinnya, sebelum ia melajukan Jazz pinknya itu, ia menyempatkan untuk mengirim ucapan selamat pagi kepada cintanya yang jauh disana.
"Assalamualaikum, selamat beraktifitas habibi, ana bisnis dulu yak? :*", emoticon kiss terselip, ia tersenyum.
*Habibi (Bahasa Arab)=Kekasihku
SEND
BBM sudah terkirim, tak perduli ada balasan atau tidak, ia segera melajukan mobilnya, seraya berdoa dalam hati agar diberi sejuta hikmah dipagi ini.
<<<SKIIPP>>>
(Berhenti dulu deh yak? udah cape, besok dilanjut lagi :) sabarlah menunggu kawan, jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya) :)
*Buat Haqi GWS yak? semoga dengan baca cerita ini bisa langsung sembuh :*

KAMU SEDANG MEMBACA
SINGGASANA DI BAWAH PURNAMA
RomansaGemerlap bintang melukiskan kerinduan Aku menatapnya dengan penuh pengorbanan Memberanikan diri untuk menitip salam tentang harapan Tentang sebuah cinta yang lama tak terungkap Ketika penantian bersanding dengan kesabaran Saat itulah perlahan semuan...