"Mah, kalau kayak gini, mending kita keluar rumah aja deh, biar kita gak bisa dikunciin gitu sama dia!" usulku. Tapi, mamaku langsung dengan cepat menjawab, "Jangan! Nanti tetangga kita juga kena amarah dia! Mama gak mau urusan ini menyebar!" segera setelah mama menjawab, aku mendengar suara bel rumah di luar.
"Mama nunggu tamu?" tanyaku, "Kalau iya, kayaknya mama gak bakal tidur deh..." "Oiya,ya..." dan aku langsung pergi untuk menjawab pintunya. Saat kubuka, ternyata mereka Rai dan Reyna! Masih inget, gak? Mereka siapa? Anak kembar itu loooh!
"Kalian ngapain ke sini malem-malem? Sendirian lagi!" tanyaku, "Ah... kita tersesat tadi, pinginnya pulang malah nyasar ke sini..." jawab mereka barengan. Aku lalu ingat bahwa memang mereka berdua itu payah banget kalau udah bersangkutan sama arah-arah gini.
"Terus, orangtua kalian mana?" tanyaku lagi, "Mereka juga nyasar dan misah sama kita..." AH, INI KELUARGA SAMA AJA TERNYATA!!! "Eh, kalian datang di saat yang gak pas banget! Kalau aku gambarin peta, kalian bisa gak pulang sendiri?"
"Gak bakalan bisa, sayang. Ini juga udah terlalu malem, jadi kayaknya mereka harus nginep deh..." mamaku tiba-tiba muncul, "Tapi mah... gimana soal..." "Ah, kita tau! Pasti ada setan muncul ya disini?" mereka sahut barengan (Kok imut sih...). "Kok kalian bisa tau?" Papaku ikutan muncul, "Hawanya disini mencengkam!" jawab mereka.
Aku melihat papa mamaku berdiskusi untuk sesaat dan mempersilahkan anak kembar itu masuk. Walau aku gak tau apa yang ada di pikiran orangtuaku, aku mengikuti saja mereka. Mereka dituntun ke kamar tamu, dimana tanteku udah keluar duluan, kabur ke rumah langsung! Mama sih bilang gak apa-apa kalau tanteku pergi, soalnya memang kitalah yang jadi target setan itu.
Sesaat setelah anak kembar itu duduk, mereka langsung berdiri lagi dengan cepat, "Jangan duduk di situ," kata Rai, "Itu tempat duduk si setan," sambung Reyna. Lama-lama mereka membuatku agak takut....
Mamaku langsung menghampiri tempat yang mereka duduki tadi dan langsung mengibrak-abriknya. Lalu, mama mengangkat sebuah boneka usang yang sudah jelek dan berdebu. Itu adalah boneka voodoo! Aku tau, karena aku ingat saat ada yang mengunjungi rumahku itu, dia langsung mengeluarkan boneka itu dan memantrainya, dilanjutkan dengan menyembunyikannya di bawah bantal sofa itu.
Aku gak bilang ke siapa-siapa, soalnya orang itu melihatku dan mengancamku untuk diam. Tapi sekarang, sepertinya aku harus memberi tahukan itu ke orangtuaku karena sudah jelas sekali di muka mereka, bahwa mereka sedang bertanya-tanya tentang keberadaan boneka itu.
Aku lalu menjelaskan ke orangtuaku cerita itu, dan mama raut mukanya berangsur-angsur menjadi sangat fokus. "Orang itu pasti punya hubungan antara pembunuh berantai itu," mamaku menjelaskan, "Lah, tau dari mana mah?" tanyaku.
"Mama ingat pas dulu nyari-nyari tentang nama kuburan di samping Cinta (yang ternyata kuburan si pembunuh berantai) kalau dia itu punya seorang adik perempuan yang sangat menyayanginya, dan membenci orang-orang yang sudah menaruhnya di penjara dan membuatnya terbunuh. Nah adiknya itu punya anak yang mempunyai indra keenam, dan gak jarang dia berbicara dengan arwah pembunuh itu.
Sepertinya, anak itu lalu mempunyai anak lagi, yang mama tebak mendapatkan keturunan indra keenam, yang membuatnya juga bisa berbicara dengan setan itu. Gak diraguin lagi, pasti setan itu membujuk cucu adiknya itu untuk menaruh voodoo ini dengan menaruh jiwanya di boneka ini terlebih dahulu, agar dia bisa masuk ke sini!" kata mamaku dengan percaya diri.
Kita semua setuju (setuju aja) dan mama memintaku untuk mengambil Al-Qur'an dan salib (karena Rai dan Reyna itu otang Kristen) dan kita bersiap untuk menghadapi setan ini.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maaf banget, guys! Author ternyata salah pencet jadinya publish, bukan save! Buat kalian yang bilang "chapternya pendek amet" itu bener!! Soalnya emang belum selese! Maafin Author ya, kok bisa sih salah kayak gini!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Disastrous Birthday (School at Night 2) [COMPLETED]
TerrorUlang tahun ke-13 yang berubah menjadi mimpi buruk dalam hitungan jam, melanjutkan petualangan orang tua mereka dulu.