Prolog

1K 31 5
                                    

Bahkan, meskipun tiga belas tahun berlalu, aku masih jatuh cinta kepada orang yang sama!

Gadis itu berjalan lunglai menarik kursi malas ke dekat jendela kecil kamarnya yang sengaja dibiarkan terbuka. Ia duduk disana dengan sebelah tangan memegang cangkir teh. Ia menghela napas dalam, membiarkan dinginnya angin malam musim dingin menerpa wajahnya. Salju kembali turun, menyebabkan rasa dingin yang begitu menusuk kulit.

Pandangannya lurus ke depan. Begitu menerawang. Pikirannya, hatinya, masih terpaut ke sosok laki-laki bermata kelabu itu. Ia tidak pernah berhenti untuk tidak memikirkannya. Setiap kali memikirkan laki-laki itu, ia selalu merasakan hal yang sama. Perasaan itu. Perasaan yang pernah ia rasakan di masa lalu. Ia selalu merasakannya setiap kali memikirkan laki-laki bermata hangat itu.

Apa benar laki-laki itu sudah meninggalkannya?

Ia tidak bisa menghindari otaknya yang kembali berpikir. Sejak empat hari terakhir ini, ia hanya membiarkan sosok itu memenuhi rongga kepala dan hatinya. Ia merasa khawatir, dan kekhawatiran itu bertambah ketika sampai saat ini, ia tidak bisa melihat wajah itu. Walaupun ia berusaha keras menerima kemungkinan itu, ia tetap merasa tidak rela. Ia masih belum siap kehilangan laki-laki itu. Tidak. Dan mungkin tidak akan pernah siap.

Ia pun mendesah muram dan memejamkan mata kuat-kuat ketika untuk kesekian kalinya menyadari kalau memang sudah tidak ada lagi alasan bagi laki-laki itu untuk berada disini. Sakit yang bertubi-tubi seketika menerjang hatinya. Sakit sekali, bahkan ia tidak mampu menahannya. Mungkin benat laki-laki itu sudah pergi. Dan, ia berusaha menerimanya. Tetapi, apakah ia bisa melakukannya?

Ketika hembusan angin malam musim dingin menerpa wajahnya, Baekhyun kembali menghela napas. Ia merapatkan mantel tebalnya dan tanpa bisa dihindari, kedua bola matanya berubah hangat ketika hati kecilnya mengatakan kalau cepat atau lambat, laki-laki itu pasti akan pergi dari kehidupannya.

Ia terdiam kaku. Tubuhnya membeku ketika menyadari kemungkinan itu. Air matanya perlahan menetes dan bergulir dipipinya. Ia menggelengkan kepala kuat-kuat, berusaha keras menolak semua kemungkinan itu. Apakah harus seperti itu?

Tidak. Ia sungguh tidak menginginkan semua itu. Ia ingin lelaki itu ada disisinya, dan itu untuk selamanya. Ia tahu laki-laki itu memang tidak punya alasan untuk bertahan, tetapi ia punya. Ia ingin mempertahankan laki-laki itu karena saat ini, ia semakin menyadari kalau ia tidak bisa hidup tanpa laki-laki itu. Karena, ia... mencintai laki-laki bermata hangat itu.

TBC

Hai ChanBaek shippers! Saya datang membawa ff ChanBaek gs. Ini adalah hasil remake dari Novel milik Kim Ha Sun. Untuk keseluruhan cerita ini, adalah milik beliau. Saya hanya mengganti nama cast dan beberapa kata saja. Saya ingin tahu bagaimana tanggapan kalian sama ff ini, walaupun ini hanya remake saja. Jadi, saya hanya me-remake saja. Bukan pemilik dari ide cerita ini. Saya sangat butuh komen, saran, dan kritik dari kalian.
Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca ff ini ^^

And, once more

Mind to review?

Salju Di Langit Seoul (ChanBaek Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang