damn

15 1 0
                                    

07:15
"Selamat pagi bu, maaf saya telat. Tadi saya kesiangan, soalnya kemaren saya gak enak badan, trus alarm saya mati, mama saya juga kesiangan ngebanguninnya, makanya sa--"

"Kamu Anassa Zelatta Dirgantara bukan?"

Seketika Acha mengernyitkan alisnya bingung mendengar pertanyaan dari guru yang sudah hampir 2 tahun menjabat sebagai guru fisikanya. Bu Ambar termasuk dekat dengan Acha, karena Acha satu satunya murid yg selalu mendapat nilai sempurna untuk mata pelajaran yang satu itu.

"Ha? Maksud ibu? Ibu gak kenal sama saya?" ucap acha dengan kernyitan di dahinya.

"Ternyata kamu benar benar Anassa. Kenapa kamu terlambat? Tidak biasanya kamu datang telat ke sekelolah, apalagi dengan penampilan seperti ini." jawab bu Ambar sambil memperhatikan Acha dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"M-maksud ibu?" tanya Acha heran sambil melirik ke arah seragam yang dipakainya.

1 detik... Biasa saja

2 detik... Raut wajah Acha mulai berubah

3 detik... Mulut Acha sukses terbuka

4 detik.. "Aaaaaaaaaaaaaaa"

"Bu, saya ijin ke toilet ya!" jawab Acha dengan wajah yang----aneh!

Seketika berlari tanpa menunggu jawaban dari bu ambar, wajahnya sudah memerah karena menahan malu. Bagaimana tidak, karena dia bangun telat hariini, dia tidak memperhatikan penampilannya. Tadi pagi dia sangat terburu buru, dia hanya ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Dia segera memakai baju seragamnya dan menyambar tas beserta kaca mata yang berada di atas meja belajar, sampai akhirnya dia tiba disekolah dengan--- masih menggunakan celana tidurnya, rambut singa yang belum disisir, kakinya yg beralaskan sendal jepit, dan kacamata yang letaknya miring kanan kiri . huh, that so bad! Untungnya dia ingat masih menyimpan baju ganti di loker miliknya.

Setelah selesai berganti pakaian, Acha keluar sambil ngomel-ngomel dan mengibas ngibaskan tangannya pada seragam yg ia kenakan.

"Issh, kalo bukan karena terpaksa kagak mau deh gue pake seragam kaya gini. Rok gue ini kan udah kependekan, abis itu kusut lagi. Lagian kenapa sih gu--"

Brukk!!

"Aww, ini apalagi siih? Kalo jalan tuh lii-"

Oke, detik itu juga Acha seketika membulatkan matanya dan membuka mulutnya dengan lebar. Dia terpaku dan bertahan dengan ekspresi itu untuk beberapa detik.
Posisinya yang saat ini sedang terduduk dengan kedua tangan disamping tubuhnya membuatnya sedikit kesulitan dan mengangkat dagunya dengan ekspresi yang sama, saat sosok orang yang bertabrakan dengan nya membungkukan badan dan hanya berjarak beberapa centi dari tubuhnya.

"L-lo ma-mau ngapain?" ucap acha terbata-bata setelah sebelumnya dengan susah payah menelan ludahnya.

Sosok itu semakin mendekat dan mengangkat dagu acha.

"Gue gak nyangka, ternyata sosok NERD kaya lo itu agresif juga."cetus sosok itu dingin denga menekan kata nerd.

"Kalo lo pengen cari perhatian gue, mendingan lo berhenti. Karena gue gak mungkin ngelirik cewek kaya lo. Dan tolong inget satu hal, cewek nerd yang buruk rupa kaya lo itu gak pantes buat berandai andai jadi cinderella di mata gue. Ngerti?!" Sosok itu kemudian berdiri dan bersiap untuk berlalu sebelum sebuah suara mengehentikannya.

"Ck, siapa juga sih yang suka sama lo elah." ucap Acha sarkastik, dan kemudian berdiri untuk kembali ke kelasnya.

Sosok itu yang ternyata Handi hanya berdiri mematung dengan mata yang membulat. Dia berdecak dan kemudian menatap sinis perempuan yang langkahnya sudah mulai sejajar di sampingnya.

"ck, dasar cupu. Gila aja gue mesti tertarik sama lo. Heh!"

Acha berhenti melangkah dan membalikan badannya. Kakinya melangkah sampai berada sangat dekat dengan Handi. Jarak keduanya kini hanya terpisah beberapa centi. Acha menatap mata cokelat milik Handi dengan penuh kemarahan.

"Makasih atas peringatan lo. Gue gak nyangka ternyata tingkat kepedean lo itu udah kelewat batas. Gue selalu mimpi indah, dan gapernah dapet mimpi buruk buat berusaha deketin lo." acha berbalik dan kembali melangkah sebelum kemudian dia membalikan badannya kembali.

"Oh iya satu lagi, cewek nerd buruk rupa ini gak akan pernah berharap jadi cinderella kalo lo yang jadi pangerannya. Seenggaknya gue cukup tau diri, lo terlalu buruk buat gue."

Handi mengepalkan tangannya dan mukanya memerah. Rahangnya sudah sangat mengeras dan menampilkan wajah yang cukup mengerikan untuk ukuran cowok seganteng dia.

Handi mengeratkan giginya, tanda bahwa dia benar benar marah.

"Lo! Berani banget lo ! Cewek kaya lo gak pantes bilang kaya gitu sama gue! Lo kira lo siapa heh? Dasar nerd gak tau diri !"

"Gue? Emh siapa ya gue?-" ucap acha dengan menggerak gerakan jari telunjuknya pada dagu miliknya. "Oh iya, gue adalah cewek bodoh yang jadi nerd gara gara keinginan seseorang. Seseorang yang selalu gue tunggu, tapi ternyata seseorang itu jadi orang lain sekarang. Orang lain yang nggak gue kenal. Orang lain yang ternyata jadi sangat gue benci sekarang. Orang lain itu sekarang jadi Mr.Perfect dan ngelupain orang yang jadi nerd buruk rupa gara gara nurutin kemauan dia. Dan parahnya, si MR.SEMPURNA itu ternyata terlalu sempurna untuk tau bahwa ada nerd dihadapannya yang dulu saangat menyukai kepribadiannya berubah menjadi nerd yang sangat membencinya!"

Handi tercengang dibuatnya. Acha pun melenggang pergi setelah mengucapkan kalimat itu padanya. Tepat setelah bayangan gadis itu menghilang, handi mengingat satu hal.

"Ana" -ucapnya lirih.

.
.
.
.
.
.
Author
19 Desember 2015
Jiiaahh gaje bangett inimah. Tapi gapapalah cuma iseng iseng berhadiah aja.

So, Semoga kedepannya lebih baik dariini . see you ^_^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TerimakasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang