Perlakuan yang tak pantas ku terima selama ini berhasil membuatku menjadi orang yang tak mengenal yang namanya cinta. Menurutku cinta hanyalah sebuah kata yang menyesatkan, cinta adalah perasaan yang hanya menbuat orang lemah. Kalian pasti tidak setuju dengan perkataanku, tapi sayang aku sama sekali tidak peduli dengan pendapat kalian.
Kalian dengarlah baik-baik, dengan bangga aku perkenalkan namaku Reksa terdengar seperti Raksa kan..?? iyya benar aku seperti cairan keras itu yang bila disentuh akan membuat orang merasakan yang namanya sakit. Dengan harta berlimpah yang kumiliki aku bisa melakukan apapun yang kuinginkan. Bagiku uang adalah segalanya, dengannya aku bisa memenuhi segala kemauanku. Jangankan manusia bahkan aturan Tuhan pun aku telah berani menentangnya. Setahuku agama manapun mengajarkan kalau perempuan di ciptakan berpasangan dengan laki-laki. Namun aku dengan berani menyuarakan kalau aku perempuan yang mengagumi dan menyukai perempuan. Aku tahu banyak orang yang mencemooh gaya hidupku tapi masa bodoh dengan mereka, masalah dosa biarlah aku yang berurusan dengan Tuhan nanti. Bukankah kita disuruh untuk menikmati hidup...?? dan inilah caraku menikmati hidup.
Pada awalnya aku bukanlah pecinta sesama jenis, namun berkat orang yang memberiku gelar seenak jidatnya membuatku berubah pikiran. Hanya karena penampilanku tidak seperti wanita pada umumnya mereka melabeliku sebagai lesbian. Baiklah kalau itu ingin mereka, daripada aku di tuduh yang tidak benar lebih baik aku membenarkannya saja. Lagipula aku terlalu lelah melihat tingkah laki-laki yang sok berkuasa jadi tak ada salahnya aku menjalani hidup ini.
Kalau menurut kalian hidup yang kujalani sangatlah kelam, memang tak bisa kupungkiri. Tapi bukankah kekelaman itu tergantung dari cara kita menanggapinya. Dalam kelam ini aku ingin memciptakan cahaya itu sendiri. Untung saja lembaran kertas ini sangat membantu. Aku mulai menikmati hidupku dari suara desahan perempuan di sekitarku. Kalian menganggapku hanya omong besar......???? biarlah, lagipula aku tak ada niat untuk membuktikannya cukup merasakannya saja.
Setelah berpikir-pikir ada baiknya kalian tahu sedikit tentang desahan perempuan yang kumaksud, agar kalian lebih mengerti kenikmatan yang kumaksud......
Seperti biasa, aku akan melancarkan aksiku mengamati perempuan yang bisa di ajak kerja sama.Benar kata orang pengalaman adalah guru yang paling berharga, dari pengalaman-penglaman yang telah kulewati akhirnya aku bisa menilai perempuan mana yang bisa di ajak bersenang-senang.
Mataku tertuju pada perempuan yang sedang duduk di sudut bar, dari penampilannya dia pantas mendapat nilai 9 dari nilai 10. Dengan dress merah terang membalut tubuhnya yang sangat seksi. Dari struktur wajahnya aku bisa menebak kalau dia pasti bukanlah orang Indonesia asli. Wajahnya seakan mengeluarkan aura kecantikan yang luar biasa menurut versiku. Dengan mata yang terkesan kurang ajar aku melihatnya mulai dari ujung rambut hingga ujung kakinya. Sangat sempurna, kata itu yang pantas menurutku untuk menggambarkannya.
Dengan langkah penuh percaya diri aku segera mendekatinya, gaydarku sungguh kuat kalau dia bisa diajak bersenang-senang.
"Hi...." sapaku sekedar basa-basi untuk memulai perkenalan dengannya
"Hi....." ujarnya sembari tersenyum meperlihatkan deretan giginya yang putih rapi. Namun mataku lebih fokus pada bibirnya yang sangat menggoda dan menantang. Tak lama lagi bibir itu akan ku emut lakasana permen yang sangat manis
"Sendiri...??" aku celingak-celinguk melihat di sekitarnya
"Oh..tidak...aku sama temanku.."ujarnya menunjuk temannya yang sedang menari dengan seorang laki-laki. Tarian mereka lebih terlihat seperti orang yang bersetubuh di kerumunan orang banyak
"Hot....." ujarku datar tanpa mengalihkan perhatianku
"Ha..apa..??" dia mulai menggeser posisinya untuk lebih dekat denganku