"Lo suka sama Davin?"
Pertanyaan dari mulut Clevin membuat pipi Dheya memerah dan mulutnya terbuka sedikit. Kali ini pipinya sudah semerah lampu stopan. Bagaimana pertanyaan Clevin bisa tepat sasaran seperti itu? Padahal Clevin dan Dheya baru saja bertemu
"Ngg-ngga k--ko g-gue.." Dheya tidak mampu melanjutkan kata-katanya saking gugupnya
"Bercanda ko,gausah dianggep serius pertanyaan gue" jawab Clevin sambil tersenyum manis,sangat beda dengan Davin yang tidak pernah tersenyum dihadapan Dheya
"G-gue gatau kalo ka Davin punya kembaran" ujar Dheya sambil berusaha menutupi pipinya yang merah
"Sebagian orang sih gatau,paling cuma orang-orang yang deket aja" jawab Clevin "Dan lo termasuk orang yang udah tau kalo Davin punya kembaran"
"Lo adik kelasnya Davin ya?" tanya Clevin. Dheya mengangguk pelan,lalu terdiam sebelum melontarkan sebuah pertanyaan
"Ko kalian beda sekolah?" tanya Dheya singkat
"Nyokap gue yang nyuruh,katanya sih biar orang-orang ga bingung ngebedain antara gue dan Davin" jawab Clevin dengan tawa kecil
Dheya menatap wajah Clevin. Emang mirip sih,tapi kayanya ada yang beda dari mereka. Batin Dheya dalam hati
"Kok lo baru pulang sekolah jam segini? Abis ngapain di sekolah?" tanya Clevin sambil menatap Dheya yang masih menunduk karena dia merasa kalo Davin lah yang ada di hadapannya
Dheya terdiam sejenak,masa iya dia harus bilang abis nontonin Davin latihan basket? Dia pun terpaksa berbohong kepada Clevin
"G-gue... Tadi ada kegiatan di sekolah" jawab Dheya dengan cengiran gugupnya yang dibalas anggukan oleh Clevin
"Maaf ya kalo gue ngeganggu lo,gue cuma pengen kenalan aja sama lo" ujar Clevin tiba-tiba sambil mengusap tengkuknya. Dheya tersenyum. Cowo ini bener-bener beda sifatnya sama Davin,batinnya dalam hati
"Gapapa kali santai aja,gue seneng ko nambah temen baru" Dheya tersenyum manis. Clevin ikut tersenyum melihat Dheya,cowok itu menyukai senyum manis milik gadis dihadapannya
"Oh iya,gue boleh minta nomor lo? Atau ID Line lo?" ucap Clevin,Dheya mengangguk lalu mengacak saku roknya untuk mengambil hpnya tapi nihil,hpnya tidak ada. Matanya seketika membulat kaget
"Lo kenapa Dhey?" tanya Clevin kebingungan melihat Dheya yang sibuk mencari-cari hpnya sampai ke kolong meja
"Hp gue gaada! Hp gue ilang!" ujar Dheya panik sambil terus mencari hpnya di seluruh tempat
"Coba cek di tas lo!" Clevin ikut panik melihat gadis itu panik. Dheya segera membuka tasnya dan mencari hpnya tapi tetap saja tidak ada
"Mungkin jatoh di suatu tempat,di sekitar sekolah mungkin" kata Clevin. Dheya mengingat-ingat dimana kira-kira hpnya terjatuh
"Oh iya!" Dheya segera bangkit dari duduknya membuat Clevin terlonjak kaget
"Lo mau kemana Dhey?" tanya Clevin sambil ikut bangkit dan mengamit lengan Dheya
"Balik ke sekolah,kayanya ketinggalan di deket lapangan basket" ujar Dheya "Lo...mau ikut?"
Kurang dari sedetik Clevin mengangguk dan mengikuti Dheya menuju sekolahnya. Tidak peduli jika nanti dia akan dipandang aneh oleh siswa yang ada di sekolah,toh tinggal hanya sedikit siswa-siswi yang ada di sekolah karena hari sudah sangat sore
•••
Published:') tinggalkan vote+comments ya guys❤️
ESTÁS LEYENDO
Random Crush
JugendliteraturBimbang adalah salah satu kata yang bisa mendeskripsikan Dheya saat ini. Dia bimbang untuk memilih diantara kedua saudara kembar yang sama-sama memperebutkannya. "Ini bukan masalah tampang,orang tampang mereka aja sama persis. Masalahnya hati gue ya...