Pagi yang cerah, suara kicauan burung membuat minggu pagi ini semakin indah. Tapi, tidak dengan gadis cantik yang masih terlelap di dalam kamarnya yang bernuansa biru polkadot itu. Gadis yang memiliki nama Vanesa Angely itu, dengan malasnya bangun dari tidur lelapnya karena janji yang telah di buat dengan sepupunya yang bernama Geral untuk menemaninya joging. Tapi, jam alarm yang ada di atas nakas itu membuatnya juga tak nyaman sehingga dengan berat hati dia membuka matanya. Vanesa bangkit dari tempat tidurnya dan langsung menuju kamar mandi, untuk mencuci muka dan sikat gigi. Setelah memakai baju berwarna biru polos selengan yang agak longgar untuk tubuhnya dan celana olahraga, diapun mengikat rambutnya yang tergerai lurus dengan menggunakan ikat rambut berwarna biru yang bermotif polkadot putih. Gadis yang satu ini memang sangat suka dengan yang berbau polkadot, mulai dari kamarnya yang di cet putih dan bermotif polkadot, bajunya, ikat rambutnya dan barang - barang yang lainnya. (Back to story) Urusan dandan udah, Vanesa pun keluar kamar untuk menemui sepupunya yang sudah menunngunya dengan sabar di bawah sedari tadi.
"yukk, berangkat," ajak Vanesa sambil menyelesaikan ikatan sepatunya. Orang yang ditanya hanya mengangguk pertanda iya kepada Vanesa.
Mereka menuju gedung olahraga yang tidak terlalu jauh dari kompleks perumahan Vanesa, hanya berjalan keluar dari kompleks dan berjalan lagi beberapa meter kita sudah sampai. Di gedung olah raga ini banyak orang yang sedang joging seperti Vanesa dan Geral, ada juga yang bermain sepak bola, bulu tangkis, voli dan ada juga yang hanya duduk sambil menikmati pemandangan di taman. Karena sudah berlari beberapa putaran, mereka berdua istirahat dan duduk di samping lapangan sepak bola.
"Sa, aku kesana dulu yah. Di ajak main sepak bola ama teman-teman," pamit Geral sambil mengeratkan tali sepatunya dan bangkit dari duduknya.
"Iya, pergi aja," Vanesa mengangguk sambil tersenyum kepada sepupunya itu.
Tidak lama setelah Geral pergi meninggalkan vanesa duduk sendiri di pinggir lapangan sepak bola, datang seseorang yang tiba-tiba duduk di samping Vanesa. Vanesa yang merasakan itu hanya cuek tak memperdulikan orang di sampingnya. Selang beberapa menit seseorang yang duduk di samping Vanesa tadi angkat bicara, untuk menghilangkan keheningan di antara mereka berdua.
"Hay??," sapa lelaki itu sambil tersenyum kepada Vanesa. Orang yang di sapa hanya diam tak memperdulikan lelaki tersebut.
"Hay??," sapa dia sekali lagi. "Kenalin nama aku Gilang Pratama Putra, biasa di panggil Gilang," lelaki itu memperkenalkan dirinya kepada Vanesa sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman, masih dengan senyum yang melekat di bibirnya. Vanesa yang merasa aneh dengan lelaki yang bernamaGilang itu hanya melirik sinis ke lelaki tersebut.
"Siapa sih dia, sok kenal banget. Ganggu mood aja tau gak!!," ucap Vanesa dalam hati.
"Ehemm, kalau ada orang yang nyapa tuh yah di sapa balik lah, kalau ada orang yang nanya tuh yah di jawab jangan di kacangin, kalau ada orang yang senyum tuh yah jangan di sinisin kali," jelas Gilang panjang lebar kepada Vanesa.
"kalau orangnya aneh kayak kamu sih yah ogah banget, baru datang aja langsung senyum-senyum gak jelas gitu, terus gak ada angin gak ada hujan langsung nanya nama. Aneh tau gak, gila aja," cibir Vanesa dalam hati. Tanpa sepata kata pun untuk menjawab penjelasan lelaki aneh itu, Vanesa langsung bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan lelaki tersebut. Tak disangka lelaki tadi mengikuti Vanesa dari belakang, Vanesa yang menyadari hal tersebut langsung mempercepat langkahnya dan sedikit berlari.
"Hey, berhenti dong. Capek nih main kejar-kejaran kayak Tom & Jerry aja," teriak lelaki itu kepada Vanesa.
"Isss, siapa juga yang suruh kamu tuh ngikutin aku. Pake di samain kayak Tom&jerry lagi, aku mah ogah," ucap Vanesa dalam hati lagi dan lagi.