Aku ingin bersamamu sedikit lebih lama lagi
***
Saat Chanyeol berbicara dengan suara pelan pada Shin Dong (meskipun Rara masih bisa mendengarnya) Rara hanya diam sambil memperhatikan. Matanya belarian melihat Shin Dong dan Chanyeol secara bergantian, seolah ada bola yang saling memantul diantaranya, membuat Rara kebingungan karena ingin menyelapun Chanyeol sudah lebih dulu mendahului.
Rara ingin mengangkat tangan dan berkata 'hallo, aku masih disini' saat mereka berdua membicarakan dirinya, karena sungguh, Rara merasa malu menjadi bahan omongan didepannya secara langsung. Apalagi Shin Dong terlihat tidak menyukai keberadaan Rara, bukan tidak menyukai dalam artian benci, Rara sangat tahu posisinya dan alasan Shin Dong mengatakan hal itu.
"Baiklah, pilih salah satu." Chanyeol bersandar di kursi, kaki kanan bertumpu di kaki satunya dengan tangan terlipat. "Kau keluar dan membiarkanku yang menyetir, atau aku keluar dan pergi dengan taxy."
"Hyung, pilihan yang kau berikan tetap akan membuatku mati."
"Jadi kau mengerti kan? Sekarang jalan!" setelah berkata begitu Chanyeol tersenyum dengan penuh kemenangan. Melirik Rara yang terlihat kebingungan, lalu memiringkan tubuhnya untuk berbisik, "aku ingin menunjukkan sesuatu padamu" dengan senyuman yang membuat Rara menoleh ke luar jendela. Wajahnya tiba-tiba saja menjadi panas.
Baru-baru ini Rara sadar bahwa Chanyeol bukan lagi anak 12 tahun yang menjahilinya karena dia begitu nakal, dia juga bukan lagi anak laki-laki yang menarik perhatian teman sekolahnya dengan permainan sepak bola, dia adalah pria dewasa yang bahkan hanya berdiri diam saja dia tetap menarik perhatian. Bukan lagi satu kelas atau satu sekolah, mungkin di benua lain mereka juga mengenalnya. Itu secara tidak sadar membuat Rara ketakutan.
Bagaimana Rara bisa berteman dengan orang seperti ini?
Saat itu Rara diam-diam melirik Chanyeol yang disibukkan dengan ponselnya. Dia pun berpikir dan bertanya-tanya, begitu banyak orang yang ingin menjadi seorang penyanyi, Idol, aktor, dan mereka mengikuti berbagai macam kelas untuk lolos dari audisi. Tahukah mereka bahwa itu sama dengan menjual kebebasannya? Mungkin benar ini adalah mimpi mereka, dan hal bagus kalau mereka benar-benar menjadi orang sukses, tapi tidak sedikit orang yang sudah memulai tapi berhenti di tengah jalan hanya karena agency mereka menyerah untuk membantu mewujudkan mimpi. Dan pada akhirnya satu grup bubar tanpa sebuah pengumuman. Sanggupkah mereka menahan gelombang persaingan semacam itu?
Chanyeol adalah satu dari sekian banyak orang yang beruntung, tapi benarkah dia menikmatinya?
"Ada apa?"
Pertanyaan Chanyeol menyadarkan lamunan Rara, dia memalingkan wajahnya dan sempat bertatapan dengan Shin Dong dari kaca spion. Rara menunduk dan menggaruk sisi kepalanya, tapi tidak lama dia kembali melihat Chanyeol dan pria itu ternyata masih terus melihat kearahnya.
Chanyeol membuat gerakan bibir dan mengulang pertanyaan sebelumnya tanpa suara. Rara berdehem sekali dan melirik Shin Dong yang terlihat fokus dengan jalanan di depan. Dia pun memiringkan tubuhnya sedikit kearah Chanyeol dan berkata setengah berbisik, "kau bisa menurunkanku disini. Kau kelihatannya sibuk dan—" Rara melirik Shin Dong sekali lagi dan dengan satu tangan dia membuat membenteng untuk menutupi sisi mulutnya dari jarak pandang Shin Dong, "—temanmu benar saat mengatakan kalau kau akan mendapat masalah karena keberadaanku. Dia juga sepertinya tidak menyukaiku."
Rara berharap kalaupaun Chanyeol tidak menyukai ide itu setidaknya Chanyeol bisa pura-pura tidak mendengarnya. Tapi bukan Chanyeol namanya kalau dia tidak membuat Rara malu dan kesal. Chanyeol secara terang-terangan malah bertanya pada Shindong dan membuat Rara melotot kearah Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ It's Me # 2 : My Lady [Chanyeol EXO Fanfiction]
Fanfiction[COMPLETE] - unpub sementara demi kenyamanan bersama (╯3╰) It's Me: My Lady, sekuel dari cerita sebelumnya dengan judul Its Me : When I See You Again (WISYA) Park Chanyeol adalah seorang Idol dari grup bernama EXO. Dia memiliki kepribad...