"Halo.."
"Iya halo, bisa bicara dengan Aquilla Nadya Safira?" terdengar suara bariton dari sebrang telfon sana.
"Iya saya sendiri. Maaf, dari siapa ya?"
"Oiya, kenalin gue Milan. Gue cuma mau ngasih tau, besok ngumpul teater ya.. Untuk tempat dan jamnya nanti gue info-in lagi"
"Te..teater?"
"Iyaa.. Lo daftarin diri buat jadi pemeran utama acara teater kampus kan?"
Seketika Qila ingat ucapan Acil yang mendaftarkannya tanpa memberitahu terlebih dahulu.
"Oh.. e..h iya.."
"Yaudah jangan lupa besok kumpul, tunggu info dari gue selanjutnya."
Klik..
-------------------------------------------
Ram, jangan lupa ya anterin aku. Jam 10 jemput, aku tunggu.
-Shilla
Rama menyerngit menatap pesan masuk yang baru saja dibacanya diponselnya. Seingat Rama, Rama belum memberikan nomor ponselnya kepada perempuan itu. Tapi bukan Shilla namanya jika ia tak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.
Tapi satu hal yang Rama ingat. Meski Shilla kembali memiliki dirinya, namun cinta dan hatinya bukan untuknya.
Ya Shilla tak akan bisa mendapatkan cinta dan hatinya kembali. Ucap Rama dalam hati.
Rama pun segera membalas pesan tersebut, karena ia takut Shilla memborbardirnya dengan puluhan pesan jika Rama tak membalasnya.
Ya, ntar gue jemput.
Sent.
Rama melirik jam dinding. Sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Mengapa disaat yang tidak diinginkan seperti ini, waktu justru berjalan terasa begitu cepat? Desah Rama dalam hati.
Mau tak mau ia segera bersiap-siap. Sambil bersiap-siap, Rama segera mengirim pesan LINE kepada Alenna.
Rama : Len, jangan lupa ya. Lo jadi buntutin gue kan?
Tak lama balasan Alenna pun bermunculan.
Alenna : Ya. Lo jemput Shilla kan?
Rama : Sebelum jalan gue ke apartemen lo dulu, jadi nanti kita jalan jemput Shilla bareng, tapi lo sama Robin ikutin mobil gue dari belakang.
Alenna : oke. Gue sama Robin sih udah siap.
Rama : oke nanti gue kabarin kalau udah dilobby apartemen lo.
-------------------------------------------------
Setelah menjemput Shilla dan menanyakan dimana pesta dilaksanakan, Rama langsung mengendarai mobilnya menuju club ternama di Kota Paris. Ya benar sekali ucapan Alenna.
Dalam hati Rama terus merutuk, bagi dirinya haram masuk ke dalam tempat itu, ditambah tadi saat izin ingin pergi Rama terpaksa membohongi omanya dengan alasan ada tugas kelompok mendadak jadi Rama harus segera pergi ke rumah temannya.
Sekitar 30 menit kemudian, mereka tiba di kawasan club. Rama melirik dari kaca spion, mobil Robin dan Alenna yang tak berada jauh dibelakangnya.
"Rama turun yuk.." ajak Shilla.
"Duluan aja." sahut Rama datar.
"Oke aku tunggu didepan sana ya, kamu parkir mobilnya dulu aja." Shilla berujar sambil menunjuk pintu masuk club tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Us 2
Genç KurguSequel dari All About Us. Wajib baca All About Us terlebih dahulu!! Setelah perginya Rama dan masih meninggalkan jejak salah paham. Mampukah Qila bertahan tanpa Rama dihidupnya? Dan apakah mereka akan dipertemukan kembali?