Chapter 1 : I FIND YOU

1.8K 103 2
                                    


First Snow

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Maharani Putrie

T.OOC.Typo.Au.DLDR!No Flame!

Please read this chapter before you go to the next chapter.Thanks^-^

.

.

-:0:-

I FIND YOU

-:0:-

.

.

Happy Reading~

Malam ini,salju pertama turun.Entah bagaimana aku harus bersikap. Senang?Bahagia?atau apakah aku harus bersedih?Semua sudah sirna setelah kepergian kaa-san.Aku benci pada diriku sendiri!Aku benci pada diriku yang lemah! Aku tidak bisa menolong kaa-san saat itu,andai aku berani melawan para penjahat itu, kaa-san pasti bersamaku disini,melihat betapa indahnya Salju pertama yang turun.

Kaa-san aku merindukanmu.
Aishiteru Kaa-san..hiks
.

.

.

Jam weker yang terletak di atas nakas yang berada di samping tempat tidur Pemuda berambut Raven -Sasuke- yang nampak begitu nyaman terlelap itu sudah berbunyi beberapa kali.

namun Sasuke sama sekali tidak bergeming dari posisi tidurnya.

Ia malah semakin mengeratkan dekapannya pada guling empuknya.
Alhasil,Jam weker berbentuk Tomat kesukaannya itu berbunyi semakin keras.

Suara bising yang ditimbulkan Jam Weker itu membuat Sasuke terkesiap dan langsung saja melempar asal Jam weker itu hingga hancur berkeping-keping di atas lantai marmer miliknya.

Sasuke mendecih sembari mengacak-acak rambutnya frustasi.Ia benci dengan sistem otaknya yang amat lambat pemulihannya saat baru bangun tidur
*semua orang juga begitu kali.

Sasuke mengambil I-Phone nya dari dalam Laci,berinisiatif untuk melihat jam yang ada dalam I-phone mahal miliknya yah..kalian tau sendiri kan alasannya.

Jam itu menunjukkan pukul 06.45 AM,
Menandakan bahwa bel sekolahnya akan berbunyi 30 menit lagi.
Sekiranya cukup bagi Sasuke untuk menyiapkan dirinya pada hari pertama ia Sekolah.

Saat ia berumur 12 tahun,Ayahnya membawa Sasuke ke London. Alasannya ialah karena Bisnis.
Sasuke pun melanjutkan pendidikannya di sana.

Ia tidak terlalu suka tinggal di London.Ia sangat menyukai Salju,
Di London juga memang ada Salju,tapi tidak seindah Salju yang turun di Jepang.

Selain itu,Menurut Sasuke Orang-orang di London sangatlah tidak sopan.
Ketika bertemu biasanya hanya sebatas bersalaman,nah di London baru kenal aja sudah cium sana sini dan menurut Sasuke itu sangat tidak sopan.

Kebanyakan Wanita di London juga memakai baju yang sangat terbuka.Sasuke selalu membandingkan penampilan mereka dengan ibunya dan itu membuat Sasuke menganggap bahwa Wanita London tidak tau cara berpakaian yang sopan. *Maklum,Sasu-chan baru berumur 12 Tahun,Jadi Masih Polos XD.

Saat ia berumur 18 tahun,ia berniat untuk kembali ke Jepang dan meneruskan pendidikannya di sana.

Ia rindu rumah lamanya,makam ibunya,Salju,dan Lavender-nya

Dan inilah dia yang sekarang tengah berjalan santai menyusuri koridor sekolah yang amat besar ini.
Ia adalah murid baru di sekolah ini,
Sekolah No.1 terbesar yang ada di Konohagakuen yakni Konoha Senior High School.

Perjalanannya menuju ke ruang kepala sekolah diiringi dengan segerombolan siswi yang menatapnya terpesona.Sekilas ia mendengar dirinya yang menjadi perbincangan gadis-gadis itu.

Ia memutar bola matanya bosan.
Yah..Ia rasa gadis Jepang tidak beda jauh dengan gadis London ketika melihat dirinya.Memang tidak ada yang tidak bisa terpesona dengan paras bak Malaikat milik Sasuke.

Rahang yang kokoh,Hidung mancung, Kulit yang putih,wajah yang bebas dari jerawat dan noda,bibir merah nan tipis ,dan jangan lupakan matanya yang tajam namun memikat hati para kaum hawa.

'Berisik!' itulah kesan pertama Sasuke mengenai siswi-siswi di sekolah ini.
Huft..Nasib kah?

•••

Nampak seorang gadis berambut indigo sepinggang yang tengah berjalan tergesa-gesa ke arah ruang guru.Berlembar-lembar kertas yang ntah apa isinya didekapnya erat-erat.
Begitu terburu-buru,bahkan ia sendiri tidak menyadari apakah di depannya ada orang atau tidak?bagaimana kalau dia sampai menabrak seseorang?

Ia terus berjalan dengan terburu-buru, ia takut kena marah Asuma-sensei bila tidak mengumpulkan makalah yang bahkan belum sempat ia jilid karena semalam ia mengikuti ayahnya bertemu dengan rekan-rekan bisnisnya.
Huft..begitulah kehidupan para konglomerat.

Karena tidak berhati-hati alhasil ia menabrak bahu seorang pria -tanpa sengaja- yang ada di depannya.
Bukannya Pria itu yang terjatuh karena ditabraknya,malah dirinya yang terjatuh hingga kertas-kertas yang ia dekap tadi berserakan tak karuan 'oh sial' batin gadis itu.

Gadis itu -Hinata- segera mengumpulkan kertas-kertas yang penting itu agar tidak berterbangan tertiup angin bila ia tidak segera mengumpulkannya.

Hinata sedikit terkejut,ketika mengetahui bahwa pria yang tadi ia tabrak ikut membantunya mengumpulkan kertas-kertas itu.
Hinata mengangkat kepalanya dan menatap pria bersurai Raven yang sebelumnya tidak pernah ia ketahui sebagai salah satu Murid di sekolah ini.

"Ini" Sahut Pria itu datar sembari menyodorkan kertas yang ia kumpulkan pada Hinata.
"G-gomen-ne..A-arigatou" Ucap Hinata gugup sembari membungkuk sebagai tanda berterima kasih.Kalung liontin miliknya yang berhiaskan batu amethys itu refleks terkeluar dari kerah bajunya.

Sasuke membatu melihat kalung amethys itu,ia menatap Hinata tidak percaya,tak lama kemudian tatapannya datar kembali namun penuh arti disertai serinhaian tipis yang terukir di wajahnya.

Hinata menatap Sasuke dan tersenyum tulus padanya.Lalu melenggang pergi meninggalkan Sasuke yang masih betah memandanginya.

'Kalung itu..Mata itu..Rambut itu..
Apa..dia orang itu..Oh Kami-sama..
Apa benar dia orangnya?' Batin Sasuke penasaran.

"Dia.." Ujar Sasuke lalu membalikkan Badannya,menatap Hinata yang berada tidak jauh darinya.Ia tersenyum penuh arti.

"Hinata-Hime.."

To Be Continue

Arigatou Minna-san..
See you next chap
Jaa-Mata..

No Need First, just End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang