Cewek dengan seragam putih abu-abu dengan rabut kecoklatannya yang ia biarkan tergerai melengenguh ketika pagar sekolahnya telah ditutup 15 detik yang lalu.
"Ah, kenapa masuknya pagi banget si! Jadi telat kan gue!" Gerutunya sendiri.
Tiba-tiba terdengar suara derungan motor dari kejauhan, namun entah mengapa cewek itu merasa deruman itu semakin mengencang dan semakin mendekat, lantas dia menengokan kepalanya melihat si pengendara motor. Matanya menyipit untuk memperjelas pengelihatannya.
"Bentar, itu kok bajunya sama kek gue si, iyaa itu seragamnya. Lah kok dia kesini yak! Bener tuh bocah kayaknya telat juga!" Ocehnya
Tak lama motor tadi pun berhenti tepat disampingnya, si pengendara segera membuka helm nya dan mendecak sebal saat melihat pagar sekolah benar-benar sudah ditutup.
"Siapa lu?"
Suara itu membuat anak cowok yang duduk diatas motor ninja hitamnya membuatnya mengalihkan pandangan. Dia menaikan sebelah alisnya setelah mengetahui ada seseorang selain dirinya. "Penting banget?"
Cewek dengan rambut di gerai itu melongo tidak percaya 'anjir nih cowok, laganya senga juga!'
"Penting lah! Kenapa ga suka? Orang mulut-mulut gue!" Katanya sewot.
Anak cowok itu memandang cewek didepannya aneh. Terus begitu hingga beberapa detik. Hingga akhirnya si cewek itu menyerah sebelum akhirnya meninggalkan cowok itu sendirian diatas motornya.
"Siapa si tuh cowok, aneh banget kek alien kaga mau ngomong! Huh..." cewek itu terus mengoceh sepanjang perjalanannya, sekaligus mencari cara agar dapat masuk kedalam kelas.
tak lama kemudian ada seoarang siswa yang lewat mungkin disuruh fotocopy sama giru. Fikir anak cewek tersebut. alhamdulillah. Lanjutnya.
"Sttt, oyy guee Beaby etdah tolong bukainnn...."
"Ngapain lu?" Tanya siswa tersebut.
"Boker...yaa gue telat lah, pake nanya lagi. Gc Dev bukainnnn... please"
"Iyee bentar." Devo pub membukakan pintu gerabang belakang.
"Huh, makasih yaa" ucapnya sambil menarik nafas.
"iye, yaudah sono gih ke kelas, gue disuruh fotocopy soal sama pak Ilham." Kata cowok Devo sambil menutup kembali gerbangnya.
"Oke. Makasih Depooo kucayangg...."
***
"Dev, Dev tunguuuuuu...." suara melengking itu membuat Devo membalikan badannya, dilihatnya Beaby teman sekelasnya yang sedang berlari mengejarnya.
"Apaan?"
Beaby menggelengkan kepalanya setelah dia mengatur nafasnya.
"Oh yaudah" dengan begitu Devo kembali meneruskan perjalanannya menuju kantin.
"Ih Devo..." Beaby dengan sigap menahan bahu anak cowok itu.
"Ih ga usah pegang nanti aku hamil, mas mau tanggung jawab?" Ucap Devo dramatis.
"Yee, si bego!"
Beaby menarik tangan Devo dan menutunnya ke salah satu kursi yang dijejer di dekat lapangan. "Dev gue mau nanya deh?"
Devo menaikan sebelah alisnya. "Gue curiga nih sama lu, pasalnya kan lu gk begitu deket sama gue. Terus sekarang pake acara nanya-nanya lagi."
"Ih elahh gue serius. Emang kalo nanya harus deket gitu? Yaudah ni kita udah deket kan. Tutuh puas?!" Beaby terus menggeser tempat duduknya agar lebih dekat dengan Devo.
"Iya. Iya apaan lu mau nanya apa?"
"Gini, jadi tadi pagi gue ketemu sama cowok yang pake seragam kek kita. Pertanyaannya ada ga murid baru di sekolah kita?"
hening. Hanya angin yang mengisi kekosongan
Sedetik kemudian suara nyaring menggema dari dahi Beaby.
tak.
"Aduhh sakit, nagapain si lu nyentil kenig gue. Sakit bego!"
"Lah siapa yang bego? Lu apa gue. Jelas-jelas kalo dia pake seragam kek kita berarti dia sekolah disini. Ah gevlek emang."
Beaby merenung bener juga!
"Iya kok gue jadi be..." saat melihat kesamping dia sudah tidak menemukan keberadaan Devo tapi justru anak cowok yang sedang berdiri tepat di tempat sebelumnya Devo berada.
Eh tunggu! Ini kan cowok yang tadi pagi! Damn it.
"Gila!"
What?
tbc
***
Hoho cerita pertamaaa vommentsnya ya guys:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.A
Teen FictionDiantara kalian ada ga yang pernah ngerasain di kasih bunga setiap hatinya di kolong meja, dikasih surat cinta yang ga tau dari mana? Well menurut kalian gimana? beaby nathalie, seoarang cewek yang ngerasa hidupnya penuh terror gara-gara setangkai b...