Holla....kaaannnn aku balik lagiii, soalnya dari pada bolak-balik warnet mending langsung poss aja lagi. hehehe.... di intip dan di vote yaaa readers....kalo kalian suka dengan ceritanya. nggak maksa kok tapi malak kwkwkwkwk.....
Okeeee Happy Reading.....
.
.
.
................................................
Story 10
"Aku duluan Rose..." sapa In Jung yang melambaikan tangannya ke arah Rose. Rose membalas lambaiannya dan kembali berkutat pada ponsel di tangannya.
"Kemana pria itu? Lama sekali." Gumamnya. Ia pun duduk di sebuah kursi panjang yang di letakkan oleh satpam di dekat pintu masuk tempat kerjanya itu.
"Kau menunggunya?" terdengar suara kecil dan lembut milik seseorang membuat Rose menengok. Ia mendongak dan mendapati sosok Shin Ji Yeong yang berdiri di sisi sebelah kanannya tengah melipat kedua tangannya di depan dada.
"Bagaimana dengan pekerjaan barumu Rose?"
"Tentu saja menyenangkan."
"Wahh ternyata kau bisa lebih cepat beradaptasi dengan orang lain ya?"
"Kenapa kau bisa ada disini?"
"Hanya lewat saja. bukankah ini di dekat hotel ya?"
"Lalu kenapa kau memberitahuku kalau ini dekat hotel?"
"Ahh tidak apa-apa, sebentar lagi suamimu juga akan sampai disini." Rose bingung dengan ucapan Ji Yeong. Namun ia kembali menatap layar ponselnya.
"Sangat melelahkan meeting hari ini."
"Sebaiknya kau lekas pulang jika kau lelah Ji Yeong-ssi."
"Tentu. Apa kau tidak di beritahu suamimu tentang meetingnya hari ini?"
"Tentu saja, dia bilang tadi akan bertemu clien dan pulang sedikit terlambat untuk menjemputku. Dia mengatakannya di telepon tadi pagi."
"Kau polos sekali dan jujur. Semoga tetap bahagia Rose setelah ini." Shin Ji Yeong mengusap puncak kepalaku dan bergegas pergi. Pergi dengan tertawa puas. Rose sungguh tidak tahu apa yang di maksud oleh Shin Ji Yeong.
"Apa aku lama?" suara berat itu terdengar sedikit lirih namun Rose tahu pemilik suara itu. Ia pun menengok dan mendapati Tae Jun melangkah santai kepadanya.
"Kau membuatku berakar."
"Ayo kita pulang." Rose mengangguk dan mengikuti langkah Han Tae Jun di belakangnya. Ia ikut masuk ke dalam mobil bersama Han Tae Jun.
"Tae Jun..." suara Rose tampak takut saat memanggil nama Tae Jun. Tae Jun menengok dan menarik setbelt Rose lalu memasangnya.
"Wae geurae(Ada apa)?"
"Ta-tadi Ji Yeong...." Matanya membulat mendengar Rose mengucapkan nama itu.
"Ji Yeong kenapa?"
"Tadi aku bertemu Ji Yeong saat menunggumu."
"Lalu?"
"Apa kau meeting bersamanya?" pertanyaan itu membuat Tae Jun diam tak mampu menjawabnya. Rose merasa ia sudah melebihi batas dengan ikut campur urusannya.
"A-anio...bukan maksudku ikut campur, jika kau tidak mau menjawab tidak apa-apa. Aku hanya—"
"Ne, aku meeting dengannya. Dia kan sekretarisku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, My Husband (sudah terbit self publish)
RomansaUdah terbit (Open PO buat Damn My Husband. Segera chat ajah yaaa) . kenapa aku harus terjebak dalam hal konyol ini? kenapa dia memaksaku untuk menikah dengannya? dan pada akhirnya aku harus terjebak dalam cinta yang harusnya tidak pernah terjadi. s...