part 44

15.6K 979 19
                                    

Tak lama kemudian pintu pun terbuka, lalu terlihatlah seorang dokter cantik serta dua suster dibelakangnya. Dokter itu pun menaruh telunjuk di bibirnya, berinisiatif agar tidak ada yang bilang akan kehadirannya.

"Excus me? Mr. Aliando?" Ucap seseorang.

"Saya udah baikan,jadi gak perlu lagi di periksa, harap keluar" Ucap Ali tanpa menoleh sedikit pun kearah dokter itu,melainkan tetap memandang kearah luar.

"Oh tentu tidak bisa,saya harus memeriksa anda terlebih dahulu baru saya keluar" Ucap dokter itu.

"Saya bilang ke luar yaaa kelu---" Ucap Ali terhenti saat menoleh.

"P...Prilly" Ucap Ali lirih.

Prilly pun tersenyum dengan manisnya ampe buat author diabeteszzzz:(

"Haiii" Ucap Prilly yang masih setia dengan senyumannya.

Ali pun menghampiri Prilly dengan sedikit berlari. Lalu memeluk Prilly dengan erat. Prilly pun membalas pelukan Ali.

Lalu Ali pun menangkup pipi chubby milik Prilly.

"Kamu kemana aja sih?kenapa kamu gak ngasih kabar ke aku sih?" Tanya Ali.

"Lah? Emangnya siapa duluan yang pergi? Kamu kan? Yaudah impaslah kamu pergi ke Turki aku pergi ke German." Ucap Prilly.

"Yaaa tapikan---" Belum sempat Ali menyelesaikan ucapannya, langsung di tarik menuju ranjang tidurnya.

"Udah! gausah banyak omong,ngomong sama kamu tuh gaada abisnya, sekarang biar aku periksa kamu" Ucap Prilly, lalu memasang stetoskop di kupingnya lalu memeriksa Ali.

"Okey, perkembangan kamu cukup cepat, and now pake infusannya, dan istirahat biar cepet sembuh dan cepet juga pulangnya" Ucap Prilly sambil memasangkan infusan Ali lalu membenarkan selimut Ali.

"Iya siappp!Bawel banget siii dokter cantik" Ucap Ali.

"Bawel demi kebaikan why not?" Ucap Prilly dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Iya iya dokter cantik" Ucap Ali sambil tersenyum maniezzz.

"Ali apa bener kamu selalu ngetrek dan mabuk-mabukan?" Tanya Prilly.

Membuat Ali terdiam.

"Please Jawab" Ucap Prilly.

Ali pun masih terdiam.

"Ow okey, kalo kamu gak mau jawab ga masalah, tapi jangan harap bisa ketemu lagi sama aku" Ucap Prilly.

Ali pun langsung menggenggam tangan Prilly dengan erat.

"Oke aku akan jawab, tapi please jangan tinggalin aku lagi" Ucap Ali.

"Iyaaa" Ucap Prilly.

"Eumm...emmm..ummm.." Gumam Ali.

"Ah Ali lama! Tinggal jawab Iya-Enggak aja lama banget!" Ucap Prilly.

"I...iya aku sering ngetrek dan mabuk-mabukan,tapi serius sekarang udah tobat beneran deh kamu bisa pegang janji aku" Ucap Ali. Prilly pun menarik tangannya yang si genggam oleh Ali.

"Prill kamu kan tadi bilang gak akan ninggalin aku kalo aku udah jawab" Ucap Ali, Prilly pun hanya terdiam.

"Prill please..." Ucap Ali yang mulai melas. Prilly pun terkekeh kencang.

"Gimana aku lolos gak kalo jadi aktris?" Ucap Prilly, Ali pun menghela nafasnya legaaaa.

"Aku kirain kamu beneran gabisa nerima aku" Ucap Ali.

Seorang suster pu datang dengan tergesa-gesa.

"Dokkk, Mathew dokkk" Ucap suster itu. Prilly pun menoleh.

"Ada apa dengan anak saya sus?!!!!" Tanya Prilly.

DEG.

Jantung Ali seolah ingin keluar saat Prilly melontarkan "Anak Saya".

"Mathew dok, dia gaada di kamarnya" Ucap suster itu.

"Apa?! Gimana bisa?" Ucap Prilly.

"Sorry dok,saya tadi ketiduran" Ucap suster itu.

"Ali,Kaia,Tante, Prilly cari Mathew dulu ya, permisi" Ucap Prill

Je T'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang