prolog

62 4 0
                                    

sebuah rumah dipinggir jalan itu sangat sederhana. penghuninya yang selalu tertawa riang memberitahukan bahwa walaupun mereka hidup dalam kesederhanaan tetapi pantang untuk mereka keluhi karena yang terpenting dalam hidup mereka kasih sayang yang orang tua mereka limpahkan kepadanya, dan kebersamaan mereka yang dilaluinya sampai sekarang inilah yang patut disyukuri.

tetapi... mungkin itu hanya sekedar masa lalu.

_______

"dek, ya ampun.. apa sih yang kamu lakukan?" Linda terkejut dengan apa yang sudah dilakukan adiknya, Sarah.

Sarah yang sedang membersihkan kekacauan yang telah ia perbuat mamandang Linda dengan kaget karena dengan tiba-tiba kakaknya sudah berada dihadapannya.

"Eh, ini.. anu mbak. aduhh maafkan sarah mbak, sarah nggak sengaja" rasa sesal yang mendera Sarah mengakibatkan dirinya gelagapan. Di angkatnya piring pecahan hasil kecerobohannya tadi dan dibuangnya ke tong sampah.

"kamu mau buat apa sebenarnya, sini biar mbak bantu?" kata Linda.

"tadinya mau masak bubur buat ibu, tapi malah jadinya seperti ini" ucap sarah dengan sedih.

Linda hanya mengusap bahu adiknya dengan pelan "biar mbak aja deh yang masak, mendingan temenin ibu aja dikamar."

"bikin bubur aja gak bisa, sarah nggak bisa diandelin kan mbak?" tanya Sarah dengan sedih.

dengan tersenyum Linda menjawab "hey kok melow gitu sih."

Sarah hanya menunduk, rasanya ia tak bisa berbuat apa-apa. tidak bisa menjadi orang dihandalkan sekalipun oleh kakaknya. Linda mendekati Sarah, menenangkannya dengan memeluknya.

Betapa adiknya sangat menyayanginya. Sarah selalu merasa dirinya hanya bisa menyusahkan orang saja, tapi bagi Linda itu tidak jadi masalah. Malahan dia sepertinya gagal menjadi kakak yang baik karena selalu membuat Sarah sedih.

Linda menghela napas dan berbisik kepada Sarah. "Dek, asal kamu tau. kamu sudah menemani ibu merawat ibu saat mbak bekerja saja sudah lebih dari apa yang mbak inginkan dari kamu, itu sangat sangat membantu buat mbak. kamu tidak mau kan kalau mbak sedih?" Sarah mengangguk dalam dekapan Linda. karena setahu Linda, Sarah akan sangat sedih melebihi dirinya jika dirinya sedang sedih.

"jadi, tolonglah. cukup seperti ini kamu sudah membanggakan mbak."


continue..
___________


thanks

PW*







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang