Mungkin Jelous

911 44 0
                                    

Sementara Prilly asik ngobrol, Aliando meninggalkannya sejenak, dia tak mau tambah sakit hati melihat dan mendengar obrolan mereka. Prilly tampak senang Billy menghubunginya. Prilly ngga sadar dimana CEO itu saat ini, dilanjutkannya makan tapi kenapa Aliando ngga kembali2 juga......dimana dia??

Selang 30 menit kemudian Prilly memutuskan mencari CEO muda ini. Ditelusurinya setiap sudut restoran Chinesse Food ini. Tapi Ali tetap tak ditemukannya, dicobanya menelepon tapi tetap tidak diangkat. Akhirnya Prilly memilih menanti saja didepan restoran dan duduk dibangku sambil melihat beberapa orang berlalu lalang.

*

*

Samar samar didengarnya suara CEO muda itu sedang tertawa diatas restoran Chinese Food ini. Karena tak terlihat dari bawah maka Prilly beranjak masuk kembali dan naik ke atas. Dilihatnya Ali sedang duduk diujung bersama seorang wanita cantik.

Rambutnya pendek berponi, pakai jeans mini dan kaos longgar dengan accessories bebatuan. Sepatu boot coklat dan tas selempang, keren banget tuh cewe, mana kalau senyum mengembang manisnya bukan main....*koq gw jadi muji dia sich....hmmm....

Prilly bisa melihatnya secara detil karena posisi duduk Aliando yang membelakanginya. Seketika jantung Prilly berdegup kencang, kaki pun rasanya lemass....

'Kenapa gw jadi seperti ini' batin Illy.

'Kenapa gw jadi ngga suka liat tuh cewe? Masa iya aq jelous sih? Ah ngga ngga...engga mungkin' Prilly merutuki dirinya sendiri.

*

*

ALI POV

Malam ini rencananya aku pengan jaln berdua aj Prilly, entah makan, nonton movie ato theatre. Awalnya sih aku pikir dia bakal excited gitu....

Aku ajak dia makan di Chinese food restaurant kesukaanq.

Baru juga berapa menit makan, dia dapat video call dari Billy. Entah kenapa perasaanku jadi galau akut ketika liat dia ngomes alias ngobrol mesra ma Billy. Aku pikir malam ini bakal jadi moment aku sama dia....tapi kenyataannya ZONK....!

Kutinggalkan dia sejenak. Tadinya aku cuma. Pengen cari angin nunggu sampai dia selesai ngomes. Saat aku dilantai 2 restaurant dan menikmati keadaan sekitar China Town ini, tiba2 seseorang menepuk pundakq....ternyata dia Becky salah satu reporter terbaik di stasiun TV milik kami.

Becky orang yang paling asik dan keren dikalangannya. Daripada aku kalut dengan perasaanku maka aku memutuskan untuk mengajaknya duduk berdua. Cara dia bercerita begitu antusias dan benar2 meghiburku.

*

*

PRILLY POV

Jujur aja malam ini sebenernya hatiku berbunga2 dan berkupu2 wkwk.... Seorang Aliando Belliam Syarief mengajakku ngedate...

Ternyata dia suka Chinese Food dan begitu juga aku. Semua yang aku mau dipesankannya. Kata dia setelah makan kami akan nonton movie ato theatre wah ga kebayang gimana nantinya.

Mungkin semua juga salah aku, karena aku terima telepon dari kak Billy kelamaan. Kami ngobrol sampai2 aq gak tau kalo dia meninggalkan tempat kami duduk.

Kutunggunya lumayan lama. Tapi dia tak kunjung datang. Hingga samar2 aku dengar suara tawanya dilantai 2. Aku menatapnya nanar ketika kudapati dia duduk dengan wanita catik itu.

Mungkin aku terlalu frontal juga, kudekati dia dengan wanita itu. Kugebrak meja mereka entah aku dapat keberanian dari superhero mana hingga aku bisa melakukannya.

BRAK....!

"Begini cara anda memmperlakukan wanita?...maaf saya pulang duluan"

Dia tampak kaget mendengar perkataanku. Aku berlalu dari hadapannya.

"Pril...Prilly...Pril..lhey...!"

Dia meneriakiku tapi aku tetap saja berlalu.

*

*

AUTHOR POV

Emang dasar laki n perempuan ini sama2 aneh. Udah perasaan ngga jelas, hubungan pertemanan ga jelas, bawaannya jelous ga je

las.

Aliando mengejar Prilly, dia benar2 ngga mengerti apa maksud Prilly sebenarnya. Tapi saking kecewanya Prilly lari ditengah kerumunan orang dan entah....Ali tak bisa menemukannya lagi.

Aliando memutuskan untuk balik ke rumah dengan harapan Prillypun sudah pulang. Kalau engga apa kata Uncle Bertrand ntar.

"Loh koq kamu pulang sendirian?" Tanya Uncle Bertrand.

"Oh...eh....saya pikir Prilly udah balik. Entah kenapa td dia marah dan meninggalkan saya." Kata Ali memberi penjelasan.

*

*

Beberapa menit kemudian suara mobil datang. Sebuah Pigeout warna merah. Becky keluar dari mobil kemudian disusul Prilly dengan penampilan yang berantakan.

Becky ketemu prilly ditengah kerumunan festival China Town. Prilly tampak kebingungan dan menangis. Ternyata seorang pickpocket mencopetnya. Untung saja ada Becky, jadi Prilly bisa diantar pulang meskipun dengan wajah masamnya mengingat peristiwa di restoran tadi.

*

*

Aliando mempersilahkan Becky dan mengobrol sebentar bersama aunty Febby. Sedangkan Prilly, dia memilih langsung masuk kamarnya dan membanting pintu.... Selang beberapa saat Becky pamit pulang.

.

Aliando langsung menuju kamar Prilly yang memang bersebelahan dengan kamarnya.

.

Tok...tok...tok...

.

"Buka saja tidak dikunci" kata Prilly dati dalam.

Rupanya dia sudah ganti piyama dan sedang membaca majalah diatas tempat tidurnya.

"Ada perlu apa lagi?" Tanya Prilly tanpa beranjak dari ranjangnya.

"Apa saja tadi yang ada didompet kamu? Dokumen penting seperti passport dan visa tidak hilang kan?" Selidik Aliando.

"Tidak, hanya sejumlah uang, atm dan credit card."

"Sudah diblokir semua...?"

"Tanpa anda suruh juga sudah saya blokir" kata prilly ketus.

"Lalu kenapa kamu marah tadi? Kenapa memukul meja dan pergi dari aku?"

"Pikir saja sendiri..." Jawab prilly sedikit bingung soalnya kan mereka tak ada hubungan apapun.

"Kalau boleh aku bilang Pril, aku jelous saat Billy video call kamu. Cara bicara kamu ke aku dan ke dia beda banget....ngga seketus ini. Tapi lihat saja suatu saat aku akan buat kamu fall in love....cups...!! Good night n sleep tight..." Kata Aliando sambil mengecup bibir tipis Prilly.

Prilly hanya mampu melotot dan terpaku mendapat perlakuan yang barusan tadi . . .

B e r s a m b u n g


ITU AKU DULU (completed with 2 missing parts)Where stories live. Discover now