Prologue

201 26 3
                                    

Jiyoon tak mengalihkan pandangannya dari sang adik. Baju sekolah sudah melekat di tubuhnya dan tas merahnya sudah berada di kedua pundaknya. Ia melipat tangannya di depan dadanya, "apa dia tidak niat sekolah?" Jiyoon menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya--untuk yang kesekian kalinya--lalu mendengus kesal. Jam setengah tujuh, kapan bocah ini bangun.

Jungkook membuka matanya lalu mendapati kakak perempuannya dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan, "selamat pagi, nuna." Jungkook berdiri lantas meregangkan otot-ototnya, tidak mengerti bahwa sang kakak lelah menunggunya sedari tadi.

"Nggak sekolah?" tanya Jiyoon ketus, kekesalannya sudah mencapai ubun-ubun. "Sudah jam setengah tujuh dan Jeon Jungkook yang digemari seantero sekolah baru saja bangun." mata Jungkook membulat dengan sempurna lalu melesat menuju kamar mandi dengan kecepatan seribu cahaya lalu berteriak, "kenapa alarm milikku tidak berbunyi?!"

"Baterainya habis bodoh! Kemarin kau bilang sendiri!" balas Jiyoon dengan suara yang tak kalah keras.

.

Jungkook berlari melewati keramaian orang-orang pagi ini layaknya sedang mengikuti acara lari maraton. Tungkainya berlari secepat macan tutul. Duh, salahkan alarmnya yang baterainya habis--coret, salahkan Jiyoon karena tidak membelikan baterai baru untuk alarm Jungkook. Alhasil ia telat bangun. Dan semoga lari maratonnya pagi ini membuahkan hasil.

Jungkook berhasil sampai di sekolahnya lima menit sebelum bel masuk. Ia berjalan melalui koridor menuju ke kelasnya--dengan napas terengah-engah tentunya. Banyak pasang mata yang terkejut melihat Jungkook datang dengan napas terengah-engah. Jungkook langsung menduduki bangkunya lalu mengatur napasnya agar kembali normal. Ia menengok, tampaknya teman sebangkunya sudah datang duluan.

Tak lama, Jung ssaem datang untuk mengajar jam pertama. Disusul dengan Minji yang bergegas menuju bangkunya. Ia terkejut melihat napas teman sebangkunya yang terputus-putus. "Kau kenapa, Jung?"

Jungkook menarik napas sejenak, "aku hampir terlambat, untung saja belum bel masuk, jadi aku tidak dihukum oleh guru sialan itu." Minji kaget bukan main atas jawaban Jungkook yang diberikan padanya.  "Loh, Jung. Bukannya kamu datang duluan pagi ini?"

.

Fiks ini absurd banget >.< baru pertama kali bikin ginian, boleh kok kasih krisarnya, VOMMENT YAA BIAR AKU LANJUT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang