"Poppy, udah siap?"
"Udah bu, namun masih sedikit ragu" aku berkata sembari sedikit tersenyum pada wali kelasku. Lalu ia menyuruhku untuk berfikir kembali dan mengumpulkan kertasnya setelah 5 menit, untung saja dia memberi pengertian.
Hei! Kamu ikut jurnalis kan? Nanti kita kumpul bareng di kelas 12b ya! Oh yaa namaku Lisa. Kata-kata itu masih kuingat sedari tadi. Teman sekelasku itu memiliki ekskul yg sama denganku, kemungkinan hal itu akan memudahkanku menjalani ekskul itu bersamanya.
Suasana yg panas mencengkram diriku yg mulai letih. Aku berjalan bersama Lisa menyusuri tiap kelas. Akhirnya dapat juga, disana ada seorang cowok gendut yg sedang makan burger. "Kalian disini juga? Duduklah dan tunggu sesaat?"sapanya hangat. Ruangannya cukup dingin, namun sudah 30 menit hanya ada 3 siswa yg datang sehingga membuat perasaanku terasa panas. Di depan ruangan ini terdapat ruangan yg digunakan untuk berkonsultasi tentang pemilihan ekskul musik. Sudah kuduga, para siswa akan memenuhi tempat itu. Benar membuat kami bertiga iri dgn keadaan itu, huh!
Setelah aku mengoceh karena kelelahan menunggu, akhirnya guru pendamping ekskul jurnalis datang. Dia datang dengan mimik muka yg heran. "Hanya tiga orang? Kemana yg lainnya?" dia bertanya dengan mukanya yg lesuh seperti baru saja terpapar sinar matahari yg ganas. Kami terdiam, akhirnya Lisa angkat suara "hanya ini bu, mungkin yg lainnya belum mendapat informasi" katanya menenangkan guru bahasa indonesia itu. Guru itu menyuruh Lisa mengambil data pemilihan ekstrakurikuler. Tak lama Lisa datang membawa tiga lembar kertas, dan ibu itu sontak kaget. Dia heran karena hanya ada tiga orang siswa yg masuk jurnalis.
"Apa-apaan ini? Mengapa hanya tiga orang? Kalau begini saya tidak mau membimbing kalian! Kalian keluarlah dan pilihLah ekskul yg lain! Lebih baik saya membimbing ekskul cerpen" katanya membuat kami sontak terkaget seperti guru itu. Kami semua kali ini benar-benar terdiam, sampai akhirnya aku berkata bahwa kami akan mengajak siswa lain untuk bergabung. Tetapi, guru itu mengelak dan langsung pergi.
Aku sungguh menyerah. Lisa pergi dengan matanya yg merah, begitu juga dgn Dony si cowok gendut.
Ikuti cerita berikutnya yha, guys!
Jgn lupa vote°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Laskar Polkadot
RandomPetualangan 5 sahabat yg memiliki misi dan hobi yg sama. Mampukah mereka melewatinya dgn rintangan yg datang? Penasaran? Baca yuk!?