Part 21 : Future

3.4K 196 4
                                    


Marale masih menatap Darron, salah satu penyanyi dari Agensinya yang sama-sama peri seperti dirinya. Sejak kejadian 19 tahun lalu, Marale tak bisa kembali ke Preciousa karena sampai sekarang ia tak tahu portal rahasia di dunia manusia yang bisa membawanya ke Preciousa. Hari-haripun ia lalui sebagai seorang manusia. Hidup dengan rasa sakit hati yang masih terpendam dalam lubuk hatinya.

Setelah 1 tahun membawa bayi mungil Jack Briford, Marale berusaha menemukan bayi mungil itu, tapi naas, sampai sekarang ia tak bisa menemukan bayi itu, bayi yang entahlah dimana keberadaannya.

Hidup sendiri di dunia manusia yang menyedihkan membuat Marale harus bekerja keras selama 19 tahun, untuk menjadi seorang manager Agensi dimana Darron bekerja.

"Apa yang laki-laki itu lakukan?". Marale yang penasaran mengikuti gerak-gerik Darron yang seakan mengikuti seseorang- yang tak Marale ketahui. Ia hanya memperhatikan Darron yang kemudian keluar dari gua sepi.

Penasaran apa yang ada di dalam gua itu. Marale pun memutuskan masuk ke dalam sana. Alangkah terkejutnya ia melihat gua itu. Sebuah portal menuju Preciousa. Ia menyeringai licik mengetahui hal tersebut, meskipun terkejut dan bertanya-tanya bagaimana laki-laki bernama Darron itu berada di sini. Tapi semua itu tidaklah penting, karena kenyataan bahwa ia telah berhasil menemukan apa yang ia cari lebihlah penting.

Tapi Marale tak masuk ke dalam sana langsung, karena ia masih penasaran ke mana laki-laki bernama Darron itu pergi sekarang ini, iapun segera memutuskan untuk kembali mengikuti darron yang belum pergi jauh dari sana.

Portal ke Preciousa? Ini berarti ia bisa bertemu lagi dengan Jack, ia ingin bertemu laki-laki itu. Ya! Membuat salah satu anaknya hilang tak sebanding dengan penderitaan Marale. Ia harus membayar penderitaan yang dialami Marale selama 19 tahun ini.

Entah kenapa Marale merasa Darron punya sesuatu yang dapat menolongnya.

Darron memperhatikan tempat tinggalnya yang nampak sepi. Ia menghela napas, baru kurang lebih sejam ditinggal Grivell ia sudah merasa begitu kesepian. Ia memperhatikan tidak ada lagi suara manis gadis itu, Darron merindukkan tarian Grivell yang ia ajarkan pada Darron.

Oh, apakah sekarang ia mulai merindukan gadis itu?

Darron menggeleng, berusaha menyingkap perasaan aneh yang sekarang menyelimuti hatinya yang sepi. Tapi, nampaknya hati dan tubuhnya tak bisa bekerja sama dengan otaknya karena kini ia sudah keluar dari tempat tinggalnya.

Ya! Darron akan kembali lagi ke tempat tinggal tua itu—Apa sebaiknya ia membiarkan Grivell bersama orang yang cintai? Entah kenapa, hati kecil Darron meringis . Tapi ia tetap beranjak, pergi menemui Grivell.

Diam-diam, Marale yang masih mengamati Darron, mengikuti langkah kakinya.

Kemana lagi laki-laki itu akan pergi?

***

Langkah kaki Darron menyempit saat melihat seorang gadis dengan balutan pakaian yang sangat ia kenal menyandarkan tubuhnya pada dinding tua, tepat tak jauh dari bangunan tua yang ia pastikan adalah tempat ia mengantar gadis itu.

Darron memperpendek jarak di antara mereka, ia masih memperhatikan gadis itu dalam diam. Gadis itu memeluki kedua lututnya yang terlekuk dan menenggelamkan kepalanya dalam lekukan lututnya, bahunya bergetar.

Dia menangis?

Tapi, Darron masih mendekat. Sekarang ia sudah berada tepat di depan gadis itu, ia berjongkok hingga posisinya hampir menyamai gadis itu.

Love In Preciousa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang