Chapter 5 : Maaf

847 64 0
                                    


Sasuke kini tengah berada di atap sekolah,merasakan hembusan angin yang memyentuh kulitnya dengan lembut.Insident yang baru saja terjadi tadi masih membuat hatinya sakit
Apakah Hinata-nya benar-benar tidak mengingatnya?

'Tiit' terdengar suara deritan pintu dari arah belakangnya,tapi ia sama sekali tidak menghiraukannya,ia terus saja memandangi langit yang terhampar luas dengan sejuta keindahan di deoan matanya.

"Sasuke-kun?" Sahut suara lembut dari balik tubuhnya.Sasuke menatap sebentar ke arah gadis yang tadi memanggilnya lalu kembali memalingkan wajahnya menatap langit.Yah..gadis itu adalah Hinata.Sepertinya ia baru saja selesai mengobati si Manusia berambut merah itu.

Hinata yang merasa tidak dihiraukan langsung saja mendekati Sasuke dan berdiri di sebelahnya,ikut memandangi langit,sesekali ia melirik ke arah wajah Sasuke yang masih menyiratkan kemarahan.
'Apa kesalahanku begitu besar?' batin Hinata.

Karena tidak mau terus-terusan diacuhkan seperti ini,Hinata memberanikan dirinya untuk memulai percakapan terlebih dahulu.

"Umm..Sasuke-kun,apa kau masih marah padaku?" Tanya Hinata.

"Hn" Gumam Sasuke

"Maafkan aku,aku tidak berniat membuatmu marah seperti ini.Akj hanya ingin meng-"

"Hinata,apa kau tidak suka bersamaku? Apa kau tidak suka denganku? Apa aku ada salah padamu?"
Sahut Sasuke tiba-tiba,memotong perkataan Hinata tadi.Hinata yang terkejut dengan perkataan Sasuke barusan hanya bisa menjawab apa adanya saja.Yah Apa adanya..

"Aku..tidak tau" Sahut Hinata

Raut wajah Sasuke berubah seakan menyiratkan..ntahlah apa itu,tak dapat di tebak.
Ia lalu tersenyum kecut.
Ia membalikkan tubuhnya berniat untuk meninggalkan Hinata yang masih menatapnya bingung.
Yah..Hatinya terasa sangat sakit.Sebenarnya apa yang Hinata pikirkan tentang dirinya? Apa jika dia bertanya perihal dirinya,Hinata akan menjawab dengan jawaban serupa?
'Kau tidak ingat sama sekali' batin Sasuke sembari tersenyum miris.

'Miris'

"Aku bingung Sasuke-kun!"Sahut Hinata sontak menghentikan langkah kaki Sasuke.

"Aku bingung aku harus bagaimana?
Kau terus saja berkata tentang hal yang tidak aku ketahui sama sekali.
Seakan,aku yang salah disini tapi kau yang terluka.Sebenarnya apa?apa yang kau ketahui dan apa yang tidak kuketahui?Aku benar-benar bingung.
Kita baru kenal satu sama lain,dan itu baru beberapa hari yang lalu,tentu aku bingung harus berbuat apa pada hubungan kita?Maka dari itu,izinkan aku untuk mengetahui lebih dalam tentangmu,izinkan aku untuk mengenalmu lebih dekat.Jadi aku mohon jangan terus-terusan meninggalkanku seperti ini."
Ujar Hinata dengan tatapan sendu namun penuh keseriusan itu.

Sasuke sedikit terkejut mendengar perkataan Hinata barusan.Ia membalikkan tubuhnya menatap sendu gadis yang kini tengah menangis itu.Perlahan ia mendekat ke arah Hinata,merengkuh tubuh mungilnya di dekapannya.Ia peluk erat-erat tubuh Hinata,menyandarkan kepala Hinata di dada bidang miliknya.

"Kau tau..Aku tidak tahan melihatmu menangis seperti ini.Ini bukan sepenuhnya kesalahanmu Hinata. Huuh..Kau tau..Hatiku rasanya sangat sakit.Saat itu..Aku bahagia sekali bisa bertemu denganmu lagi,walau kau tidak mengingatku sama sekali,iya ka?
Aku tidak akan memaksamu.Aku hanya ingin kau tau..Hatiku,Jiwaku.. Selamanya hanya untukmu.Kau adalah tujuan hidupku.
Jangan menangis,Maaf..Maaf.."
Ujar Sasuke sembari mengeratkan dekapannya di tubuh mungil Hinata.

"S-sebenarnya kau itu siapa Sasuke-kun?Aku mohon beritahu aku,apa aku pernah bertemu denganmu sebelumnya?" Ujar Hinata yang sudah berhenti menangis.Ia menoleh ke arah Sasuke sembari berekpresi kebingungan.

"Pulang sekolah nanti ikutlah denganku,ada yang ingin kutunjukkan padamu." Ujar Sasuke.

"Hu'um..Kita mau kemana?" Tanya Hinata.

"Liat saja nanti.Ayo kita masuk kelas,Bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu." Ujar Sasuke.

"A-apa?!!Kenapa aku tidak mendengarnya?"

"Kita berpelukan terlalu lama Hinata"
Ujar Sasuke dengan seringaian di wajahnya.

Hinata refleks melepaskan pelukan Sasuke dengannya.Pipinya bersemu merah yang nampak sangat manis di mata Sasuke.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang kelas masing-masing,
Tangan mereka saling bertautan,yah..
Walau sebenarnya Sasuke sih yang tidak mau melepaskan genggaman tangannya pada Hinata sedari atap sekolah tadi.

Apa mereka tidak takut kena marah guru yah?Kok santai amat?
Apa karena kebersamaan mereka lupa semuanya?
Haah..biarlah..

.

.

.

Hanya dengan saling memahami dan menerima perasaan satu sama lain itu bisa mencairkan keadaan yang awalnya tegang menjadi hangat bukan?
Cukup hal sederhana yang bisa kita lakukan yang penting orang-orang yang berada di dekat kita merasa nyaman.

Love,it's just simple word right?
L.O.V.E

-:0:- To Be Continue -:0:-


Haah..akhirnya selesai juga chapter yang satu ini.
Arigatou yah buat Minna-san yang bersedia membaca fanfic saya ini.
Arigatou mou buat yang Vote fanfic saya ini.
Saya usahain Update Chapter selanjutnya bisa dicepetin deh..

Owari~



No Need First, just End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang