Bel pulang sekolah telah berbunyi 20 menit yang lalu.Sekolah sudah sangat sepi sekarang.Hanya terlihat beberapa murid yang berlalu lalang di Koridor.
Hinata baru saja dipanggil oleh Kurenai-Sensei ke ruangannya untuk membahas tentang Ekskul memasak yang diketuai oleh dirinya,oleh karena itu ia pulang agak terlambat.From : 0821500****
Cepat ke Parkiran Hinata!jangan membuatku menunggu terlalu lama!
From: Sasuke
Hinata sedikit terkejut ketika membaca pesan singkat dari nomor yang tak ia kenal yang ternyata berasal dari Sasuke.Ia baru ingat kalau ia ada janji dengan bungsu Uchiha itu.
Hinata segera bergegas menuju ke arah parkiran sekolah.
'Darimana dia tau nomorku?' batin Hinata.Ia kini mengedarkan pandangannya menjelajahi setiap sisi parkiran sekolah yang lumayan luas.Ia mendapati Sasuke yang kini tengah bersandar di sebuah mebil sport berwarna Hitam.
"Sasuke-kun!" sahut Hinata sembari melambai-lambaikan tangannya.
Nampak Sasuke mengalihkan pandangan ke arahnya.Hinata segera beranjak ke tempat Sasuke berada.Sasuke menatapnya tajam.
"A-ano..Gomen..t-tadi Kurenai-sensei m-memanggilku." Tutur Hinata.
"Hn" Gumam Sasuke sembari melenggang masuk ke dalam mobil miliknya.
Hinata masih tidak bergeming dari posisinya,sempat ia berpikir bahwa Sasuke akan membukakan pintu mobil untuk dirinya.
'Baka!!Apa yang kau pikirkan Hinata!!'
Sahut Hinata sembari menepuk-nepuk keningnya.Ia segera menyusul Sasuke masuk ke dalam mobil.ia mengambil tempat duduk di jok depan disebelah jok pengemudi yang sudah ditempati oleh Sasuke.
Keheningan menyelimuti perjalan mereka.Tidak ada yang berniat untuk membuka pembicaraan.
Yah..Kalian tau sendirikan kalau mereka sama-sama menyukai ketenangan,keadaan hening seperti ini tidak dipermasalahkan oleh mereka toh mereka lebih nyaman berdiam diri dibanding harus berbircara terbata-bata karena canggung?Skip Time~
Kini mereka sudah sampai di Mansion mewah nan luas bernuansa Eropa.Tidak jauh beda dengan mansion Hyuuga,namun bangunan kali ini lebih kental dengan budaya Eropa sedangkan Mansion Hyuuga masih sangat kental dengan budaya Jepang walau sudah dipadukan dengan arsitektur eropa.
"Ini dimana Sasuke-kun?" Tanya Hinata.
"Rumahku."Ujar Sasuke
Sasuke segera memarkirkan mobilnya di Garasi yang melekat pada arsitektur Rumahnya.Ia kemudian turun dan membukakan pintu mobil untuk Hinata.Hinata heran dibuatnya.Terkadang Sasuke menjadi pria yang sangat menyebalkan dan terkadang pula Sasuke menjadi pria yang romantis dan protectif padanya
Pria yang sangat sulit ditebak eoh?Sasuke menggenggam erat tangan Hinata dan membawanya mengikutinya.Suasana Rumah Sasuke tidak jauh berbeda dengan suasana rumah Hinata.Yah..Rumah Sasuke sangat sepi.
"S-sasuke-kun? Fugaku-san kemana?"
Tanya Hinata ragu."Tou-san pergi keluar kota bersama Itachi." Ujar Sasuke
"I-itachi?"
"Hn,dia kakakku."
"Ooh.."
Sasuke dan Hinata kini telah sampai di depan pintu kamar Sasuke yang berada di lantai 2 rumahnya.
Kamar Sasuke dibuat dengan arsitektur yang sangat symple namun nampak Indah dan sangat sesuai dengan karakteristiknya yang tidak menyukai hal-hal yang berbau merepotkan(?).
Di dalam kamar Sasuke hanya ada beberapa barang yang Hinata ketahui merupakan barang-barang yang diperlukan saja seperti kasur,nakas,lemari,rak buku,dsb.
Berbeda demgan Kamar Hinata yang dipenuhi dengan berbagai macam hiasan bermacam-macam bentuk.***
Sasuke lalu mendudukkan Hinata di atas kasurnya,begitu juga dengannya.
Setelah itu,Sasuke langsung memeluk Hinata erat-erat.Hinata terkejut dengan perlakuan Sasuke yang tiba-tiba itu namun ia tidak memberontak ntah mengapa ia merasa nyaman didekap seperti ini oleh Sasuke.Ia membenamkan kepalanya di dada bidang Sasuke,menutupi wajahnya yang memanas sedari tadi.Sasuke lalu melepaskan pelukannya dengan Hinata.
"Umm..Sasuke-kun,kau bilang kau mau menunjukkan sesuatu padaku,apa itu?"
Sasuke tersenyum hangat ke arah Hinata.
"Baiklah,sepertinya kau memang sudah harus tau." Ujar Sasuke ambigu hingga mendapat tatapan kebingungan dari kedua manik Amethys gadis yang ada di hapadapnnya.
Sasuke lalu beranjak dari posisi duduknya dan bergerak membuka laci nakas yang ada di sebelah kasurnya.
Mengambil sebuah Syal berwarna biru tua dari dalam laci nakas tersebut.
Hinata merasa tidak asing dengan Syal biru tersebut,ia berpikir keras mengingat-ngingat kembali mengenai Syal tersebut."Kau tidak ingat?" Sahut Sasuke membuyarkan lamunan Hinata.
Hinata mengangkat bahunya pertanda bahwa ia tidak tau.Namun bukan berarti ia tidak ingat hanya saja dia masih perlu memastikan sesuatu terlebih dahulu.
Hinata kemudian mengambil Syal biru tersebut dari tangan Sasuke.Ia menjelajahi setiap sisi syal tersebut,di bagian paling ujung Syal tersebut ia menemukan bordiran putih bertuliskan 'Hinata' tiba-tiba saja ingatannya mengenai kejadian masa lalunya muncul dalam benaknya.'Salju pertama?'
'Anak laki-laki?'
'Bermata hitam kelam,berambut raven.'
'Syal..'
Hinata membulatkan matanya ia kemudian menatap Sasuke tidak percaya.
"K-kau..Apa kau??"Tanya Hinata terbata-bata.
"Kau ingat yah?"Sahut Sasuke sembari menyeringai lega.
"Sasuke!" Sahut Hinata yang tiba-tiba mendekap Sasuke erat-erat.
"Aku masih mengingatmu! Kenapa kau tidak?Ah..apa aku begitu mudah dilupakan yah?" Ujar Sasuke sembari menyeringai jail.Yah..ia berniat untuk menggoda Hinata saja..toh mana mungkin cowok secakep dia mudah dilupain.*Hey nyadar dong lu aja udah dilupain sama Hina-chan..:b #Cidori!!
"Hiks,kau tau..Saat itu..keesokan hari setelah aku menemukanmu di Taman pada saat itu..hiks..aku berjanji untuk kembali menemuimu..akj kembali ke taman itu..menunggumu..b-berharap kau akan datang lagi ke Taman itu..k-karena kupikir k-kau menyukai salju juga..s-sama sepertiku..t-tapi k-kau tidak pernah kembali setelah itu..k-kau tau..aku s-sampai sakit karena harus menunggumu
Hiks..dan sekarang k-kau kembali.kenapa tidak b-bilang dari awal kalau kau a-anak laki-laki itu! Hiks.."Isak Hinata.Sasuke mengeratkan dekapan Hinata di tubuhnya,ia mengusap lembut rambut Hinata mencoba menenangkannya.
"Hn,maafkan aku..sekarang aku sudah kembali..terima kasih karena sudah mengingatku.Ngomong..Kau benar..aku sangat menyukai salju..karena salju selalu mengingatkanku tentangmu..Cinta pertamaku." Sahut Sasuke lalu mengecup puncak kepala Hinata.
Hinata merona dibuatnya.
-:0:-To Be Continue-:0:-
Arigatou buat Minna yang bersedia baca fanfic abalku ini.
Chapter selanjutnya adalah last chapter..
Hontouni Arigatou Minna-san yang udah Voting.
~Owari
KAMU SEDANG MEMBACA
No Need First, just End.
FanfictionSalju pertama turun di hari ini. Salju pertama yang melambangkan cinta yang suci.Cinta tulus yang Sasuke pendam selama ini kepada cinta pertamanya yang bahkan tidak mengingatnya. Gadis yang bisa membuatnya menemukan kembali rasa hangat dalam hatinya...